Din Syamsuddin Dituduh Radikal, Dahnil: Berhalusinasi dan Penuh Benci

Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin. (Foto: VIVA.co.id/Fikri Halim)

IDTODAY NEWS – Tuduhan radikal terhadap mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin direspons kecaman dari berbagai pihak. Salah satunya dari eks Ketua Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak.

Dia bilang kelompok yang menuduh Din radikal berhalusinasi dan penuh kebencian. Menurut dia, wajar Din kritis karena posisi mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut kini berada di luar pemerintahan.

“Bila ada kelompok yg menuduh @m_dinsyamsuddin radikal agaknya berhalusinasi dan penuh kebencian pribadi kpd beliau. Sy kenal baik dg beliau. Saat ini beliau kritis, ya hrs krn beliau ada diluar pemerintahan dan fadhu kifayah mengingatkan kami yg di Pemerintahan,” kata Dahnil dalam cuitannya di akun Twitter, @Dahnilanzar yang dikutip Sabtu, 13 Februari 2021.

Dahnil meminta agar menghentikan labelisasi radikal. Menurut dia, dengan posisi Din di luar pemerintahan, maka mesti dihormati dan tak perlu menyerang dengan labelisasi.

Dia menambahkan dirinya mengenal Dahnil sebagai figur pemimpin umat lintas agama. Sepak terjangnya diakui karena memiliki pergaulan luas sehingga disegani banyak tokoh lintas agama.

Baca Juga: KOKAM Muhamdiyah Minta GAR-ITB Cabut Aduan Yang Menuding Din Syamsuddin Radikal

Dahnil menyebut salah satu contoh rekam jejak Din yang diakui dunia internasional yaitu ditunjuk jadi co-President Religions for Peace, sebuah organisasi tokoh agama sedunia yang berpusat di New York, AS.

Baca Juga  Din Syamsuddin Dituduh Radikal, PAN: Itu Menyakiti Tokoh yang Dikenal Meneduhkan

Menurut dia, Din sebagai tokoh Islam dari Indonesia yang disegani karena pengalamannya serta peran aktif dalam forum lintas agama.

“sy tak habis pikir ada pihak yg menyematkan cap radikalis kpd Pak Din. Bahkan sy berkeyakinan mrk yg menuduh tak se-moderat Pak Din,” tutur Jubir Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tersebut.

Isu Din dengan tuduhan radikal ini bikin heboh publik. Isu ini mencuat karena disuarakan sejumlah alumni Institusi Teknologi Bandung (ITB) yang tergabung dalam Gerakan Anti Radikalisme (GAR).

Baca Juga  Din Syamsuddin: Saya Sesalkan Presiden Tidak Ada Di Istana, Apa Salahnya Mendengar Rakyat?

Sebelumnya, Pengurus Pusat Muhammadiyah sudah menyampaikan sikap terhadap tuduhan radikal terhadap Din. Mereka ikut mengecam dan menyebut tuduhan itu salah alamat.

Baca Juga: Fadjroel Rahman: Pemerintah Tidak Memiliki Buzzer tapi Influencer

Sumber: viva.co.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan