KIDTODAY NEWS – ementerian BUMN terus melakukan intervensi terhadap bank syariah yang secara realita masih rendah.

Intervensi itu dengan rencana merger bank syariah yang ada di Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) yang terdiri dari Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BTN dan Bank BNI.

Demikian disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir saat menjadi pembicara kunci dalam webinar bertajuk “Peran Lembaga Keuangan Syariah dan SWF Dalam Pemerataan Ekonomi Umat” yang diselenggarakan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) pada Jumat (22/1).

“Secara realita bahwa data daripada kondisi bank syariah dipenetrasi itu masih sangat rendah. Saya rasa harus menjadi fokus bagaimana ekonomi syariah ini harus menjadi prioritas. Dan tentu kita harus melakukan intervensi agar ada keberpihakan yang lebih baik,” ujar Erick Thohir.

“Peran kami di BUMN tidak kalah pentingnya, kita memberanikan diri kemarin membuat terobosan yaitu dengan rencana Merger Bank Syariah yang ada di Himbara,” sambungnya.

Erick lantas membandingkan kondisi bank syariah di Indonesia masih ketinggalan dari negara-negara mayoritas muslim. Bahkan, Indonesia masih tertinggal enam peringkat dari negara tetangga Malaysia.

Atas dasar itu, Erick menyatakan rencana merger bank syariah ini akan terus dilakukan refocussing agar Indonesia bisa menjadi pemain pada tataran global dengan sumber daya hingga market besar yang dimiliki.

Baca Juga  MEMANAS!! Moeldoko Disebut Sudah Cairkan DP 25% untuk Dongkel AHY

“Masing-masing bank ini kita akan refocusing, kita akan targetkan menjadi pemain-pemain yang menjadi stabilisator daripada pertumbuhan dan keberpihakan kepada ekonomi yang lebih luas, tidak hanya berpangkal pada sebagian orang saja,” tuturnya.

“Kita ingin supaya hasil daripada merger ini bisa membuktikan sebagai negara yang mayoritas muslim mempunyai bank syariah yang sangat kuat secara fundamental,” demikian Erick.

Selain Erick, narasumber dalam webinar tersebut antara lain; Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi, Ketua Umum APINDO Hariyadi Sukamdani, Presdir Prudential Life Assurance Indonesia Jens Reisch.

Baca Juga: Menkes Sudah Benar, Yang Bisa Tekan Kenaikan Covid-19 Bukan Angka Testing, Tapi Tracing

Sumer: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan