Kategori
Peristiwa

Terungkap, Ahon dan Purnawirawan TNI Berteman Selama 12 Tahun

IDTODAY NEWS – Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Puspomad) telah memeriksa warga sipil bernama Suherman Winata alias Ahon dan purnawirawan TNI AD, Kolonel Cpm (Purn) Bagus Heru Sucahyo, terkait video viral mobil dinas TNI dipakai warga sipil. Dari pemeriksaan tersebut diketahui Bagus Heru dan Ahon sudah berteman selama 12 tahun.

“Kolonel Purn BHS mengaku mengenal saudara SW alias Ahon dan berteman kurang-lebih selama 12 tahun,” ujar Danpuspomad, Letjen TNI Dodik Wijanarko, dalam keterangan pers yang diterima, Rabu (7/10/2020).

Letjen Dodik mengatakan Kolonel Purn Bagus Heru memang memberi izin ke Ahon untuk menggunakan plat dinas di kendaraannya. Bagus Heru, kata Dodik, mengaku salah.

“Kolonel CPM (Pur) BHS menyadari atas kesalahannya telah memberikan izin kepada saudara SW alias ahon untuk menggunakan plat dinas noreg 3688-34 di kendaraan miliknya,” katanya.

Dodik mengatakan Puspomad sudah Ahon sebanyak dua kali, yakni pada 2 Oktober dan 5 Oktober. Sedangkan pemeriksaan Bagus Heru dilakukan pada 5 Oktober 2020.

Kasus mobil dinas ini heboh di media sosial dalam unggahan sebuah video berdurasi 2 menit 8 detik, tampak mobil dinas jenis SUV tersebut berpelat nomor 3688-34. Pelat nomor yang dipasang di mobil berwarna hijau tua tersebut terlihat seperti pelat nomor dinas. Si perekam video lalu mendatangi pria yang ada di dalam warung makan Padang itu. Pria pemilik mobil itu mengenakan kemeja putih dan bercelana pendek.

Pria berkemeja putih itu kemudian ditanyai soal kepemilikan mobil dan identitas oleh perekam video. Pria berkemeja putih mengatakan mobil tersebut miliknya dan sempat mengaku dirinya anggota TNI aktif. Setelah dicari tahu, diketahui penunggang mobil dinas TNI itu adalah Suherman Winata alias Ahon.

Atas peristiwa itu, Ahon dinilai melanggar UU lalu lintas Pasal 280 dan Pasal 288 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. Sedangkan untuk Kolonel Cpm (Purn) Bagus Heru dia dinilai melanggar tindak pidana pemalsuan dan kelengkapan administrasi dan fisik kendaraan sesuai dengan Pasal 263 ayat 1 KUHP jo Pasal 55 KUHP.

Sumber: detik.com

Kategori
Politik

Gatot Nurmantyo Sulit Merapat ke Lingkar Kekuasaan, Pengamat: Dia Masih Pengkritik Saat Ini

IDTODAY NEWS – Bargaining power yang dimiliki para tokoh purnawirawan TNI dinilai tidak istimewa, karena sama seperti tokoh berlatar belakang sipil, itulah yang disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah.

Lebih lanjut, Dedi juga menanggapi peluang mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang diprediksi bisa menggantikan peran Prabowo Subianto di kancah politik nasional.

Namun demikian, Dedi menilai semua berangkat dari kontribusi pemenangan kontestan Pilpres.

“Gatot bisa saja berada di lingkar kekuasaan jika ia berhasil memenangkan kontestasi,” ungkapnya saat dihubungi, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi.

Apalagi, semua tokoh purnawirawan yang menduduki posisi kekuasaan saat ini adalah kontributor pemenangan, atau setidaknya memiliki peran pendukung penguasa.

Sedangkan untuk Gatot, potensi itu ada jika 2024 pria yang sekarang menjadi Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu beruntung berada di kubu pemenang.

Hanya saja, Gatot masih sulit merapat ke lingkar kekuasaan dengan posisinya saat ini yang menjadi pengkritik.

“Jika untuk saat ini, sangat sulit terlebih ia pengkritik kekuasaan,” pungkas Dedi.

Sumber: pikiran-rakyat.com

Kategori
Politik

Peringati Hari Pancasila, Purnawirawan TNI-Porli Jabar Deklarasi Dukung KAMI

IDTODAY NEWS – Masih dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila, kumpulan purnawirawan TNI-Polri di Jawa Barat mendeklarasikan diri mendukung gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

“Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di samping mengingat perjuangan pahlawan dalam mempertahankan ideologi Pancasila dari komunis, juga sebagai bentuk respons terhadap situasi negara saat ini sehingga para purnawirawan TNI-Polri Jabar mendukung KAMI,” kata ketua penyelenggara Brigjen (Purn) Kun Priambodo kepada redaksi, Jumat (2/10).

Deklarasi tersebut juga dihadiri oleh perwakilan KAMI nasional, seperti Letjen (Purn) Suharto dan Mayjen (Purn) Soenarko. Awalnya, kata Kun Priambodo, deklarasi akan dilakukan di TMP Kalibata Jakarta dan bergabung dengan purnawirawan di sana.

“Karena situasi pandemi dan perizinan tidak jelas, maka kami memutuskan untuk deklarasi di sini (Jawa Barat),” kata Kun.

Kun menilai, saat ini waktu dan momentum yang tepat bagi purnawirawan untuk kembali mengabdikan diri kepada negara. Sebab, meski sudah tidak aktif, tentara masih terikat sumpah sapta marga selama masih hidup.

Ia mengurai, saat ini banyak pihak yang ingin mengganti Pancasila, belum lagi banyaknya tenaga kerja asing (TKA) asal China yang mengusik kedaulatan negara. Namun baginya, kondisi tersebut justru tak disikapi serius oleh pemerintah.

“Aparat negara yang harusnya bergerak juga diam saja ketika kedaulatan Indonesia sudah di ujung tanduk. Kita geram, prihatin, dan resah atas hal itu,” tutupnya.

Sumber: rmol.id

Kategori
Peristiwa

Purnawirawan TNI Marah: Ulama Kami Ditusuk, Pimpinan Kami Dibilang An**ng

IDTODAY NEWS – Mantan Panglima TNI, Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo bersama puluhan purnawiraan TNI mendatangi Taman Makam Nasional Utama Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (30/9/2020).

Gatot dan purnawiraan TNI nyekar ke Taman Makam Pahlawan (TMP) untuk ziarah dan tabur bunga mengenang para pahlawan yang gugur dalam pemberontakan Gerakan 30 September PKI.

Kedatangan Gatot bersama purnawiraan korps baret merah dijaga ketat aparat keamanan dari TNI dan Polri.

Bahkan Dandim Jakarta Selatan, Kolonel Inf Ucu Yustia sampai turun tangan. Ia sempat bersitegang dengan Gatot saat hendak masuk ke area makam.

Gatot cs sempat dilarang masuk ke area TMP, sehingga memicu perdebatan panas.

Setelah berdebat, akhirnya rombongan diperbolehkan masuk dengan syarat tidak boleh ramai-ramai. Per kelompok hanya maksimal 30 orang.

Gatot pun masuk ke area makam dan melakukan ziarah selama beberapa menit. Setelah ziarah dan tabur bunga, Gatot langsung meninggalkan TMP.

Kedatangan Gatot sempat diwarnai aksi demo. Para pendemo menolak kedatangan Gatot.

Selain itu, pendemo juga menyinggung rombongan massa yang datang bersama Gatot seperti FKPPI, Jawara Bela Umat, Bang Japar, dan organisasi lain.

Hal itu membuat para purnawiraan TNI dan FKPPI yang merasa terganggu.

Dalam video yang viral di media sosial, tampak puluan massa yang mengenakan seragam baret merah bersitegang dengan aparat TNI.

Mereka tidak terima lantaran Gatot Nurmantyo diusir dan dipermalukan di Surabaya dengan sebutan binatang.

“Ulama kami ditusuk, pimpinan kami dibilang anjing, apalagi? Nangis kita ini, nangis,” ucapnya dengan suara keras.

Aparat TNI kemudian meminta massa tersebut untuk meninggalkan lokasi.

“Ayo silahkan (bubar), yang lain juga. Yang lain bubar,” ucap anggota TNI.

Massa kemudian balik menyuruh TNI untuk membubarkan pendemo Gatot yang sejak tadi berunjuk rasa menggunakan pengeras suara.

“Itu yang dibubarkan. Itu PKI itu, tangkap itu,” tegas massa disambut teriakan takbir.

Lihat videonya berikut ini:

Sumber: pojoksatu.id

Kategori
Politik

Sebut Ada Ancaman, Sejumlah Purnawirawan TNI Temui Rizal Ramli

IDTODAY NEWS – Sejumlah purnawirawan TNI AD yang tergabung dalam Forum Komunikasi Patriot Peduli Bangsa (FKPPB) mendatangi kantor ekonom Rizal Ramli di kawasan Tebet barat dalam IV No. 7 Jakarta Selatan. Kedatangan mereka menemui Rizal Ramli karena merasakan adanya ancaman non militer yang ingin menjatuhkan dan meruntuhkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Mayjen (Purn) Deddy S Budiman menjelaskan, FKPPB merupakan lembaga kajian dari para pensiunan tentara di bidang pemberdayaan wilayah pertahanan. Saat ini, dirinya dan rekan-rekan sesama prajurit TNI AD merasa ada upaya untuk menjatuhkan dan meruntuhkan kedaulatan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

”Ancaman paling menonjol berupa ancaman non militer dimana rakyat dan pensiunan TNI saat ini tengah merasakan. Tokoh sentral yang dianggap tepat dapat menyelesaikan persoalan ini adalah mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli,” ujarnya, Rabu (19/8/2020). (Baca juga: Politisi Gerindra: Beban Utang Besar Bisa Bahayakan Kedaulatan NKRI)

Dihadapan para purnawirawan TNI AD lainnya seperti Letjen (purn) Yayat Sudrajat, Mayjen (purn) Robby Win Kadir serta beberapa purnawirawan TNI lainnya, Deddy berharap Rizal Ramli mau memimpin dan mengarahkan kumpulan purnawirawan untuk berbuat sesuatu bagi bangsa ini. Menurut dia, ancaman-ancaman non militer di bidang ekonomi, politik, ideologi dan berbagai bidang lainnya saat ini sangat terasa oleh bangsa ini.

Sementara itu, mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri (Menko Ekuin) Rizal Ramli mengaku kecewa dengan cara pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menangani krisis akibat pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Menurut Rizal, selama enam bulan ini tidak muncul kebijakan pro-rakyat yang digulirkan pemerintah. Sementara kehidupan masyarakat makin sulit. (Baca juga: Kopassus Ajak Keluarga Besar TNI Jaga Kedaulatan NKRI)

Sebut Ada Ancaman, Sejumlah Purnawirawan TNI Temui Rizal Ramli

“Saya kecewa ini krisis sudah enam bulan, tidak ada kebijakan yang dirasakan rakyat. Kemarin saya didatangi kiai dari Jawa Timur, mereka cerita di desa susah banget. Pertanian merugi, kerjaan bangunan tidak ada. Susah sekali,” kata Rizal kepada wartawan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (19/8).

Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman itu juga mengaku kecewa dengan cara pemerintah menangani ekonomi. Sebab, ekonomi Indonesia justru tumbuh minus 5,32% pada kuartal II tahun ini. Seharusnya, kata dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak separah saat ini. Rizal mengaku bisa menyelesaikan permasalahan pertumbuhan ekonomi jika dipercaya pemerintah untuk menanganinya. “Nah, kami bisa bereskan ini dalam kurang waktu satu tahun. Dengan niat baik, dukungan semua pihak, masih bisa dibenahi. Tidak susah-susah amat, kok,” ungkap dia.

Sumber: sindonews.com