IDTODAY NEWS – Ilmuwan asal Iran Mohsen Fakhrizadeh yang diduga memimpin program nuklir militer Republik Islam sampai pembubarannya pada awal tahun 2000-an, tewas dibunuh pada Jumat (27/11) waktu setempat. Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengklaim ada ‘indikasi serius’ keterlibatan Israel dalam pembunuhannya.

Fakhrizadeh meninggal karena luka di rumah sakit setelah pembunuh bersenjata menembaki mobilnya, seperti dilaporkan oleh media Iran.

“Sayangnya, tim medis tidak berhasil menyelamatkan (Fakhrizadeh), dan beberapa menit yang lalu, manajer dan ilmuwan ini mencapai status kemartiran yang tinggi setelah bertahun-tahun berusaha dan berjuang,” kata angkatan bersenjata Iran dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (28/11).

Fakhrizadeh telah lama digambarkan oleh musuh-musuhnya di Barat, Israel dan dari para pemimpin ulama Iran sebagai pemimpin program bom atom rahasia yang dihentikan pada tahun 2003. Sementara Iran sendiri telah lama membantah upaya mereka untuk mempersenjatai energi nuklir.

Kantor berita Tasnim sebelumnya mengatakan bahwa teroris meledakkan mobil lain sebelum akhirnya menembaki sebuah kendaraan yang membawa Fakhrizadeh dan pengawalnya dalam penyergapan di luar ibu kota.

Menlu Iran, Javad Zarif, mengklaim ada indikasi serius bahwa Israel telah berperan dalam pembunuhan itu.

“Teroris membunuh seorang ilmuwan Iran terkemuka hari ini. Kepengecutan ini – dengan indikasi serius dari peran Israel – menunjukkan keributan putus asa dari para pelaku,” tulis Zarif di Twitter tak lama setelah serangan brutal itu.

“Saya meminta komunitas internasional untuk mengakhiri standar ganda mereka yang memalukan dan mengutuk tindakan teror negara ini,” lanjutnya.

Baca Juga  Donald Trump: Pada Akhirnya Palestina Akan Ikut Berdamai Dengan Israel

Israel menolak untuk segera mengomentari pembunuhan Fakhrizadeh, sosok yang pernah disebut oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam sebuah konferensi pers tajun 2018.

Saat itu, Netanyahu memberikan presentasi di mana dia mengungkapkan apa yang dia gambarkan sebagai materi yang dicuri oleh Israel dari arsip nuklir Iran.

“Bagian penting dari rencana itu adalah membentuk organisasi baru untuk melanjutkan pekerjaan,” tuduh Netanyahu. “Ini adalah bagaimana Dr. Mohsen Fakhrizadeh, kepala Proyek Amad, menjelaskannya. Ingat nama itu, Fakhrizadeh!”

Kantor berita Fars, mengatakan serangan itu terjadi di Absard, sebuah kota kecil di timur ibu kota, Teheran.

Dikatakan bahwa para saksi mendengar suara ledakan dan kemudian tembakan senapan mesin. Serangan itu menargetkan mobil tempat Fakhrizadeh berada, kata badan itu.

Baca Juga  Pengeran Kerajaan Arab Saudi Tolak Berdamai dengan Israel

“Mereka yang terluka, termasuk pengawal Fakhrizadeh, kemudian dibawa ke rumah sakit setempat,” kata badan tersebut.

Televisi pemerintah di situs webnya kemudian menerbitkan foto pasukan keamanan yang memblokir jalan. Foto dan video yang dibagikan secara online menunjukkan sebuah sedan Nissan dengan lubang peluru di kaca depan dan darah menggenang di jalan.

Risiko pembunuhan itu semakin meningkatkan ketegangan di Timur Tengah, hampir setahun setelah Iran dan AS berdiri di ambang perang ketika serangan pesawat tak berawak Amerika menewaskan seorang jenderal top Iran di Baghdad.

Iran mengatakan pembunuhan ilmuwan nuklir menunjukkan kedalaman kebencian musuh-musuh mereka.

Baca Juga: Brigjen TNI Suswatyo: Pasukan Sudah Ditempatkan di Beberapa Titik

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan