China Sekulerkan Uighur melalui Makanan, Sajikan Daging Haram hingga Buka Proyek Peternakan Babi

Pemerintah Xinjiang menyetujui dibukanya peternakan babi di Kashgar untuk memenuhi kebutuhan lokal, padahal 90 persen penduduk di sana adalah Muslim Uighur/EPA

IDTODAY NEWS – Sudah lebih dari 2 tahun sejak Sayragul Sautbay dibebaskan dari kamp pendidikan ulang di wilayah paling barat China, Xinjiang. Namun, ibu 2 anak ini masih mengalami mimpi buruk dan kilas balik dari pelecehan dan kekerasan yang dialaminya selama ditahan.

Dokter medis sekaligus pendidik ini kini tinggal di Swedia. Ia baru-baru ini menerbitkan sebuah buku yang membeberkan cobaan beratnya, termasuk menyaksikan pemukulan, dugaan pelecehan seksual, dan sterilisasi paksa.

Baca Juga  Miris, Banyak Masjid di Xinjiang yang Diubah Jadi Kafe dan Dihancurkan

Dalam wawancara dengan Al Jazeera, Sautbay menjelaskan lebih banyak soal penghinaan lainnya yang dialami etnis Uighur dan minoritas Muslim lainnya, termasuk konsumsi daging babi, daging yang diharamkan dalam Islam.

“Setiap Jumat, kami dipaksa makan daging babi. Mereka sengaja memilih hari yang suci bagi umat Islam. Jika menolaknya, Anda akan mendapat hukuman berat,” ungkapnya.

Menurutnya, kebijakan itu dirancang untuk menimbulkan rasa malu dan rasa bersalah pada para tahanan Muslim. Ia sendiri mengaku sulit menjelaskan emosi yang dirasakannya setiap makan daging itu.

Baca Juga  500 Keluarga Korban Covid-19 di Italia Gugat PM, Menkes, dan Presiden Lombardy Rp 2,2 Triliun

Baca Juga: Tukang Tenda Acara HRS Dikabarkan akan Dipanggil Polisi, Fadli Zon: Sekalian Tukang Rias

Sumber: akurat.co

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan