Kategori
Politik

Politik Anies Diminta Reformasi Akhlak Elite Bangsa Ketika Jadi Presiden, Syahganda: Revolusi Mental Jokowi Bohong!

IDTODAY NEWS – Jika terpilih sebagai Presiden RI, Anies Baswedan diminta untuk memenjarakan semua perampok uang negara di rezim Joko Widodo. Termasuk menyelidiki anak-anak Jokowi yang memiliki uang ratusan miliar.

Begitu pesan yang disampaikan oleh aktivis dan pakar kesejahteraan sosial, Syahganda Nainggolan, dalam acara launching relawan bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan yang bernama Bro Anies (BroNies) dan Launching Posko Pilihan Rakyat (PPR) di Komplek Bona Gabe nomor 101 Blok A2, Jalan Jatinegara Timur Raya, RT 01/02, Balimester, Jakarta Timur, Minggu (12/3).

Syahganda mengatakan, Indonesia bisa membuat rakyatnya kaya lantaran memiliki sumber daya alam yang sangat banyak. Bahkan, kekayaan sumber daya alam Indonesia bisa membuat perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) pernah menjadi salah satu perusahaan yang terkaya di dunia.

“Yang masalah, ini pejabatnya pingin kaya sendiri, rakyatnya dibiarkan miskin. Ini yang terjadi sekarang,” ujar Syahganda seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL.

Syahganda kemudian menyoroti fenomena pejabat Indonesia yang bergaya hidup mewah dan memamerkan harta kekayaan.

“Masa ada uang pejabat puluhan miliar, masih eselon tiga. Itu sudah sinting. Itu bukan individu, itu gerombolan ramai, bukan oknum. Maka saya bilang itu bukan oknum, itu sudah kejahatan sistematis dan terstruktur dari rezim Jokowi ini. Ini sudah kejahatan bersama,” tegas Syahganda.

Untuk itu, kata Syahganda, jika Anies menjadi presiden, maka bukan lagi membongkar persoalan-persoalan kecil, akan tetapi melakukan reformasi total elite-elite bangsa.

“Bukan mentalnya, tapi akhlaknya. Revolusi akhlak, bukan revolusi mental, itu sudah bohong. Revolusi mental Jokowi bohong. Semua sekarang elite-elite itu berpesta pora. Itu yang harus dilakukan Anies,” terang Syahganda.

Sehingga jika Anies berkuasa, maka harus menangkap semua orang-orang jahat dan dimasukkan ke penjara di pulau-pulau yang banyak nyamuk malaria, ucap Syahganda.

“Karena enggak boleh orang rampok tanpa ada hukuman, itu bahaya. Bukan saya dendam atau apa, tidak boleh kita tidak menghukum. Ini memang ada masalah, menggunakan negara untuk memperkaya diri, kita selidiki. Bagaimana anaknya Jokowi punya uang ratusan miliar, diselidiki. Dari jualan pisang, martabak. Bagaimana orang jual martabak bisa punya uang ratusan miliar, enggak mungkin,” jelas Syahganda.

Akan tetapi, Syahganda juga meminta hal itu dilakukan tetap dengan cara-cara demokrasi. Agar rezim Anies nantinya tidak mengikuti cara rezim Jokowi saat ini yang dianggap memiliki dendam terhadap masa lalu, akan tetapi menggunakan cara-cara yang tidak jelas.

Dalam acara ini, turut dihadiri Ketua Umum DPP BroNies Yusuf Blegur, wartawan senior Edy Mulyadi, CEO RMOL Network Teguh Santosa, anggota DPR RI 2009-2014 dari Partai Demokrat Ramadhan Pohan, anggota DPD RI Tamsil Linrung, Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Benny K. Harman, Wakil Ketua DPP PKS Handy Risza, dan aktivis Anton Permana.

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

Syahganda: Putusan PN Jakpus Konspirasi Gagalkan Pemilu 2024

IDTODAY NEWS – Hasil gugatan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) tentang dugaan Perbuatan Melawan Hukum (PMH) Komisi Pemilihan Umum (KPU), lantaran tidak diloloskan verifikasi administrasi parpol calon peserta Pemilu Serentak 2024, dinilai sebagai bagian konspirasi penguasa menunda agenda lima tahunan pesta demokrasi.

Hal tersebut disampaikan aktivis senior yang juga Direktur Eksekutif Sabang Merauke Circle, Syahganda Nainggolan, saat menjadi narasumber dalam podcast Akbar Faisal, yang diunggah pada Jumat malam (10/3).

“Hasil daripada keputusan (PN Jakpus) ini, yang sangat detail penundaan (Pemilu 2024) selama 2 tahun, itu bisa kita pahami sebagai bagian dari konspirasi untuk menggagalkan pemilu, menurut saya,” ujar Syahganda.

Ia bahkan berpendapat, Prima tidak ada hubungan dengan Putusan PN Jakpus yang memerintahkan KPU, dalam amar putusannya pada Perkara Nomor 757/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Pst, dengan agenda penundaan pemilu, meski di dalamnya ada bunyi serupa terkait hal ini.

“Partai Prima memperjuangkan hak. Pengadilan Negeri yang menjadi sebuah sistem kekuasaan,” sambungnya berpendapat.

Dalam struktur ketatanegaraan Indonesia, antara lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif, jika dilihat dari segi teoritis memang seolah seperti terpisah.

“Orang mau bilang di situ ada trias politica, dia terpisah, tapi faktanya selama pemerintahan Jokowi, itu semua sistem kenegaraan kita dikontrol oleh Jokowi secara otoritarian,” tuturnya.

Maka dari itu, Syahganda menyimpulkan kisruh penundaan Pemilu Serentak 2024 yang mencuat kembali karena putusan PN Jakpus yang berbunyi demikian, maka tidak lantas Prima dianggap menjadi salah satu aktornya.

“Karena menurut saya, sebenarnya Partai Prima ini bukan bagian dari konspirasi itu, tapi bagian dari orang yang mencari keadilan,” tandasnya.

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

Wawancara dengan Televisi Australia, Syahganda: Anies Tunjukkan Kapasitas Pemimpin Internasional

IDTODAY NEWS – Bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan tunjukkan kelasnya sebagai calon pemimpin berkualitas internasional. Dia tegas mengatakan akan mensejahterakan rakyat dengan memaksimalkan manfaat sumber daya alam Indonesia.

Begitu dikatakan Direktur Eksekutif Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan mengomentari wawancana Anies Baswedan bersama ABC News Australia yang diunggah di kanal Youtube ABC News (Australia), Kamis (9/3).

“Dari video ini jelas sekali Anies menunjukkan kapasitasnya sebagai pemimpin besar bangsa dengan kualitas internasional,” ujar Syahganda kepada Kantor Berita Politik RMOL.

Poin penting dari apa yang disampaikan Anies, kata Syahganda, adalah komitmen untuk memberikan kesamaan rasa bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Anies menunjukkan niat mensejahterakan rakyat dengan prinsip equality. Sama rata, sama rasa. Semua dapat semua. Tidak ada segelintir orang menggerogoti sumber daya alam seenaknya lagi,” tuturnya.

Lanjutnya, Anies juga menyinggung bahwa politik luar negeri Indonesia bukan soal dapat pinjaman dan bantuan asing. Tetapi, bagaimana keikutsertaan aktif Indonesia dalam menjaga “peace and stability” di kawasan.

“Indonesia akan seimbang menjaga hubungan dengan Amerika maupun China,” tuturnya.

Khusus pada Australia, kata Syahganda lagi, Anies kepada pembawa acara menegaskan bahwa selamanya Indonesia adalah sahabat dan tetangga bagi negeri kanguru.

“Untuk Australia, Anies berharap hubungan lebih ditingkatkan, karena Australia merupakan tetangga akrab selama 50an tahun belakang ini,” pungkasnya.

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

Bagi Syahganda, Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Peringatan Agar Erick Thohir Fokus Urus BUMN

IDTODAY NEWS – Kejadian kebakaran pipa bahan bakar minyak (BBM) di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, menjadi peringatan dini kepada Menteri BUMN Erick Thohir untuk lebih fokus membina perusahaan plat merah.

Pada kejadian kebakaran Jumat malam (3/3), sejauh ini dilaporkan 18 orang menjadi korban jiwa, serta kerusakan bangunan dan kendaraan warga di lokasi kebakaran.

“Kebakaran ini menyedihkan sekali jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada tahun 2009, yang menelan satu korban jiwa,” ujar pengamat dari Lembaga Sabang Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan kepada wartawan, Sabtu (4/3).

Dikatakan Syahganda, sekalipun Pertamina melakukan MoU dengan TNI untuk menyelamatkan aset vital, seperti Depo Plumpang, namun Kementerian BUMN harus memantau aspek keamanan secara sungguh-sungguh.

“HSE (Health, Safety and Environment) atau K3 harus dievaluasi secara total. Sebab, kebakaran Depo Pertamina ini telah terjadi berulang kali, yakni 2009 dan 2017,” tuturnya.

Belakangan ini, kata Syahganda lagi, Erick Thohir terlalu banyak mengurusi hal-hal di luar BUMN. Terbaru, Erick Thohir terpilih sebagai Ketua Umum PSSI.

“Jadi (Erick) terkesan membangun pencitraan, maka pengawasan Erick terhadap kinerja BUMN bisa terbengkalai,” sambungnya.

Pada sisi lain, Syahganda berharap Erick bisa memerintahkan Pertamina untuk memberikan ganti rugi yang sangat pantas untuk korban dan keluarga korban.

“Terutama buruh Pertamina Depo Plumpang, serta mengganti jajaran Komisaris dan Direksi Pertamina karena kelalaian berat,” tandasnya.

Sumber: rmol

Kategori
Politik

Syahganda Nainggolan: Tahanan Berantem karena Cawe-cawe Urusan Tahanan Lain

IDTODAY NEWS – Keributan antar tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) lumrah terjadi dan umumnya perkelahian disebabkan adanya tahanan yang ikut campur alias cawe-cawe urusan tahanan lainnya.

Begitu dikatakan aktivis Syahganda Nainggolan saat menceritakan pengalamannya saat menjadi tahanan di Rutan Bareskrim dalam tayangan video di akun Youtube Ahmad Yani Channel, Jumat (29/9).

“(Prinsip tahanan) gue hanya kasur gue milik gue, gue nggak akan ganggu kasur lu, pokoknya lu gangggu, gue (siap) berantem,” kata Syahganda.

Bahkan, kata Syahganda, dia sempat membuat disclaimer kepada tahanan lain. Hal ini, dikarenakan pada satu saat Syahganda berada di dekat tahanan yang sedang berdiskusi soal teknis melakukan kejahatan.

“Jadi begini ada orang-orang cerita kejahatan di dalamnya, kejahatan bagaimana memeras orang. (Saat itu) saya sambil jogging di treadmill, mereka membicarakan itu, saya bilang “saya nggak denger kalian ya”, jadi saya disclaimer dulu (tidak ikut pembicaraan itu),” tuturnya.

Lanjut tokoh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini, dia justru mendapatkan penghormatan dari tahanan lain karena tidak pernah ikut campur dalam segala obrolan mereka.

“Walaupun saya dihormati karena tahanan politik, saya tidak mau ikutan, alhamdulillah 10 bulan saya selamat. Karena banyak juga orang berantem karena memang cawe-cawe,” tandasnya.

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

Kagumi Kecerdasan Irjen Napoleon Waktu di Penjara, Syahganda: Dia Pantas jadi Kapolri

IDTODAY NEWS – Aktivis KAMI Syahganda Nainggolan memberikan pandangannya soal sosok Irjen Napoleon Bonaparte. Dia mengaku kagum dengan kecerdasan terpidana kasus suap red notice Djoko Tjandra.

Mantan Kadivhubinter Polri itu dia kenal saat Syahganda juga ikut menjadi tahanan di Bareskrim Polri. Jenderal bintang dua itu dikatakan, berada sebelah selnya selama dirinya di penjara.

Kini namanya mencuat usai melakukan penganiayaan terhadap Muhammad Kece alias Muhammad Kosman, penista agama Islam dan rasul.

Kata Syahganda, di matanya, Napoleon adalah orang yang luar biasa cerdas. Saking cerdasnya, semua isu dia kuasai. Dia bahkan sangat nyaman jika harus terlibat perdebatan dengan Napoleon.

“Kalau saya berkuasa, atau punya akses kepada orang berkuasa, saya akan ajukan dia sebagai Kapolri. Karena saya belum pernmah ketemu dengan Polisi secerdas Napoleon. Dia kuasai semua politik internasional, lokal fundamentalisme islam, global politik, pluralisme, dan dia bisa berdebat hebat,” kata Syahganda dikutip dalam sebuah webinar, Selasa 21 September 2021.

Dia juga dianggap sebagai orang yang luar biasa, cerdas dan rendah diri. Dia juga tak pernah membedakan tahanan, karena semua dianggap sama. Tetapi dia tak pernah mau dekat pada tahanan yang merampok uang negara. Terlihat dia sangat menjaga jarak dengan Maria Paulina.

“Tapi ini ada orang di penjara dan waktu kita bertiga debat dengan Jumhur Hidayat, dia bisa ngimbangin kita.”

Selama berdebat, Napoleon juga kerap melemparkan gagasan-gagasan besar soal nasib Polisi masa depan. Mulai dari Polisi Indonesia yang tak terlibat politik hirarki, ide Bareskrim yang seharusnya ada di bawah Departemen Kehakiman seperti di AS, dan sebagainya.

Dia juga dianggap punya ide cemerlang di mana reformasi Kepolisian lebih utuh di kepalanya. Dia pula yang akhirnya dia ketahui kalau Napoleon merupakan salah satu orang yang ikut mendirikan Densus 88. Untuk persoalan Islam, dia bahkan bisa menjelaskan secara tuntas.

“Ini orang menarik, gagah, karena dia keturunan Belanda dari neneknya, Bapaknya di Angkatan Laut, mertuanya kolonel di Angkatan Darat. Jadi dari segi karakter kuat. Ketika 17 Agustus atau 10 November, dia betul-betul menjadi patriot lah. Orang ini pantas jadi Kapolri,” katanya.

Sumber: hops.id

Kategori
Hukum

Sudah Keluar dari Bareskrim Polri, Syahganda Sedang Shalat di Masjid Al Azhar

IDTODAY NEWS – Setelah menginap di klinik Bareskrim Mabes Polri, aktivis Syahganda Nainggolan, Jumat pagi (13/8) akhirnya meninggalkan komplek Mabes Polri.

Ketika berita ini dilaporkan, Syahganda disebutkan sedang menunaikan shalat Dhuha di Masjid Al Azhar.

Sedianya Syahganda keluar dari Mabes Polri tadi malam (Kamis, 12/8). Namun karena satu dan lain hal, ia hanya dikeluarkan dari ruang tahanan Bareskrim Mabes Polri dan belum bisa meninggalkan komplek Mabes Polri di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.

“Setelah kami keluar Bareskrim, kami menerima informasi bahwa SN (Syahganda Nainggolan) telah dikeluarkan dari sel dan ditempatkan di klinik supaya dianggap sudah tidak ditahan,” ujar Hendry Harmen, salah seorang teman Syahganda, kepada Redaksi Kantor Berita Politik RMOL, Kamis malam. Hendry dan sejumlah pengacara ikut menunggu di Bareskrim Mabes Polri.

“Besok (Jumat pagi) ada petugas dari PN Depok yang sudah berjanji akan menjemput ke Bareskrim, karena permintaan dari Bareskrim,” demikian Hendry Harmen.

Sumber: rmol.id