Demo Tolak PPKM Darurat, Mahasiswa: Kami Menuntut Presiden Jokowi Mundur dari Jabatan

Puluhan Mahasiswa Universitas Pattimura Ambon menggelar aksi demo menolak PPKM, Senin (19/7/2021). Dalam aksi itu para mahasiswa juga menutut Presiden Joko Widodo mundur dari jabatannya(KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY)

IDTODAY NEWS – Puluhan mahasiswa Universitas Pattimura Ambon berunjuk rasa menuntut pemerintah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Senin (19/7/2021).

Dalam aksi yang berlangsung di depan kampus Universitas Pattimura itu, mahasiswa juga menuntut agar Presiden Joko Widodo mundur dari jabatannya.

Massa bahkan membawa sebuah spanduk yang mengusung tagar turunkan Jokowi.

“Kami menuntut Presiden Jokowi segera mundur dari jabatannya sekarang juga,” teriak salah satu mahasiswa saat menyampaikan orasinya.

Mereka menilai Presiden Joko Widodo telah gagal mengelola negara di tengah situasi pandemi saat ini.

Baca Juga  Ancam Pisah dari Provinsi Aceh, Pemuda Gayo: Jika Masih Ada Oknum Minta Proyek Multiyear Dibatalkan

PPKM dianggap sengsarakan rakyat

Pemberlakuan PPKM yang dilakukan mulai dari pusat hingga daerah dianggap tidak berdampak terhadap pengendalian virus corona dan malah menyengsarakan masyarakat.

“Yang paling ironis disaat masyarakat Indonesia dibatasi secara ketat, pemerintah malah mengizinkan tenaga kerja asing dari China terus bebas masuk ke wilayah Indonesia termasuk ke Maluku,” kata dia.

Para demonstran mengungkapkan PPKM telah merampas hak hidup masyarakat tidak hanya di Ibu Kota tetapi juga di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Ambon.

Kebijakan PPKM dianggap mematikan perekonomian di daerah.

“Dari Maluku kami menyerukan agar Presiden Jokowi segera mundur, karena beliau telah gagal. Kebijakannya di situasi sulit saat ini justru membunuh masyarakat,” teriak mahasiswa lainnya.

Selain menilai presiden telah gagal, mahasiswa juga menilai Gubernur Maluku Murad Ismail dan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy juga gagal mengelola daerahnya.

Aksi bakar ban hingga sandera truk

Dalam aksi ini, para mahasiswa juga sempat membakar ban bekas dan memblokade jalan di depan kampus Universitas Pattimura dan di kawasan Tugu dr Johanes Leimena.

Mahasiswa juga menyendera sejumlah mobil truk.

Insiden itu tidak berlangsung lama karena polisi yang mengamankan aksi unjuk rasa segera menghalau massa.

Polisi lalu kembali mengatur lalu lintas yang sempat macet hingga menjadi lancar.

Tak hanya di Tugu Leimena dan di depan kampus Universitas Pattimura, aksi menolak PPKM juga berlangsung di kantor Wali Kota Ambon.

Untuk mengamankan aksi unjuk rasa tersbeut, sebanyak 227 personel Polresta Pulau Ambon dikerahkan ke sejumlah titik aksi.

Sumber: kompas.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan