Para pemimpin Turki telah berulang kali menekankan bahwa Ankara mendukung penyelesaian semua masalah yang luar biasa di kawasan itu melalui hukum internasional, hubungan bertetangga yang baik, dialog, dan negosiasi.
Ketegangan antara kedua negara bertetangga dan sesama anggota NATO ini meningkat selama musim panas setelah Turki mengirim kapal survei itu, yang dikawal oleh dua kapal fregat angkatan lautnya, ke perairan yang disengketakan di wilayah timur Laut Tengah.
Oruc Reis sebetulnya sempat ditarik kembali ke pelabuhan pada September untuk pemeliharaan dan pengisian ulang pasokan, seperti dikutip dari VOA.
Sejumlah pejabat Turki ketika itu mengatakan, kapal itu ditarik dari perairan yang diklaim Yunani untuk memberi kesempatan diplomasi.
Namun, kemudian, kapal tersebut kembali dikerahkan pada Oktober setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh Athena gagal memenuhi janji-janjinya.
Baca Juga: HRS Jadi Pembicara Dialog Nasional, Sahroni: Mestinya Penuhi Dulu Panggilan Polisi
Sumber: rmol.id