IDTODAY NEWS – Mantan kader Partai Demokrat Ferdinand Hutahean tidak sepakat jika upaya ambil alih kepemimpinan Partai Demokrat dikaitkan dengan Presiden Joko Widodo.

Ferdinand mengatakan, di saat Presiden tengah bekerja menjaga ekonomi dan mengatasi pandemi, malah dikaitkan dengan upaya kudeta Partai Demokrat. Ferdinand yakin Jokowi tidak terlibat.

“Kasihan pak Jokowi yang sedang lelah mengurusi negara, menjaga ekonomi agar tetap tumbuh, melawan pandemi covid dan mensukseskan vaksinasi justru ditarik-tari ke masalah yang pasti pak Jokowi tak ketahui dan tak mungkin terlibat,” ujar Ferdinand di twitternya, Selasa (1/2).

Ferdinand mengatakan, Jokowi tak perlu merespon tuduhan tersebut dan tak perlu membalas surat klarifikasi yang dikirim Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Tak perlu pak Jokowi merespon ini baik secara lisan maupun tulisan. Jokowi juga tak perlu membalas surat klarifikasi yang dikirimkan oleh Partai Demokrat. Jangan libatkan Presiden dalam hal-hal tak perlu dan jangan turunkan martabat Presiden sebagai pemimpin,” ungkap Ferdinand.

Baca Juga  Jokowi Intruksikan Harga PCR Turun, MUI Minta Digratiskan Sekalian

Lebih lanjut, Ferdinand mengatakan, tuduhan Partai Demokrat terkait orang-orang dalam lingkaran Jokowi yang terlibat dalam upaya ‘kudeta’ AHY merupakan cacat komunikasi politik yang mengundang musuh.

“Sebutan “Lingkaran Dekat Jokowi” seolah Jokowi terlibat atau setidaknya Jokowi mengetahui yg terjadi. Bagi saya itu cacat komunikasi politik yang justru mengundang musuh, menambah lawan dan menabuh genderang perang dengan Jokowi. Mestinya bisa lebih hormat kepada Jokowi sebagai Presiden.

Ferdinand berharap agar Partai Demokrat bisa membuktikan tuduhannya.

“Saya berharap Demokrat bisa membuktikan tuduhannya dengan bukti-bukti konkret karena membawa-bawa nama Jokowi sebagai Presiden, seolah Jokowi tau peristiwa ini,” ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief blak-blakan menyebut bahwa pejabat pemerintah yang melakukan upaya kudeta terhadap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari pucuk pimpinannya adalah Kepala Staf Kepresidenan Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.

Baca Juga  Abu Janda: Akui Dirinya Anggota Banser Dan NU

“Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko,” tegas Andi Arief di twitternya, Senin (1/2).

Andi Arief mengungkapkan mengapa sehingga AHY menulis surat kepada Presiden Joko Widodo terkait hal tersebut, karena upaya kudeta itu mendapat restu dari Jokowi.

“Kenapa AHY berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi,” kata Andi Arief.

Ketum Demokrat, AHY sebelumnya telah berkirim surat ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal adanya dugaan keterlibatan pejabat penting negara dalam gerakan pengambilalihan paksa kepemimpinan Partai Demokrat.

“Tadi pagi, saya telah mengirimkan surat secara resmi kepada yang terhormat Bapak Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari beliau terkait kebenaran berita yang kami dapatkan ini,” kata AHY di Jakarta, Senin (1/2).

Baca Juga  Arief Poyouno: Banyak Muka Menteri Enggak Beraura Krisis, Beda Dengan Jokowi

Pengiriman surat konfirmasi itu, kata dia, berawal dari kesaksian dan testimoni banyak pihak tentang gerakan yang diduga melibatkan pejabat penting pemerintahan tersebut.

“Yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo,” ucap dia.

Lebih lanjut, gerakan itu menurut dia juga dikatakan sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah menteri dan pejabat penting di pemerintahan Presiden Joko Widodo.

“Tentunya kami tidak mudah percaya dan tetap mengedepankan asas ‘praduga tak bersalah’ (presumption of innocence) dalam permasalahan ini,” ujarnya.

Baca Juga: Elit Demokrat ke Moeldoko: Jangan Bohong, Pertemuan itu di Hotel Berbintang dan Direstui ‘Pak Lurah’

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan