IDTODAY NEWS – Host Program Podcast Close the Door Deddy Corbuzier kembali hadir di akun pribadinya setelah pulih dari badai sitokin. Dia sebelumnya sakit hingga dua pekan lantaran terinfeksi COVID-19.

Ayah satu anak itu, kali ini membahas pengalamannya dengan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, dalam podcast yang tayang siang ini, Rabu 5 Agustus 2021.

Menariknya, dalam video bertajuk ‘Ya Saya Jujur Tidak Vaksin!! Ayo Kita Debat!! Budi Sadikin’ itu, Deddy menyampaikan alasan dirinya belum divaksin.

“Saya bantu Menkes waktu itu, bantu dorong vaksinasi untuk manula, tapi saya belum divaksin,” ucap Deddy.

“Jadi belum divaksin?” tanya Menkes Budi.

“Belum,” jawab Deddy.

“Astagfirullah. Orang Jakarta tuh sudah divaksin 109 persen, kecuali Deddy Corbuzier,” kata Budi Gunadi.

Baca Juga  Jokowi: Kita Akan Bangkit, Ekonomi Kita Akan Pulih

“Saya (warga) Tangerang Selatan pak,” balas Deddy.

Sambil guyon, Deddy mengatakan kepada Budi sebenarnya sudah ‘divaksin’, tapi divaksin oleh varian Delta. Salah satu varian penyebab COVID-19 yang mendominasi penularan di Indonesia saat ini.

“Saya sudah sembuh, Pak. Saya sudah vaksin Delta,” ujar Deddy sambil bergurau dengan Budi Sadikin dalam unggahan terbarunya di Youtube pada Rabu 25 Agustus 2021.

Mendengar cerita Deddy, Menkes menyampaikan bahwa varian Delta memiliki karakteristik penularan yang lebih cepat. “Dan, memburuknya jauh lebih cepat,” kata Budi.

Sebelumnya, Deddy sempat dinyatakan positif COVID-19 setelah mengurus keluarganya yang terinfeksi virus Corona. Setelah dinyatakan negatif, Deddy justru mengalami demam tinggi dan vertigo.

Baca Juga  Demi Kemanusiaan, Luhut Pandjaitan Minta Demonstran Berhenti Sampai Kondisi Aman Dari Corona

“Saya merasa saya sehat, kalau kena ya sudah. Dalam waktu tiga hari, saya dinyatakan negatif,” ujar Deddy dikutip via liputan6.

Menkes Budi pun menjelaskan, swab antigen yang dilakukan Deddy setelah terinfeksi COVID-19 memang memiliki potensi hasil yang tidak akurat. Meskipun Deddy melakukan swab antigen hingga 3 kali.

“Memang antigen itu false positive-nya hampir gak ada, jadi positif sudah pasti positif. Tapi false negative-nya besar, jadi kalau negatif memang harus di cek dengan PCR,” ujar Menkes Budi.

Deddy menjelaskan, seminggu setelah dinyatakan negatif COVID-19 ia mengalami demam tinggi. Padahal sebelumnya, Deddy mengira tidak akan ada gejala apapun yang muncul.

“Tiba-tiba panas saya 41 derajat Celsius dalam satu hari. Pas cek CT Thorax, ternyata GGO 30 persen. Besoknya lebih parah,” ujar Deddy.

Baca Juga  Rizal Ramli: Jika PT Tak Nol Persen, Hanya Modal Main TikTok Bisa Jadi Presiden

Dilansir Medical News Today, GGO merupakan kondisi abnormalitas pada paru-paru seseorang yang ditandai adanya area berwarna abu-abu pada hasil rontgen atau CT scan paru.

Kerusakan pada paru-paru Deddy pun bertambah parah hingga mencapai 60 persen keesokan harinya. Pada saat itu dokter mengatakan bahwa kondisi Deddy Corbuzier tengah dalam badai sitokin.

Berdasarkan penjelasan yang dijabarkan, dengan kondisi paru-paru yang mengalami kerusakan tersebut pun, saturasi Deddy masih berada pada angka 95.

“Dokter bilang kayaknya cadangan oksigen di tubuhnya banyak. Karena olahraga, banyak latihan, tidak ada komorbid, ternyata nolong,” ujar Deddy.

Sumber: terkini.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan