IDTODAY NEWS – Nama Joko Widodo dikenal sebagai seorang pengusaha mebel yang sukses menginjakan kaki di istana. Dari seorang pemuda desa menjadi pemimpin negara yang besar seperti Indonesia.

Latar belakang Jokowi sebagai pengusaha mebel tampaknya cukup banyak mempengaruhi kepemimpinannya, bukan hanya sejak menjadi presiden pada 2014, namun juga ketika masih menjabat walikota Solo pada

Peneliti Lowy Institute dari Australia, Ben Bland bahkan menyebut Jokowi memandang dunia melalui kacamata seorang pengusaha mebel.

“Ia menyederhanakan regulasi agar bisnis lebih mudah, membangun infrastruktur agar pergerakan barang lebih baik,” tuturnya dalam diskusi virtual yang digelar ISEAS Yusof Ishak Institute pada Senin (21/9).

Penulis buku “Man of Contradictions: Joko Widodo and the struggle to remake Indonesia” itu juga bahkan menyebut Jokowi membuat sistem pendidikan dan kesehatan yang lebih baik agar memiliki “tenaga kerja” yang produktif.

Investasi asing yang selama ini gencar didapatkan juga bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan “perusahaan”. Diplomasi ekonomi digalang untuk memperluas pasar.

Diskusi virtual tersebut juga menghadirkan Yanuar Nugroho, seorang akademisi sekaligus mantan Deputi II Kepala Staf Kepresidenan di Kantor Staf Presiden (KSP) pada 2015-2019.

Baca Juga  Indeks Demokrasi Menurun, Kepala Badan Penelitian Demokrat: Yang Masalah, Kita Merasa Baik-baik Saja?

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan