325 TKA dari China Masuk ke Bintan, Masyarakat Diminta Tak Khawatir

Ilustrasi Tenaga Kerja(Foto: SHUTTERSTOCK.com/SORN340 IMAGES)

IDTODAY NEWS – Sebanyak 325 tenaga kerja asing (TKA) asal China tiba di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri).

Kedatangan ratusan TKA ini melalui Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjung Pinang.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bintan Indra Hidayat mengatakan, ratusan TKA China ini merupakan tenaga ahli konstruksi yang akan bekerja di PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) di Galang Batang, Kabupaten Bintan.

“Kelengkapan semua dokumen keimigrasian TKA China sudah kami cek dan tidak ada masalah,” kata Indra saat dihubungi, Selasa (11/8/2020).

Selain Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) dan Kartu Izin Tinggal Terbatas atau Tetap (KITAS), para TKA tersebut juga dilengkapi bukti hasil tes usap Covid-19 dari negara asal.

Kedatangan mereka juga bersama 27 tenaga kerja lokal yang ikut pulang setelah mengikuti pelatihan tenaga kerja di China.

“Mereka dikontrak selama enam bulan untuk menyelesaikan proyek konstruksi di PT BAI. Setelah selesai, langsung pulang ke negaranya,” kata Indra.

Baca Juga  34 TKA China Masuk Indonesia Saat PPKM, Demokrat: Pemerintah Lost Control

Meski demikian, ratusan TKA asal China tersebut juga tidak langsung bekerja.

Sebab mereka terlebih dulu menjalani karantina di wisma milik perusahaan selama 14 hari.

Mereka akan diawasi secara ketat oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bintan.

“Jika selama 14 hari tidak ada gejala Covid-19, mereka langsung bekerja. Kalau ada gejala akan langsung swab,” kata Indra.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Tanjung Pinang Agus Jamaluddin mengatakan, ratusan TKA itu langsung menjalani rapid test di Bandara RHF Tanjung Pinang.

Baca Juga  Geger Penampakan Awan Mirip Gelombang Tsunami di Kubu Raya Kalbar

Agus meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kedatangan tenaga kerja asing tersebut.

Menurut dia, para TKA itu sudah membawa hasil tes usap Covid-19 dari China.

Selain itu, mereka menjalani tes cepat dan karantina selama 14 hari di Bintan.

“Kami akan terus memantau ratusan TKA asal China ini. Apabila ada timbul gejala, akan langsung kami swab untuk memastikannya,” kata Agus.

Sumber: kompas.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan