Kematian Akibat Covid-19 di Jakarta Tinggi, Anies: Ini Bukan Prestasi, tapi Tanda Bahaya

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberi sambutan usai menyaksikan proses vaksinasi Covid-19 di Sentra Vaksinasi KG di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Senin (28/6/2021). Vaksinasi kerjasama Dewan Pers dan Kompas Gramedia ini bertepatan dengan HUT ke-56 Harian Kompas. Target peserta vaksinasi sebanyak 10.000 pekerja media.(KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO)

IDTODAY.CO – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan, tingginya angka kematian akibat Covid-19 yang terjadi di Provinsi DKI Jakarta bukanlah sebuah prestasi.

Anies menegaskan hal tersebut usai pada Sabtu (3/7/2021) kemarin, tercatat penambahan 392 orang yang dimakamkan dengan prosedur Covid-19.

“Ini jenazah tambah liang kubur itu berbeda dengan menambah rumah. Menambah rumah, menambah kilometer jalan itu adalah sebuah prestasi, tapi menambah liang kubur, menambah jumlah orang yang dimakamkan ini adalah sebuah tanda bahaya bagi semuanya,” kata Anies dalam rekaman suara, Minggu (4/7/2021).

Peringatan ini, sebut ini, menjadi alarm bagi semua orang di Jakarta. Sebab, kematian akibat Covid-19 tidak memandang usia maupun status sosial.

Ia pun memberikan gambaran bagaimana tingginya angka kematian tersebut. Pada 1 Juni, angka pemakaman dengan protokol Covid-19 di Jakarta hanya 16 kasus saja. Kondisi kematian di bawah 20 orang bertahan hingga pekan pertama Juni 2021.

Namun, pada sepekan terakhir, kondisi tersebut telah berbanding terbalik.

“Satu minggu terakhir di atas 250, 304, 301, 362, (puncak pada Sabtu 4 Juni 2021) 392,” kata Anies.

Baca Juga  Ketua DPD Yakin Sirkuit Mandalika Bisa Ubah Wajah NTB Dan Indonesia

Ia pun mengingatkan bahwa tingginya kematian tersebut bukan hanya sekedar angka, melainkan orang-orang terdekat dengan masyarakat yang masih hidup dua pekan sebelumnya.

“Ini adalah ayah kita, ibu kita, kakak kita. Karena itu di rumah lah demi keselamatan,” kata Anies.

Ia mengungkapkan, Pemprov DKI sudah tidak ingin mengubur jenazah pasien Covid-19 lebih banyak. Terlebih, setelah melihat kondisi rumah sakit yang saat ini hampir kolaps.

Baca Juga  Ingatkan Kemungkinan Perang Biologi, Fahri Hamzah: Jangan Lugu, Ini Dunia Kejam

Oleh karena itu, Anies meminta masyarakat untuk bisa menahan diri untuk tidak keluar rumah hingga kondisi kembali normal.

“Yang sekarang tidak terpapar jgn sampai terpapar, caranya sederhana jauhi kerumunan jauhi berpergian, tinggal di rumah sampai kondisi aman terkendali itu saja,” kata dia.

Sebagai informasi, angka kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta per 3 Juli 2021 mencapai 570.110 kasus.

Dari jumlah kasus tersebut, 479.150 dinyatakan sembuh, 82.383 aktif dalam perawatan atau isolasi, dan 8.577 orang meninggal dunia.

Sumber: kompas.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan