Kategori
Politik

Ketika Gibran Rakabuming Raka Saling Puji dengan Anies Baswedan, Maksud dan Tujuannya Apa?

IDTODAY NEWS – Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka ketahuan saling puji dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Tujuannya dan maksudnya belum diketahui.

Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka memuji Anies Baswedan terkait penanganan Covid-19 di DKI Jakarta.

Gibran Rakabuming Raka memuji capaian vaksinasi Covid-19 di Jakarta yang sudah di atas 100 persen.

Hal itu diutarakan Gibran saat menghadiri donor darah PWNU DKI pada Sabtu (11/9/2021) kemarin. Dalam sambutannya, Gibran menjadikan Jakarta sebagai kota percontohan penanganan COVID.

“Ini mumpung ada Pak Wagub (DKI) saya curhat sedikit, jadi kami di Solo tiap kali rapat COVID yang saya jadikan percontohan pasti Jakarta,” jelas Gibran dalam video beredar seperti dilihat Selasa (14/9).

“Jakarta vaksinasinya sudah di atas 100 persen, Solo juga harus mengejar, mohon maaf kami masih di angka 98 persen,” ucapnya lagi.

Gibran juga menyinggung stok plasma konvalesen di Jakarta yang melimpah. Kota Solo, akan mengejar capaian itu.

“Ini juga kami kejar di Kota Solo biar makin melimpah, sekali lagi ini luar biasa sekali kerja keras Pak Anies, Pak Riza untuk Jakarta ini benar-benar jadi percontohan untuk kami di daerah,” ujar Gibran.

Gubernur DKI Anies Baswedan pun membalas memuji kepemimpinan Gibran.

Gibran dinilai sebagai pemimpin muda yang punya ikhtiar besar menuntaskan pandemic Covid-19.

“Sesungguhnya itu adalah pujian buat semua. Jadi, bukan saja dialamatkan ke Gubernur tapi dialamatkan kepada kerja bersama,” kata Anies di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Selasa (14/9).

Anies Baswedan kemudian menyinggung peran Kapolda Metro Jaya, Kajati DKI, dan Pangdam Jaya dalam kolaborasi penanganan Covid-19.

Menurut Anies, kolaborasi itu yang memuluskan program vaksinasi di Jakarta.

“Kami terima kasih sekali kepada Mas Gibran, Pak Wali Kota memberikan perhatian kepada Jakarta dan memantau apa yang kami kerjakan di sini,” ujar Anies.

Anies memuji Gibran yang mampu menggenjot vaksinasi hingga 98 persen di Solo.

Anies pun optimistis terhadap generasi baru yang ditunjukkan Gibran dalam penanganan COVID-19.

Anies menekankan kunci penanganan COVID-19 adalah kolaborasi, kerja sama, dan kekompakan untuk mencapai ukuran dan targetnya sama.

“Itu bukan sesuatu yang sederhana karena kita tahu persis kerumitan melakukan proses vaksinasi. Jadi, Solo bisa mencapai 98 persen, kepemimpinan Mas Gibran itu menunjukkan ada satu ikhtiar besar,” kata Anies Baswedan.

Sumber: pojoksatu.id

Kategori
Politik

Gibran Disebut Layak Pimpin Jakarta, PDIP: Nggak Usah Mikir yang Macem-macem

IDTODAY NEWS – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dinilai PWNU DKI Jakarta layak memimpin Jakarta. PDIP menyarankan agar Gibran fokus bekerja di Solo.

“Kalau menurut hemat saya, orang memuji itu baik, kerja bagus dipuji baik, dikritik juga baik, kalau saya, saran saya sebaiknya Mas Gibran itu fokus, untuk menyelesaikan penugasan di Solo, nggak usah mikir yang macem-macem,” kata Ketua DPP PDIP, Djarot Syaiful Hidayat, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/9).

“Nggak usah mikir ke Jakarta kek, ke Jawa Tengah kek, kan nanti pemilihannya serentak, ya toh. Jadi saran saya kepada Mas Gibran fokus aja di sana, tapi kalau beliau (PWNU DKI) memuji ya boleh, mengkritik juga boleh,” lanjutnya.

Djarot mengatakan bahwa proses pilkada masih cukup panjang.

“Karena masih panjang maka sebaiknya berikan kesempatan, kenapa karena proses kepemimpinan seseorang itu melalui jalan yang cukup panjang, jadi semuanya by process, kita berikanlah kesempatan bukan hanya Mas Gibran yang lainnya,” kata Djarot.

Djarot mengatakan bahwa PDIP tidak menganggap Gibran istimewa.

“PDIP tidak pernah menganggap Mas Gibran punya keistimewaan, semua sama, untuk sekolah partai dia juga ikut, kita juga evaluasi terus, jadi semua mendapat perlakuan yang sama, tidak ada privilege, bukan hanya Gibran banyak kader yang juga berprestasi,” katanya.

Djarot mengatakan bahwa PDIP memiliki banyak kader yang berpotensi untuk diajukan pada 2024.

“2024 saya pastikan bahwa PDIP banyak stok yang bisa diajukan dalam pilkada, tapi tidak dibicarakan sekarang, stok kader cukup banyak,” ujarnya.

“Kita sekarang lagi menata konsolidasi dan lagi menggerakkan perintah Ketum nih kemarin semua kader untuk kerja keras, keluar dari zona nyaman, turun ke bawah bantu warga apalagi di masa pandemi, supaya kesehatan terjamin ekonomi pulih, jadi kita fokus itu, bukan untuk bicara tentang 2024,” lanjut Djarot.

Sumber: jitunews.com

Kategori
Politik

Mahfud MD Bersyukur Ketum MUI Baik-baik Saja Usai Kecelakaan di Tol Salatiga

IDTODAY NEWS – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Miftachul Akhyar, yang mengalami kecelakaan di tol Salatiga, Kamis pagi (12/8) sekarang sudah meninggalkan RSUD Salatiga, Jawa Tengah.

Rais Aam Nahdlatul Ulama (NU) itu kembali ke kediamannya di Surabaya melalui perjalanan darat.

“Benar, 1 jam tadi meninggalkan (RSUD Salatiga),” ujar Rais Syuriah PWNU Jateng, KH Ubaidillah Shodaqoh.

Setelah meninggalkan RSUD Salatiga, petinggi NU itu langsung menuju kediamannya di Ponpes Miftachussunah, Surabaya mengunakan kendaraan yang disediakan oleh NU.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD merasa bersyukur Kiai Miftah tidak mengalami luka serius pasca insiden kecelakaan di Tol Salatiga tersebut.

Namun ia sempat kaget mendengar kecelakaan yang mengakibatkan mobil yang ditumpangi Kiai Mif ringsek.

Mahuf menceritakan bahwa Kiai Miftach melakukan perjalanan darat usai pulang dari kegiatnnya di Mesir mewakili MUI.

“Ketua MUI KH Miftahul Achyar mengalami kecelakaan lalu lintas di Salatiga. Tapi kita sangat bersyukur, beliau sudah boleh keluar dari rumah sakit karena tidak alami cedera yg berarti. Subhanallah walhamdulillah,” kata Mahfud dalam cuitan akun Twitter pribadinya.

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

Heran Ketua PDIP Jatim Dukung Investasi Miras, PWNU: Kita Doakan Beliau Sadar

IDTODAY NEWS – Katib Syuriah Pengurus wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim Drs KH Syafrudin Syarif mengaku heran dengan sikap Ketua PDIP Jatim Kusnadi yang sepakat dengan Perpres Investasi Miras. Ia mengaskan bahwa investasi miras hanya akan menimbulkan kerusakan di masyarakat.

“Ya kalau dari NU ya tetap menolak Perpres. Kita gak bisa memaksakan orang lain, tetapi apapun alasannya bahwa investasi yang mungkin masuk tidak sebanding dengan kerusakan yang akan terjadi kalau kita membiarkan ada investasi-investasi terkait dengan khamr, terkait minuman beralkohol,” ujar Kiai Syafrudin seperti dilansir detikcom, Senin (1/3/2021).

“Percayalah bahwa kalau orang sudah mabuk, gitu kita lihat ada polisi membunuh orang lain, kemudian bisa mabuk itu ngomongnya gak karuan, mencaci maki orang lain,” sambungnya.

Wakil Ketua MUI Jatim ini meminta agar pemerintah mengkaji ulang terkait auran investasi miras. Ia pun mendoakan agar Kusnadi sadar dengan pernyatannya. Pasalnya, pernyataan Kusnadi yang mendukung investasi miras akan berdampak pada peredaran miras di wilayah Jatim.

“Jadi menurut saya ini yang perlu diperhatikan, pengambil kebijakan supaya tidak menyesal di belakang. Karena kalau sampai bangsa Indonesia jadi pemabuk, maka yang rugi bangsa ini,” tuturnya.

“Ya sekali lagi itu haknya dia (soal Kusnadi mendukung Perpres), haknya beliau, tentu kita gak bisa memaksa keinginannya. Tapi mudah-mudahan kita doakan, beliau bisa sadar, statement sebagai pemimpin Jatim tentu akan berdampak pada masyarakat Jatim juga. Seperti itu timbul kerusakan ketika produk yang mengandung alkohol itu akan beredar di Jawa Timur dan Indonesia secara keseluruhan. Apalagi Jatim daerah Kiai, kalau menurut saya mengikuti daerahnya,” pungkasnya.

Baca Juga: Said Aqil: Rela Terhadap Investasi Miras, Maka Jangan Salahkan Kalau Bangsa Rusak

Sumber: jitunews.com

Kategori
Politik

PWNU DKI Minta Ansor Panggil Abu Janda: Nama Baik NU Sering Dirugikan

IDTODAY NEWS – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI angkat bicara mengenai Permadi Arya alias Abu Janda yang belakangan ini ramai dibahas karena kasus dugaan rasisme kepada Natalius Pigai. PWNU DKI meminta GP Ansor memanggil Abu Janda untuk dimintai klarifikasi.

“Selaku Ketua PWNU meminta kepada pengurus GP Ansor untuk secepatnya memanggil Abu Janda untuk meminta klarifikasi karena kami merasa terutama NU Jakarta karena dia tinggal di Jakarta itu sering dirugikan nama baik NU atas pernyataan-pernyataan Abu Janda,” kata Ketua PWNU DKI, Syamsul Ma’arif, saat dihubungi, Jumat (29/1/2021).

Syamsul mengatakan pengurus GP Ansor perlu mengecek status keanggotaan Abu Janda. Jika benar dia tercatat sebagai anggota Banser, Syamsul menilai Abu Janda perlu dinonaktifkan sementara.

“Maka jika Abu Janda mempunyai anggota tercatat sebagai anggota Banser maka kami Ketua PWNU meminta kepada Ansor untuk meninjau ulang keanggotaannya kalau memang pernyataan-pernyataan Abu Janda disengaja dan bertentangan dengan nilai-nilai Islam ahlussunah waljamaah terutama maka bisa jadi tidak hanya peringatan keras tapi dinonaktifkan dari anggota banser,” kata Syamsul.

“Ini demi ketertiban anggota banser karena Abu Janda sering menjadikan NU itu sebagai tameng pelindung, sebagai organisasi induknya gitu sementara saya juga bertanya nih sebenarnya Abu Janda anggota banser mana,” sambung Syamsul.

Syamsul juga sudah bertanya mengenai status keanggotaan Abu Janda ke Banser DKI. Kata Syamsul, nama Abu Janda tak tercatat sebagai anggota Banser DKI.

“Saya ini nanya, dia ini kan aktifnya di banser ya, saya tanya ke banser DKI dia tidak tercatat sebagai anggota banser DKI, tidak ada catatannya. Maka mungkin yang punya kewenangan GP Ansor pusat untuk secepatnya memanggil Abu Janda, memberikan teguran keras kalau bisa dinonaktifkan dulu lah,” ujar Syamsul.

Abu Janda sebelumnya dilaporkan ke Bareskrim Polri atas dugaan rasisme ke Natalius Pigai. Laporan itu didasarkan pada cuitan Abu Janda di Twitter yang menyinggung soal ‘evolusi’.

Selain itu, Abu Janda juga disorot banyak pihak karena cuitannya soal ‘Islam Arogan’. Cuitan Abu Janda ini berawal dari twit war dengan Tengku Zulkarnain.

Baca Juga: Gemesnya Netizen Lihat Menteri Jokowi Payungan Berdua, OOTD Klasik Retno Marsudi Tuai Pujian

Sumber: detik.com

Kategori
Politik

PWNU: Abu Janda Tidak Jelas Asal-usulnya, Dia Pakai Baju Banser dan Itu Sangat Merugikan NU

IDTODAY NEWS – PWNU Jatim menegaskan semua pernyataan Permadi Arya alias Abu Janda selama ini sama sekali tak ada kaitannya dengan NU. Sebaliknya, pernyataan Abu Janda banyak merugikan NU.

“Yang perlu dipahami juga, Abu Janda juga tak ada kaitannya dengan NU. Sama sekali tak ada,” tegas Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim KH Abdusalam Sokhib kepada detikcom, Jumat (29/1/2021).

“Menurut saya bahkan lebih banyak cenderung merugikan NU,” tambah pria yang disapa Gus Salam itu.

Gus Salam kemudian menyoroti kebiasaan Abu Janda yang kerap berpakaian baju banser. Menurut Gus Salam hal itu sangat dipatut dilakukan Abu Janda.

“Itu juga dia sering pakai baju banser dan seterusnya. Itu kan menurut saya sesuatu yang tidak patut dia lakukan. Dan sangat merugikan,” ujar Gus Salam.

“Dan sebenarnya kami juga tidak tahu latar belakang dia itu apa. Kemudian kok bisa seorang Abu Janda yang tidak jelas asal-usulnya menjadi tokoh yang kemudian pernyataan-pernyataan ini sering menghebohkan kalau tidak ada orang-orang di balik itu tidak mungkin,” tandas Gus Salam.

Sebelumnya, Permadi Arya alias Abu Janda dipolisikan terkait cuitannya yang diduga rasisme terhadap mantan komisioner Komnas HAM Natalius Pigai. PBNU menegaskan pernyataan Abu Janda tak ada kaitannya dengan NU.

“Oh nggak dong. Saya kira pernyataan yang disampaikan Abu Janda kalau seperti itu, itu tidak mewakili NU ya. Tidak mewakili NU,” kata Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini di gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (28/1/2021).

Baca Juga: Kapolri Ajak PP Muhammadiyah Sinergi Wujudkan Polri Yang Adil, Jujur Dan Transparan

Sumber: detik.com

Kategori
Politik

PWNU Lampung Dukung Penuh Listyo Sigit Jadi Kapolri

IDTODAY NEWS – Dukungan terhadap Komjen Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolri tak hanya datang dari internal kepolisian. Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung juga mendukung penuh keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk Listyo Sigit sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis.  

“Tentunya saya sepenuhnya mendukung atas pilihan dan keputusan Presiden memilih Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri,” kata Ketua PWNU Lampung, KH Moh Mukri, dikutip Kantor Berita RMOLLampung.

Menurutnya, Presiden Jokowi sudah tentu memiliki pertimbangan tersendiri dan mendalam hingga akhirnya menunjuk Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri.

“Pak Jokowi memilih Komjen Listyo Sigit Prabowo pasti bukan asal dan sembarang tunjuk. Tentunya melalui telaah dan pertimbangan yang matang dan panjang,” tambahnya.

Mukri juga berharap ketika kelak menjabat Kapolri, Listyo Sigit harus menjalankan amanah dengan keberanian dan tanggung jawab. Sebab ke depan tantangan dan tugas sebagai orang nomor satu di Kepolisian tidaklah ringan dan mudah.

“Tugas Kapolri ke depan sangat berat dan kompleks, baik dalam menangani persoalan keamanan rutin, lalu persoalan-persoalan yang diakibatkan wabah Covid-19 yang kita juga tidak tahu kapan akan berakhir,” jelas dia.

Selain itu, yang tak kalah penting, Kapolri juga harus mencegah dan menghadapi kelompok-kelompok radikal mengatasnamakan agama yang telah menyebar di berbagai daerah di Indonesia.

“Kita juga menginginkan Kapolri nanti dapat memberantas peredaran narkoba karena sangat membahayakan generasi penerus bangsa. Kita doakan saja semoga yang bersangkutan mampu menjalankan amanah yang berat ini,” tandasnya.

Baca Juga: Fraksi PDIP: Komjen Sigit Keren, Calon Kapolri Milenial

Sumber: rmol.id