IDTODAY NEWS – Anggota Satuan Korps Brigade Mobile (Mobile) diringkus saat diduga kuat akan menjual senjata api kepada kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Ternyata anggota Satuan Gegana Brimob Polri berinisial Bripka JH itu diringkus prajurit dari Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan Korps Pasukan Khas alias Korpaskhas TNI Angkatan Udara dan Satuan Tugas Mandala.

Dalam siaran tertulis dihimpun VIVA Militer dari Korpaskhas TNI AU, Senin 26 Oktober 2020, anggota Brimob itu diringkus beberapa saat setelah tiba di Bandara Udara Nabire, Papua, pada 21 Oktober 2020.

Menurut Komandan Pos Paskhas Pos Nabire, Kapten Pas Supriyadi, penangkapan berawal dari informasi yang diterimanya dan pasukan tentang kedatangan pesawat ditumpangi Bripka JH dan seorang pelaku lainnya.

Lalu keluar perintah dari Komandan Satgas Paskhas Pamrawas Papua, Letnan Kolonel Pas Y Made Suarsosno untuk memperketat penjagaan di seluruh lini Bandara Nabire.

Ketika itu suasana di bandara benar-benar tegang, sampai akhirnya pada sekitar pukul 12:16 WIT, pesawat yang ditumpangi Bripka JH mendarat di UPBU kelas II Doue Aturure. Penindakan pun langsung dilakukan Paskhas bersama tim Satgas Mandala gabungan TNI dan Polri meringkus Bripka JH.

Baca Juga  PKS Heran TNI Represif ke HRS Tapi Melunak ke OPM, Mana Suara Lantang Panglima TNI?

Setelah itu pada pukul 14:40 WIT, senjata api yang dibawa Bripka dicek Avsec Bandara bersama Satgas Paskhas dan Satgas Mandala. Saat ditemukan 2 pucuk senjata api laras panjang jenis M16 dan M4 beserta 2 magasin tanpa peluru.

Usai diringkus tanpa perlawanan, pemeriksaan dilakukan selama beberapa jam, setelah itu tim Satgas Mandala menggelandang Bripka JH dan satu pelaku lainnya ke Polres Nabire.

Baca Juga  Ketua Uji Klinis Vaksin Sinovac Meninggal karena Corona, Erick Thohir Berduka

Untuk diketahui, sebelumnya Kepala Polda Papua, Irjen Paulus Waterpauw sudah memberikan beberapa keterangan termasuk dugaan bahwa senjata akan dipasok ke kelompok OPM. Bahkan, dari penyelidikan sementara Bripka JH sudah lebih lima kali menjual senjata ke OPM basis Intan Jaya.

Sumber: viva.co.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan