IDTODAY NEWS – Merespons tudingan Agus Harimurti Yudhoyono bahwa ada orang dekat Istana ingin mengambilalih kepemimpinan Partai Demokrat, Politisi PDI Perjuangan Aria Bima menyatakan Joko Widodo dipilih oleh rakyat sebagai presiden.

Aria menegaskan bahwa Jokowi merupakan kader PDI Perjuangan.

Sebagai kader partai banteng, Aria Bima meyakini mustahil jika di pemerintahan Jokowi ingin ikut campur urusan partai lain apalagi melakukan kudeta.

“Tentunya dari dimensi tersebut adalah tidak masuk akal jika pemerntah berupaya untuk melakukan kudeta terhadap partai politik tertentu,” tegas Aria Bima kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (1/2).

Dia justru mempertanyakan apa maksud dan tujuan mengkudeta partai politik tertentu yang bisa membuat gaduh di kalangan masyarakat.

“Buat apa? Akibat gaduhnya kudeta partai politik tertentu itu, maka dalam medsos muncul satire; bahwa banteng tidak pernah makan bangkai, sebab bangkai adalah makanan buaya,” tandasnya.

AHY menyinggung sejumlah oknum di internal partainya ada yang membuat gerakan kudeta.

Orang-orang itu terdiri dari terdiri dari 1 kader Demokrat aktif, 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, 1 mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai, karena menjalani hukuman akibat korupsi, dan 1 mantan kader yang telah keluar dari partai 3 tahun yang lalu.

Baca Juga  Moeldoko Dijadwalkan Tiba di KLB Demokrat Deliserdang Pukul 22.00 WIB

Sedangkan non kader yang juga orang dekat Jokowi mengarah pada Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko.

AHY mengakui sudah berkirim surat langsung pada Presiden Jokowi.

Moedoko sendiri sudah memberi pernyataan secara terbuka bahwa tudingan kudeta itu tidak ada urusan Presiden Joko Widodo.

Mantan Panglima TNI di era akhir kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu bahkan meminta AHY bijak dalam berpolitik.

Baca Juga  Andi Arief Bantah Kabar Dirinya dan Bappilu Demokrat Setujui KLB

Moeldoko bahkan menyarankan pada AHY untuk langsung menyebut nama Moeldoko dan tidak membuat gaduh di ruang publik dengan melempar nama orang dekat Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Moeldoko Ke Demokrat: Jangan Baperan!

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan