Di ILC Fadli Zon Panas Bongkar Fakta PKI di Depan Anak DN Aidit: Ilham Aidit Anda Jangan Bolak Balik

Fadli Zon dan Ilham Aidit di ILC tvOne tadi malam, Selasa (30/09/20).(Foto: tribunnews.com)

IDTODAY NEWS – Acara Indonesia Lawyers Club ( ILC ) tvOne tadi malam, Selasa (29/09/2020) tersaji dengan keseruan antara sejumlah tokoh dengan membahas tentang PKI.

Atmosfer dalam panggung ILC pada edisi kali ini cukup panas dengan membahas tema seputar G30S PKI yakni ‘ Ideologi PKI Masih Hidup?’ yang diangka Karni Ilyas dkk.

Di ILC semalam kedatangan Fadli Zon yang membongkar misteri pertemuan Kolonel Abdul Latief dan Soeharto sebelum aksi G30S PKI pecah.

Bukan hanya itu, anak dari Petinggi PKI DN Aidit juga hadir dalam acara. Yakni Ilham Aidit.

Mereka terlibat perdebatan membahas persoalan PKI di tanah air.

Keduanya tampak terlibat adu argumen sedikit dan keseruan terjadi.

Fadli Zon pun menanggapi pernyataan Ilham Aidit terkait penandatanganan undang-undang di masa Presiden Soekarno

yang sebelumnya disebut Presiden Soeharto yang menandatanginya.

Baca Juga  Pengakuan Ketua KPU Arief Budiman Usai Dinyatakan Positif Covid-19

Berawal dari singgungan Ilham Aidit kepada Ustaz Tengku Zulkarnain terbalik-terbalik. Lantas Fadli Zon menanggapinya.

“Tidak, yang terbolak-balik itu adalah sodara Ilham Aidit.” terang Fadli di depan Ilham Aidit.

Berlanjut, Fadli menyebut pernyataan Ilham Aidit salah besar soal undang-undang PMA yang adalah produk dari pemerintahan Presiden Soeharto.

“Yang menandatangani undang-undang nomor 1 penanaman modal asing, otu adalah Presiden Soekarno, tanggal 10 Januari tahun 67, Pak Ilham” jelas Fadli.

Lantas Ilham Aidit memberikan tanggapan, Fadli dengan sigap meminta untuk mengecek faktanya dulu.

“Anda jangan bolak balik itu, ya itu jelas, nanti saya bicara dulu, anda buka google aja dulu” tegas Fadli Zon dalam acara Indonesia Lawyers Club malam itu.

Bahkan, Fadli Zon bahkan membeberkan hasil klarifikasinya langsung kepada Soeharto soal pertemuan dengan Kolonel Abdul Latief.

Baca Juga  Lieus Sungkharisma: Indonesia Belum Maju Karena Pemerintah Belum Sungguh-sungguh Menjalankan Pancasila

Salah satu narasumber yang menarik perhatian yakni Fadli Zon yang mengungkapkan sejumlah kebohongan terkait

sejarah kelam pembantaian tersebut termasuk soal Kolonel Abdul Latief yang memberikan laporan ke Soeharto soal kejadian tersebut.

Awalnya Fadli Zon memastikan tidak perlu lagi memperdebatkan siapa sosok yang terkait dalam pembantaian jenderal dan sejumlah tokoh Islam.

Terutama jika masyarakat berspekulasi jika pemerintah lah yang mengendarai PKI itu.

“Tidak ada yang bertanggungjawab atas aksi kudeta tersebut.

Ya semuanya tanggungjawab PKI itu sendiri,” katanya.

Anak buah Prabowo itu juga mengungkapkan hasil pemelitiannya yang dituangkan dalam bukunya,

bahwa sebenarnya PKI ditunggangi oleh pasukan Belanda saat itu.

Makanya saat akan ditangkap, pelaku pembantaian, dilindungi pasukan Belanda.

Dia juga menjelaskan soal sejarah yang menuliskan, tragedi ini bisa saja dicegah jika laporan dari Kolonel Abdul Latief didengar.

Yap, dituliskan bahwa Latief sempat melapor ke Soeharto di malam pembantaian, namun diabaikan.

Hal itu dibantah oleh Soeharto saat Fadli Zon berkunjung ke rumah sakit tempatnya dirawat pada tahun 2007.

Awalnya Fadli Zon dengan gamblang menanyakan kebenaran soal Kolonel Abdul Latief datang melapor kepadanya.

“Pak Harto (Soeharto) waktu itu dalam kondisi sakit, terbata-bata, mengatakan sambil tertawa ‘tidak ada itu’,” kata Fadli Zon.

“Yang ketemu dengan Latief itu adalah Bob Hasan.

Jadi tidak pernah bertemu dengan pak Harto,”

“Jadi waktu itu dokabarkan putranya pak Harto, pak Tommy sedang sakit,”

“Jadi tidak ada itu.

Ini pemelitian,” katanya.

Sumber: tribunnews.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan