Kategori
Politik

Luhut Panjaitan ‘King of Angin Sorga’, Pengamat: Kelihatannya Akan Membuat LBP Panas Kupingnya

IDTODAY NEWS – Julukan ‘King Of Angin Sorga’ kepada Koordinator PPKM Darurat Luhut Binsar Panjaitan (LBP) merupakan wujud objektifitas dan keberanian Partai Prima mengkritik pemerintah.

“Itu penilaian mereka, objektif dan apa adanya. Kita apresiasi keberanian Partai Prima untuk mengkritik LBP,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, Selasa (3/8).

Bagi Ujang, keberanian Partai Prima mengisi kekosongan di tengah minimnya partai politik yang berani mengkritik Luhut Panjaitan ini.

Dosen Ilmu Politik Universitas Al-Azhar Indonesia ini meyakini, kritikan tersebut akan membuat politisi Golkar itu gerah.

“Raja Angin Sorga, julukan yang kelihatannya akan membuat LBP panas kupingnya. Hak Partai Prima untuk bisa mengkritik LBP, dan kritik itu menyehatkan,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia berharap kepada pihak yang dikritik agar tidak usah bawa perasaan (baper) hingga marah-marah.

Sebab, sistem demokrasi yang diterapkan di Indonesia telah menjamin setiap orang untuk memberi kritikan kepada penguasa.

“Tak usah marah-marah dan mencak-mencak. Karena di dalam demokrasi, kritik itu hal yang biasa. Dilakukan untuk saling mengingatkan satu sama lain,” tandasnya.

Berita sebelumnya, setelah beberapa waktu lalu Presiden Jokowi digelari “The King of Lips Service” oleh BEM Universitas Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan diberi label sebagai “The King of Angin Sorga”.

Gelar bernada siniran ini diberikan petinggi Partai Rakyat Adil Makmur (Prima).

Gelar dari partai baru calon peserta pemilu diutarakan oleh Ketua Mahkamah Prima Binbin Firman Tresnadi, Minggu (1/8).

Kata Binbin, setelah pihaknya menelusuri di media massa, ternyata cukup banyak janji-janji kosong atau “angin sorga” yang pernah disampaikan pemabntu Jokowi yang menjabat Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) ini.

“Kami dapat menyebut setidaknya terdapat 13 angin sorga dari Menko Luhut selama menjabat Menko Maritim sejak tahun 2016,” ungkap Binbin.

Pertama, pada tahun 2016 Luhut mengatakan bahwa Aramco akan membangun kilang di Balongan. Ternyata akhirnya gagal, Pertamina jalan tanpa Aramco.

Kedua, tahun 2017, pernah janji untuk membantu Menteri KKP Susi Pudjiastuti memberantas maling ikan. Faktanya pada tahun 2019 Susi tidak lagi jadi menteri KKP, dan sampai tahun 2021 ini maling ikan masih ada dan terus bertambah banyak.

Ketiga, pada tahun 2017 juga, Luhut janji bahwa harga garam petani tidak akan lagi di bawah Rp 750/kg. Faktanya harga garam pada tahun 2019 masih di bawah Rp 500/kg dan Bahkan tahun 2020 terus anjlok ke Rp 150/kg hingga Rp 400/kg.

Keempat, tahun 2017 janjikan setop impor garam, tapi yang terjadi sampai sekarang (2021) Indonesia masih impor garam sebanyak 3 juta ton.

Kelima, pada tahun 2017 menjanjikan investasi Qatar di Mandalika, tapi hingga tahun 2021 tidak ada kabar lagi tentang rencana investasi itu.

Keenam, tahun 2018 pernah menjanjikan Sungai Citarum akan bersih, faktanya hingga kini masih dipandang merupakan yang paling tercemar di dunia.

Ketujuh, tahun 2018 berjanji akan menyelesaikan masalah sampah plastik dan menjaga kebersihan laut.

Namun demikian, yang terjadi adalah sampah plastik semakin banyak dan pada tahun 2021 disebut sebagai masa darurat sampah plastik

Catatan Prima yang kedelapan, tahun 2018 pernah menjanjikan tarif listrik tidak akan naik. Faktanya sejak tahun 2019, 2020, hingga 2021 tarif listrik setiap tahun selalu naik.

Janji kesembilan yang ditemukan Prima, pada tahun 2019 menjanjikan investor dari UAE akan bangun kilang Bontang.

Faktanya, hingga kini tidak ada progress apapun, hingga di pertengahan 2021 Pertamina akhirnya memutuskan menghentikan pembangunan kilang Bontang.

Kesepuluh, tahun 2020 menjanjikan investasi 100 miliar Dolar AS dari Softbank untuk pembangunan ibukota baru. Ternyata beberapa hari kemudian langsung dibantah pihak Softbank.

Kesebelas, tahun 2020 meyakinkan bahwa kedatangan TKI China ke industri pengolahan nikel menguntungkan Indonesia. Tahun 2021 ekonom Faisal Basri menghitung bahwa ternyata 90 persen keuntungan industri nikel diboyong ke China.

Catatan Prima keduabelas, pada bulan Maret tahun 2021 Luhut menjanjikan pembangunan smelter Freeport-Tsinghan. Tapi faktanya sebulan kemudian deal gagal.

Catatan Prima yang terakhir, pada Bulan Februari tahun 2021 Luhut janjikan Tesla akan membangun pabrik di Indonesia. Ternyata beberapa minggu kemudian Tesla malah memutuskan investasi ke India.

Gelar “The King of Angin Sorga” yang disematkan Partai Prima kepada Luhut menjadi rentetan kritikan publik terhadap pemerintah.

Jauh sebelum itu, kritikan serupa juga disampaikan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI).

Kepada Presiden Joko Widodo, BEM UI menyematkan Jokowi dengan julukan “The King of Lips Service”.

Sementara Wapres Ma’ruf Amin juga diberi gelar King of Silent oleh mahasiswa dari Semarang.

Sumber: pojoksatu.id

Kategori
Politik

Susi Sindir Luhut soal Covid Tak Terkendali, Ferdinand: Virus Covid itu Ibarat Badai

IDTODAY NEWS – Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyindir Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan terkait kasus Covid yang diakui tak terkendali.

Padahal, Luhut sebelumnya menegaskan bahwa penyebaran Covid di RI bisa dikendalikan. Dia bahkan menantang pihak yang menyebut Covid tak terkendali untuk bertemu dengan dirinya.

“Kalau ada yang berbicara bahwa tidak terkendali keadaannya, sangat-sangat terkendali. Jadi yang bicara tidak terkendali itu bisa datang ke saya, nanti saya tunjukin ke mukanya bahwa kita terkendali, jadi semua kita laksanakan,” ujar Luhut, Senin lalu.

Akan tetapi, Luhut baru-baru ini menyatakan bahwa kasus Covid varian Delta tidak terkendali. Luhut beralasan varian Delta yang mendominasi Pulau Jawa lebih mengerikan daripada varian Alpha.

“Nah ini saya mohon supaya kita paham, bahwa varian Delta ini varian yang tidak bisa dikendalikan,” kata Luhut dalam jumpa pers secara virtual.

Atas pengakuan itu, Susi Pudjiastuti mengungkit pernyataan Luhut beberapa waktu lalu yang menyebut Covid terkendali.

“Katanya kemarin terkendali,” sindir Susi di akun Twitter-nya, @susipudjiastuti, Kamis (15/7).

Namun, sindiran Susi itu justru disesalkan oleh pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean. Dia balik menyindir bahwa kebanyakan orang yang tidak sekolah itu cerdas.

Eks politisi Partai Demokrat itu tampak membela Luhut. Menurutnya, mustahil bagi Luhut untuk bisa mengendalikan penyebaran Covid, yang diibaratkan badai.

“Bu, saya ajari biar pintar dikit. Seorang nahkoda mampu mengendalikan kapalnya tapi tak bisa mengendalikan badai dan ombak. Virus Covid itu ibarat badai, keadaan kita ibarat kapal. Paham kira-kira artinya bu?,” cetusnya.

Sumber: jitunews.com

Kategori
Politik

Sindir Luhut soal Kasus Corona, Susi Pudjiastuti: Katanya Kemarin Terkendali!

IDTODAY NEWS – Sindir Luhut soal kasus corona, Susi Pudjiastuti: katanya kemarin terkendali! Lonjakan kasus penularan virus corona atau Covid-19 masih menyisakan duka bagi para penyintas atau korban pasien corona yang meninggal dunia. Selain itu, penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, juga menjadi kendala tersendiri bagi masyarakat marginal yang mencari nafkah kendati sebenarnya hal itu dilakukan pemerintah demi kemaslahatan kesehatan bersama.

Terkait Covid-19, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kembali menyindir Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Sindirannya kali ini mengenai laju kasus Covid-19 di Indonesia yang disebut Luhut kini tidak terkendali.

“Katanya kemarin terkendali,” cuit Susi di akun Twitter resminya, @susipudjiastuti, Kamis 15 Juli 2021.

Sindiran itu merujuk terhadap pernyataan Luhut yang sebelumnya sempat menyatakan, kasus Covid-19 di Tanah Air terkendali. Bahkan, Luhut mengatakan jika ada pihak yang tak sepakat, ia siap menyodorkan data terkait situasi Covid-19 di Indonesia yang terkendali.

“Jadi kalau ada yang berbicara bahwa tidak terkendali keadaannya, sangat-sangat terkendali. Jadi yang bicara tidak terkendali itu bisa datang ke saya, nanti saya tunjukin ke mukanya bahwa kita terkendali, jadi semua kita laksanakan,” tegas Luhut pada Senin 12 Juli 2021 lalu, seperti dilansir dari detikcom, Kamis 15 Juli 2021.

Namun, hari ini Luhut menyebut laju kasus Covid-19 varian Delta saat ini tidak terkendali. Saat ini disebutnya sudah mendominasi Pulau Jawa jauh lebih dahyat dari varian sebelumnya, yaitu varian Alpha.

“Nah, ini saya mohon supaya kita paham, bahwa varian Delta ini varian yang tidak bisa dikendalikan,” terang Luhut dalam konferensi pers virtual.

Menurut studi, imbuh Luhut, menyatakan varian Delta enam kali lebih menular ketimbang varian Alpha.

“Varian Delta ini, menurut yang saya baca, itu lebih hampir atau sekitar enam kali lebih cepat dari varian Alpha. Atau PSBB 1 dengan PSBB 2,” terangnya.

“Ini dari studi yang saya tahu, apakah lima kali atau enam kali tergantung siapa yang meneliti, tapi yang jelas jauh lebih dahsyat dari varian Alpha yang sebelumnya,” sambung Luhut.

Sumber: terkini.id

Kategori
Politik

Tanggapi Luhut soal Kasus Covid-19, Susi: Katanya Kemarin Terkendali

IDTODAY NEWS – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa virus corona varian Delta tidak bisa dikendalikan.

Ucapan Luhut tersebut mendapat tanggapan dari mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.

“Katanya kemarin terkendali,” kata Susi di akun Twitternya yang menanggapi pemberitaan soal Luhut, Kamis (15/7).

Selain Ivermectin, Ini Daftar Obat Terapi Covid-19 yang Diizinkan BPOM

Sebelumnya, Luhut mengatakan bahwa varian Delta tidak bisa dikendalikan. Luhut mengatakan bahwa varian Delta jauh lebih menular 6 kali dari varian Alpha.

“Nah ini saya mohon supaya kita paham, bahwa varian Delta ini varian yang tidak bisa dikendalikan,” kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Kamis (15/7).

Luhut memang pernah mengatakan bahwa kondisi Covid-19 di Indonesia bisa dikendalikan.

“Jadi kalau ada yang berbicara bahwa tidak terkendali keadaannya, sangat-sangat terkendali. Jadi yang bicara tidak terkendali itu bisa datang ke saya, nanti saya tunjukkin ke mukanya bahwa kita terkendali, jadi semua kita laksanakan,” kata Luhut, Senin lalu (12/7).

Sumber: jitunews.com

Kategori
Politik

Saleh Daulay Kena Sentil Susi Pudjiastuti: Stop Berpikir Hanya Wakil Rakyat Saja Yang Penting

IDTODAY NEWS – Pernyataan Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh P. Daulay mendapat kritikan tajam dari mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Mulanya, Saleh Daulay merasa kesal dengan penanganan Covid-19 di tanah air lantaran anggota Komisi II DPR Siffy Mirin meninggal dunia karena terlambat ditangani. Keterlambatan itu terjadi lantaran yang bersangkutan kesulitan mendapatkan ruang intensive care unit (ICU).

Saleh pun meminta Budi Gunadi Sadikin untuk membuat persiapan yang lebih matang jika nantinya lonjakan kasus Covid-19 terus terjadi.

“Kalau nanti terus naik tentu perlu persiapan yang cukup matang, saya tidak mau lagi misalnya mendengar ada anggota DPR yang tidak mendapat tempat di ICU seperti yang dialami oleh anggota Fraksi PAN saudaraku John Siffy Mirin, anggota DPR dari Papua,” kata Saleh dalam rapat dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Selasa (13/7).

Contoh yang diambil Saleh Daulay, bahwa dirinya tidak ingin ada anggota DPR yang tidak mendapat tempat di ICU tersebut yang kemudian disentil Susi Pudjiastuti.

Kepada Saleh Daulay, Susi Pudjiastuti mengurai bahwa tidak sedikit rakyat yang telah meninggal dunia karena bertarung melawan Covid-19. Untuk itu, Saleh Daulay diminta untuk berhenti berpikir bahwa wakil rakyat yang terpenting.

“Pak Ketua Fraksi PAN: Rakyat biasa, saudara, kawan, handai taulan saya ada yang meninggal, isoman dan kritis, berjuang dan bertarung cengan covid. Stop berpikir hanya wakil rakyat saja yang penting,” urainya lewat akun Twitter pribadi, Rabu (14/7).

Susi menekankan bahwa nyawa setiap manusia itu penting.

“Anda sebagai wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat selama ini ke mana? Semua orang itu penting!” tutupnya.

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

Soal Penanganan Covid-19, Susi Pudjiastuti Ingatkan Luhut Perhatikan Para Nakes

IDTODAY.CO – Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti memberi saran kepada Koordinator PPKM Darurat, Luhut Binsar Pandjaitan terkait penanganan Covid-19.

Susi Pudjiastuti mengingatkan Luhut untuk memperhatikan kesehatan para Tenaga Kesehatan (Nakes) yang telah berjuang menangani para pasien.

Lebih rinci, Susi menyarankan Luhut untuk memperbaiki menu makan para nakes serta memberi fasilitas akomodasi dan transportasi.

“Tenaga kesehatan sudah kelelahan. Perbaikan menu makan mereka adalah wajib,” katanya melalui akun Twitter Susipudjiastuti pada Sabtu, 3 Juni 2021.

“Sebaiknya mereka juga diberi fasilitas akomodasi dan transport untuk menghindari tambahan stress. Kalau tidak kekurangan Nakes akan menjadi persoalan lagi,” tambahnya.

Susi Pudjiastuti membagikan pernyataanya itu bersama sebuah artikel tentang Luhut.

Diberitakan Kompas, Luhut menekankan agar ketersediaan obat-obatan, oksigen, kesiapan tenaga kesehatan harus benar-benar dimaksimalkan.

Hal itu dikatakan Luhut sebagai arahan terkait kasus positif Covid-19 yang terus meningkat.

Pada Jumat, 2 Juli 2021, tercatat terjadi penambahan kasus harian tertinggi selama pandemi, yakni sebanyak 25.830 kasus dalam 24 jam.

Selain itu, jumlah pasien meninggal akibat Covid-19 dalam satu hari melebihi 500 orang pada Jumat.

“Beberapa hari ini angka kasus Covid-19 terus naik. Jadi ini 10 hari ke depan menurut hemat saya dan mungkin dua pekan ke depan akan bisa terus naik,” kata Luhut.

“Mengapa? Karena inkubasi varian baru masih berjalan,” sambung Menteri Koordinator Maritim dan Investasi itu.

Sumber: terkini.id

Kategori
Peristiwa

Harta Karun Dikeruk, Cirebon Hanya Jadi Penonton, Susi Pudjiastuti: Harusnya Milik Bangsa Kita

IDTODAY NEWS – Izin investasi untuk eksplorasi harta karun bawah laut jadi kontrovesi. Tak hanya dari sisi aturan, Cirebon sebagai wilayah yang mungkin terdampak pernah punya masalah dengan ini.

Kritik juga dilayangkan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Menurut dia, Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) harusnya jadi milik bangsa.

Atas adanya UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, BMKT yang tadinya investasi tertutup lewat UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya itu, kini terbuka.

Susi melalui akun twitter pribadinyameminta pemerintah untuk mengelola sendiri harta karun bawah laut dan tidak mengizinkan asing untuk mengambilnya lantaran banyak benda-benda bersejarah yang berpotensi menjadi milik negara.

“Pak Presiden @jokowi & Pak MenKP @saktitrenggono @kkpgoid, mohon dengan segala kerendahan hati untuk BMKT dikelola dan diangkat sendiri oleh pemerintah. Sudah banyak kita kehilangan benda-benda bersejarah yang seharusnya jadi milik bangsa kita,” tulis Susi, dikutip Kamis (4/3).

Baca Juga: 6 Laskar Sudah Meninggal Jadi Tersangka, DPR Bingung sama Polisi

Di tempat terpisah, Pemerhati Budaya Cirebon, Jajat Sudrajat menyarankan agar pemerintah bijak dalam hal ini. Bila mau mengangkat harta karun di bawah laut, harus kulonuwun dengan pemerintah daerah juga para pemangku budaya.

Menurut dia, Cirebon adalah wilayah terdampak dari kebijakan ini. Sebab, ditengarai ada ratusan titik kapal karam peninggalan masa lalu yang masih terpendam di dasar lautan.

“Kalau di Cirebon ya dengan orang Cirebon. Dalam hal ini melibatkan para sejarahwan, melibatkan keraton,” kata Jajat, kepada Radar Cirebon Online.

Menurut dia, barang-barang tersebut tidak lepas keberadaannya dengan Keraton Cirebon. Tidak hanya di Cirebon. Permasalahan eksplorasi harta karun adalah, seandainya barang-barang itu diangkat nantinya akan seperti apa pemanfaatannya.

“Yang pernah terjadi, Cirebon tidak dapat apa-apa. Inilah yang dikhawatirkan,” katanya.

Kalau akan dilakukan eksplorasi, Jajat meminta pemangku budaya diikutsertakan. Bila eksplorasi dilakukan di Cirebon, Kesultanan Cirebon berarti harus ikut di dalamnya, karena barang-barang itu tidak lepas dari sejarah masa lalu.

Kemudian, harus jelas pembagiannya. Jangan sampai barang warisan sejarah itu diangkat dan Cirebon hanya jadi penonton.

“Sah saja kalau digunakan untuk kemaslahatan. Tapi tolong Cirebonnya juga diperhatikan. Pembagiannya harus merata dan melibatkan orang-orang Cirebon,” tandasnya.

Baca Juga: Jalan 20 Km demi Jual Tangga Bambu, Mbah Badri Kini Bisa Naik Haji

Sumber: radarcirebon.com