IDTODAY NEWS – Gelombang kerusuhan pecah di Kota Malmo, Swedia setelah anggota partai sayap kanan yang terkenal anti-Islam garis keras merekam aksinya membakar Al-Qur’an di depan umum. Aksi itu memicu protes massal yang kemudian berubah menjadi kerusuhan, bentrokan dengan aparat keamanan dan pembakaran.
Sekitar 300 orang berkumpul di sepanjang jalan raya utama di Malmo pada hari Jumat sekitar pukul 19:30 waktu setempat untuk memprotes perbuatan keji kelompok anti-Islam sayap kanan yang melakukan pembakaran Al-Qur’an pada hari sebelumnya, menurut laporan pers setempat dikutip RT.com, Sabtu(29/8).
Massa yang memprotes kejadian itu makin bertambah di malam tersebut dan melakukan aksi membakar ban mobil dan beberapa kendaraan di jalanan. Aksi ini kemudian direspons polisi namun tidak mampu mengendalikan situasi.
“Kami sedang mengalami kerusuhan dan kekerasan saat ini yang tidak dapat kami kendalikan,” kata juru bicara polisi Rickard Lundqvist kepada media lokal di tengah kekacauan tersebut.
Bentrokan kemudian meletus antara pengunjuk rasa dan penegak hukum di distrik Rosengard Malmo, batu – batu, paving dan kembang api dilemparkan ke petugas dan kendaraan polisi.
Teriakan “Allahu akbar” terdengar nyaring dalam rekaman video kerusuhan yang beredar online. Akibat kerusuhan, mobil-mobil terbakar dan asap hitam mengepul membumbung ke langit malam.
Kebakaran besar juga dilaporkan di garasi parkir bawah tanah di Rosengard, sekitar 1 km dari wilayah utama kerusuhan.
BREAKING: HUGE riots are taking place in Malmö, Sweden after the Danish far-right group "Stram kurs" burned the Quran (@Faytuks) pic.twitter.com/HuhIKwXz8P
— SV News ? (@SVNewsAlerts) August 28, 2020
Massive police presence in #Malmo, #Sweden, after “Stram kurs” a Danish group burned the Quran in public on the street causing riots. pic.twitter.com/nhZS3VNxmP
— SV News ? (@SVNewsAlerts) August 28, 2020
Pembakaran Al-Qur’an yang memicu kerusuhan itu dilakukan oleh anggota Stram Kurs ( “Garis Keras” ), sebuah partai politik sayap kanan Denmark yang didirikan oleh pengacara dan aktivis anti-Islam Rasmus Paludan pada tahun 2017. Para aktivis merekam pembakaran kitab suci, yang dilakukan di taman umum.
Sumber: indonesiainside.id