IDTODAY NEWS – Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin mengungkapkan penegakan hukum di Indonesia saat ini memprihatinkan. Alih-alih menjadi harapan masyarakat untuk mendapat keadilan, hukum justru tampil untuk menghadapi rakyatnya sendiri. “Saya sendiri menyaksikan dan mengalami, untuk membela diri secara hukum tidak mudah di negeri ini,” kata Din dalam konferensi daring persiapan deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia, Sabtu (15/8).
Din menyebut ada kecenderungan suara-suara yang membawa kebenaran keadilan, diabaikan dan disikapi secara sombong dan angkuh oleh pemangku amanat. Menurut dia, sikap pongah itu salah satunya ketika pemerintah merespons kritik masyarakat terhadap kebijakan merekrut tenaga kerja asing di tengah banyak warga menganggur.
Negara, kata Din, hanya menjawab bahwa hal itu sudah sesuai prosedur. “Bahkan rakyat yang memprotes itu harus berhadapan dengan aparat negara. Ini contoh kecil. Masih banyak lagi,” ujar dia.
Wajah penegakan hukum tersebut, menurut Din, mencerminkan bahwa kekuasaan saat ini hanya diabdikan untuk kekuasaan itu sendiri.
“Kekuasaan hanya diabdikan bagi kekuasaan itu sendiri. Dan kekuasaan itu justru tampil untuk menghadapi rakyatnya sendiri. Sudah terjadi pembungkaman aspirasi,” kata Din.
“Lawan-lawan politik ditangkap, diadili, dan alasan lagi hukum tidak tegak di negeri ini. Padahal kita berharap, sebagai negara hukum ada penegakan hukum secara berkeadilan,” kata dia lagi.