Kategori
Politik

Menhub Bekukan Sejumlah Rute Penerbangan, Ketua DPD: Buntut Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182

IDTODAY NEWS – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menanggapi keputusan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi terkait pembekuan izin sejumlah rute penerbangan.

Dia menilai, hal tersebut merupakan buntut dari insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Pulau Laki, Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu.

“Itu buntut jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ-182, adalah pembekuan sejumlah operator penerbangan,” ujarnya dalam keterangannya diterima PojokSatu.id, di Jakarta, Senin (26/1/2021).

LaNyalla juga menyebutkan bahwa keputusan Menhub tersebut dinilai tepat dengan melihat aturan mengenai tarif atas bawah.

“Keputusan ini tepat karena hasil dari investigasi Kementerian Perhubungan menyatakan sejumlah maskapai menyalahi aturan mengenai tarif atas-bawah yang telah ditetapkan,” ungkapnya.

Menurut senator asal Jawa Timur (Jatim) itu keputusan tersebut dikeluarkan Menhub karena adanya persaingan antar maskapai.

“Kondisi yang terjadi saat ini membuat maskapai-maskapai penerbangan harus berusaha sangat keras untuk menarik penumpang,”

“Dan hal itu terlihat dari harga tiket-tiket promo yang bertebaran. Imbasnya, patut diduga sejumlah maskapai mengabaikan peraturan yang ada,” jelasnya.

Kendati demikian, LaNyalla mengaku tak terlalu mempermasalahkan keputusan Menhub tersebut.

Sebab, sambungnya, yang terpenting dari permasalahan angkutan penerbangan adalah keutamaan keselamatan penumpang.

LaNyalla juga menilai bahwa hal tersebut erat kaitannya dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 3 tahun 2001 mengenai keselamatan penerbangan yang perlu ditinjau ulang.

“Karena selain usia PP yang sudah terlalu tua, kemungkinan sudah tidak sesuai dengan situasi sekarang,” terangnya.

Karena itu, LaNyalla meminta pemerintah harus mengambil tindakan setelah terjadi beberapa musibah dalam penerbangan komersial.

“Kita ingin industri penerbangan tetap berjalan tapi tentu harus ada jaminan keselamatan penumpang sebagai konsumen,” pungkasnya.

Untuk diketahui, dibekukannya sejumlah rute penerbangan tersebut dikarenakan melanggar aturan tarif atas bawah mengenai rute penerbangan.

Sanksi pembekuan izin rute penerbangan terhadap beberapa maskapai tersebut, di antaranya melayani rute Jakarta(CGK)-Palembang(PLM), Jakarta(CGK)-Pontianak(PNK) dan Jakarta(CGK)-Lombok(LOP).

Kemenhub menyebut tarif tiket pesawat harus sesuai dengan tarif batas bawah (TBB) dan tarif batas atas (TBA) pada peraturan Keputusan.

Merujuk pada keputusan Menteri Perhubungan Nomor 106 Tahun 2019 tentang Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri.

Kemenhub juga akan menindak tegas operator penerbangan yang menjual tiket kurang dari TBB atau melebihi TBA.

“Kami akan tindak tegas bagi operator penerbangan yang melanggar aturan yang telah ditetapkan,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Novie Riyanto, Sabtu (23/1).

“Semua operator penerbangan wajib mematuhi aturan penerbangan terkait TBB dan TBA, karena peraturan ini merupakan pedoman bagi operator penerbangan dalam menjual tiket,” ungkapnya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Bisa Melandai Jika PPKM Dibarengi Kedisiplinan Menjalankan Prokes

Sumber: pojoksatu.id

Kategori
Peristiwa

47 Korban Sriwijaya Air Teridentifikasi, Berikut Nama-namanya

IDTODAY NEWS – Tim Disaster Victim Identification (DVI) berhasil mengidentifikasi 47 korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, pada Kamis (21/1) tim DVI kembali berhasil mengidentifikasi empat korban.

“Sehingga korban yang berhasil diidentifikasi sebanyak 47,” ujar Brigjen (Pol) Rusdi Hartono, di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (22/1).

Dari 47 korban yang telah teridentifikasi, kata Rusdi, 35 diantaranya telah diserahkan kepada pihak keluarga. Sementara itu, Jasa Raharja telah memberikan santunan kepada 39 ahli waris korban.
Berikut korban Sriwijaya Air SJ-182 yang telah teridentifikasi:

  1. Okky Bisma (30), pramugara Sriwijaya Air,
  2. Fadly Satrianto (38), co-pilot NAM
  3. Khasanah (50)
  4. Asy Habul Yamin (36)
  5. Indah Halimah Putri (26)
  6. Agus Minarni (47)
  7. Ricko Mahulette (32)
  8. Ihsan Adhlan Hakim (33)
  9. Supianto (37)
  10. Pipit Supiyono (23)
  11. Mia Tresetyani (23), pramugari Sriwijaya Air
  12. Yohanes Suherdi (37)
  13. Toni Ismail (59)
  14. Dinda Amelia (15)
  15. Isti Yudha Prastika (34)
  16. Putri Wahyuni (25)
  17. Rahmawati (59)
  18. Arneta Fauziah
  19. Arifin Ilyas (26)
  20. Makrufatul Yeti Srianingsih (30)
  21. Beben Sopian (58)
  22. Nelly (49)
  23. Rizky Wahyudi (26)
  24. Rosi Wahyuni (51)
  25. Fao Nuntius Zai, bayi berumur 11 bulan
  26. Yuni Dwi Saputri (34), pramugari Sriwijaya Air
  27. Iu Iskandar (52)
  28. Oke Dhurrotul Jannah (24), pramugari NAM Air
  29. Satu korban tidak disebutkan namanya
  30. Didik Gunardi (49), pramugara NAM Air
  31. Athar Rizki Riawan (8)
  32. Gita Lestari (36), pramugari Sriwijaya Air
  33. Fathima Ashalina (2)
  34. Rahmania Ekananda (39)
  35. Kolisun (37)
  36. Grislend Gloria Natalies (28)
  37. Faisal Rahman (30)
  38. Andi Syifa Kamila (26)
  39. Shinta (23)
  40. Mulyadi (39)
  41. Yulian Andhika
  42. Ratih Windania
  43. Teofilius Ura
  44. Sevia Daro (24)
  45. Angga Fernanda Afrion (27)
  46. Rion Yogatama (29)
  47. Rusni (44).

Baca Juga: Usai Disuntik Vaksin Covid-19, 22 Orang Ini Alami Berbagai Macam Gejala

Sumber: rmol.id

Kategori
Peristiwa

Isak Tangis Keluarga Korban Iringi Proses Tabur Bunga di Lokasi Jatuhnya SJ182

IDTODAY NEWS – KRI Semarang, yang membawa sejumlah perwakilan keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182, telah tiba di lokasi penaburan bunga. Diiringi isak tangis, para keluarga korban menaburkan bunga ke laut yang menjadi titik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.

Pantauan detikcom, Jumat (22/1/2021), tabur bunga dimulai pada pukul 09.32 WIB. Kegiatan ini dilakukan setelah doa bersama untuk para korban yang telah meninggal dunia.

Puluhan keranjang berisi bunga sudah disediakan di KRI Semarang. Terlihat potongan-potongan bunga mawar berwarna merah dan putih dicampur menjadi 1.

Keluarga korban, sejumlah pilot, serta kru Sriwijaya Air mengambil keranjang bunga itu. Mereka pun melakukan prosesi tabur bunga dengan khidmat.

Isak tangis pun tidak henti mengiringi proses tabur bunga untuk para korban yang meninggal akibat insiden jatuhnya Sriwijaya Air SJ182. Pasalnya, lokasi tabur bunga berada di tempat jatuhnya SJ182.

“Di sebelah kanan lambung kapal adalah titik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182, yang ada bola warna merah,” ujar perwakilan KRI Semarang dengan pengeras suara.

Sontak, hampir seluruh orang berpindah ke sisi kanan kapal untuk melihat lokasi persis jatuhnya SJ182. Salah satu keluarga korban pun langsung berurai air mata ketika melihat lokasi itu.

“Ya Allah,” ucap salah satu keluarga korban sambil menangis.

Kemudian, ada juga beberapa pilot Sriwijaya Air yang memberikan penghormatan terakhir kepada rekan mereka yang tewas dalam kecelakaan itu.

“Hormat grak,” kata salah satu pilot.

Proses penaburan bunga selesai pada pukul 10.05 WIB. KRI Semarang kembali melaju menuju JICT II. Hingga saat ini terpantau masih banyak keluarga korban yang termenung sambil bersedih.

Baca Juga: BEM SI Dorong Komjen Sigit Tuntaskan Kasus HAM di Sigi hingga Soal FPI

Sumber: detik.com

Kategori
Peristiwa

Muncul Sinyal SOS Diduga Korban Sriwijaya Selamat, Polisi Turun Tangan

IDTODAY NEWS – Warganet tengah dihebohkan dengan kemunculan tanda SOS di area Pulau Laki pada aplikasi Google Map. Mereka pun meminta Basarnas segera mengecek titik lokasi untuk memastikan kemungkinan adanya penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang masih selamat.

Terkait itu, Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Eko Wahyu menyampaikan akan terlebih dahulu memastikan informasi tersebut. Sebelum akhirnya mengambil langkah lebih lanjut.

“Baik kita cek dulu,” kata Eko saat dikonfirmasi, Rabu (20/1/2021).

Pulau Laki diketahui merupakan titik area jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak. Kekinian, warganet pun heboh karena muncul tulisan SOS di area tersebut pada aplikasi Google Map. Tampak terlihat simbol berwarna hijau bertuliskan SOS di Pulau Laki.

Tanda SOS di Pulau Laki itu masih terlihat hingga pagi ini saat diakses melalui aplikasi Google Maps. Hal itu dapat diketahui dengan menuliskan kata kunci Pulau Laki di Google Maps.

“Min coba pliss selidiki pulau laki di mas adasinyal gps sos, pliss klai aja ada orang yang masih hidup,” kata @junasaputra14.

“Pak cek sinyal SOS di Pulau Laki,” kata @Tubagusilham27.

“Pak cek tandas SOS di maps Pulau Laki, Pak. Barangkali ada something yang butuh bantuan bapak. Tapi kalau cuma ada orang iseng, toong dicegurin laut aja,” balas @anindyamahestri.

“Pak tolong cek Google Maps untuk Pulau Laki ada sinyal SOS pak. Semoga ada keajaiban untuk para korban Sriwijaya Air SJ182,” timpal @thiaraiiu.

“Barusan saya cek Google Maps ada sinyal SOS di Pulau Laki. Barangkali ada mukjizat penumpang yang terdampar dan masih hidup. Berharap semoga ada tindakan pencarian lagi,” sahut @dindaagustiah_.

Sebagai informasi, pihak Google memang kerap memberikan tanda khusus apabila terjadi bencana atau insiden tertentu.

Sebelumnya, di area jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 juga sempat muncul simbol SOS berupa tanda seru bewarna merah dengan keterangan “Insiden Pesawat Sriwijaya AIr”.

Meski begitu, untuk pemberian sinyal SOS di Pulau Laki, pihak Google sampai artikel ini diturunkan belum memberikan klarifikasi.

Baca Juga: Viral, Ada Tanda SOS di Pulau Laki di Google Maps

Sumber: suara.com

Kategori
Politik

Jokowi Berterima Kasih kepada Tim Pencarian Sriwijaya Air

IDTODAY NEWS – Presiden Joko Widodo mengapresiasi langkah tim SAR gabungan dalam menangani tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Hal ini Jokowi sampaikan saat meninjau posko darurat evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Jakarta Internasional Container Terminal, Jakarta Utara, Rabu (20/1/2021).

“Saya ingin menyampaikan terima kasih dan apresiasi penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tim SAR gabungan yang terdiri dari Kementerian Perhubungan, Basarnas, TNI, Polri dan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi), serta seluruh unsur yang tidak bisa saya sebut satu per satu atas kerja keras sejak awal musibah sampai saat ini,” kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, karena kerja keras tersebut, saat ini telah ditemukan serpihan-serpihan pesawat dari yang berukuran besar hingga kecil.

Selain itu, kotak hitam atau black box pesawat sudah ditemukan.

“Tinggal kita menunggu sekarang ini yang CVR-nya (cockpit voice recorder),” ujar dia.

Jokowi juga menyampaikan terima kasih kepada pihak Sriwijaya Air yang telah memberikan santunan kepada keluarga korban jatuhnya pesawat senilai Rp 1.250.000.000 per keluarga, serta kepada Jasa Raharja selaku pihak asuransi yang memberikan santunan sebesar Rp 50 juta.

Kepada para keluarga korban, Jokowi menyampaikan ucapan duka cita mendalam.

“Semoga diberikan keikhlasan dan kesabaran,” kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan perkembangan penanganan jatuhnya pesawat.

Budi menyebut bahwa flight data recorder (FDR) atau rekaman data penerbangan sudah ditemukan.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga telah berhasil membuka FDR tersebut untuk memperoleh informasi lebih jauh terkait penyebab kecelakaan.

Hingga penanganan hari ke-12, menurut Budi, Basarnas berhasil mengumpulkan 324 kantong bagian tubuh penumpang, 63 kantong serpihan kecil pesawat, dan 55 bagian potongan besar pesawat.

“Selanjutnya penumpang sudah diidentifikasi oleh DVI Rumah Sakit Polri dan sudah diidentifikasi sebanyak 40 identitas dan sudah diserahkan 27 jenazah kami serahkan kepada ahli warisnya,” kata dia.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta Pontianak dinyatakan jatuh pada Sabtu (9/1/2021). Pesawat ditemukan jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

Total penumpang yang diangkut pesawat tersebut berjumlah 50 orang, bersama 12 kru yang terdiri dari 43 dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi.

Baca Juga: Menhub Berharap CVR Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Segera Ditemukan

Sumber: kompas.com

Kategori
Politik

Menhub Berharap CVR Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Segera Ditemukan

IDTODAY NEWS – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap Cockpit Voice Recorder (CVR) dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak pada 9 Januari 2021 dapat segera ditemukan.

CVR sangat penting untuk mendukung proses investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan mengungkap penyebab musibah yang menimpa pesawat itu.

“Diharapkan CVR dapat segera ditemukan untuk melengkapi investigasi dari KNKT,” ujar Budi, di Posko Darurat Evakuasi Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (20/1/2020).

Budi mengatakan, keberadaan CVR nantinya akan menjadi pelengkap dari Flight Data Recorder (FDR) atau rekaman data penerbangan yang sudah ditemukan dan berhasil dibuka oleh KNKT.

Dua komponen dari kotak hitam ini digunakan untuk mencari informasi lebih jauh terkait investigasi penyebab kecelakaan Sriwijaya Air SJ 128.

Untuk memudahkan upaya pencarian CVR, KNKT mendirikan posko terbaru di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.

“Saat ini KNKT sudah mendirikan posko baru di Pulau Lancang untuk memudahkan operasi pencarian. Hal ini juga dilakukan untuk mengungkap penyebab kecelakaan,” ucap Budi.

Selain itu, Budi menyampaikan bahwa hingga hari kedua belas operasi pencarian, Basarnas sudah mengumpulkan 324 kantong bagian tubuh penumpang, 63 kantong serpihan kecil pesawat dan 55 bagian potongan besar pesawat.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021.

Awalnya, pesawat itu hilang kontak dengan Air Traffic Controller (ATC) saat terbang di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang sekitar pukul 14.40 WIB atau empat menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 mengangkut 62 orang yang terdiri dari enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.

Baca Juga: Disetujui Jadi Kapolri, Ini Rencana 100 Hari Pertama Listyo Sigit

Sumber: kompas.com

Kategori
Peristiwa

Mulyadi dan Istri Teridentifikasi Korban Sriwijaya Air SJ182, Istrinya Hamil 3 Minggu

IDTODAY NEWS – Jenazah mantan Ketua Umum PB HMI Mulyadi P Tamsir dan istrinya serta 2 anggota keluarganya yang lain berhasil diidentifikasi tim DVI Polri sebagai korban Sriwijaya Air SJ182.

Anggota keluarga Mulyadi yang menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air antara lain istrinya Makrufatul Yeti Srianingsih dan mertua Mulyadi, Khasanah.

Satu lagi anggota keluarga Mulyadi yang ikut dalam pesawat nahas itu bernama Andi Syifa Kamila (26).

Seperti diketahui, Mulyadi P Tamsir dan Makrufatul Yeti Srianingsih baru saja melangsungkan pernikahan di Kota Pontianak pada 20 November 2020 lalu di Meranti Ballroom Hotel Mercure.

Keduanya yang baru saja menikah ini sudah mendapat berkah, dimana istrinya dalam keadaan hamil dengan usia kandungan 3 minggu saat pesawat nahas ini jatuh.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, DVI berhasil mengidentifikasi enam korban baru Sriwijaya Air hari ini, Selasa (19/1).

Rusdi mengungkapkan korban yang teridentifikasi bernama Kolisun (37), Grislend Gloria Natalies (28), dan Faisal Rahman (30).

Lalu Andi Syifa Kamila (26), Sinta (23) dan Mulyadi (39) juga telah diidentifikasi.

“Korban yang berhasil diidentifikasi bertambah enam. Hari kemarin 34, dan sekarang 6, berarti secara keseluruhan sudah berjumlah 40 (korban),” ujar Rusdi saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (19/1).

“Seluruh korban berhasil direkonsiliasi dengan DNA,” imbuhnya.

Dijelaskan Kepala Laboratorium DNA Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pussdokes) Polri Kombes Ratna, korban Mulyadi berhasil diidentifikasi dari pembanding sampel DNA dengan ayah kandungnya.

Sementara Andi Syifa Kamila, teridentifikasi dari data pembanding dengan ibu kandungnya.

Ratna mengatakan Mulyadi dan seluruh anggota keluarganya yang menjadi korban jatuhnya Sriwijaya Air telah teridentifikasi.

“Untuk saudara keluarga Pak Mulyadi ini, Alhamdulillah, dari ibu, anak, dan menantu sudah teridentifikasi semua. Jadi ada yang pakai sidik jari, ada yang pakai DNA,” terangnya.

DVI berhasil mengidentifikasi Khasanah teridentifikasi pada Selasa (12/1). Makrufatul Yeti Srianingsih dikenali pada Sabtu (16/1).

Sementara Mulyadi dan Andi Syifa Kamila teridentifikasi pada Selasa (19/1).

Baca Juga: MK Terima Gugatan Muhamad-Saraswati, Sidang Perdana Pilkada Tangsel 26 Januari

Sumber: pojoksatu.id