IDTODAY NEWS – Kondisi pandemi Covid-19 yang masih melonjak cukup tinggi menjadi sorotan internasional.

Bahkan, Indonesia dicap sebagai negara dengan tingkat penularan tinggi (zona merah) oleh sejumlah negara seperti Hongkong, Arab Saudi, Taiwan hingga Uni Eropa.

Beberapa negara tersebut sudah tegas melarang warganya untuk pelesiran ke Indonesia, termasuk tidak menerima orang yang datang dari Indonesia ke negaranya.

Sikap beberapa negara tetangga tersebut direspon oleh Anggota Komisi I DPR RI, Anton Sukartono Suratto yang menilai pertimbangan negara-negara tersebut berimplikasi pada banyaknya urusan eksternal dalam negeri.

Sebagai satu contoh, Anton menyebutkan syarat ketat yang diterapkan Arab Saudi terhadap jamaah umroh asal Indonesia tentu menghambat pemenuhan hak warga negara yang sudah terdaftar untuk pergi beribadah ke Tanah Suci Mekah.

Baca Juga  PPKM Diperpanjang, Denny Siregar: Gue sih Gak Masalah

Selain itu, ia juga melihat potensi menurunnya beragam bentuk investasi dari luar ke dalam negeri, karena citra Indonesia di dalam hal penanganan Covid-19 sudah terlanjur buruk.

“Tentu saja kebijakan negara-negara tersebut merupakan hak mereka sebagai negara yang berdaulat. Tidak ada satu pun entitas di dunia ini yang bisa mengintervensi kebijakan tersebut,” kata Anton dalam keterangannya, Jumat (30/7).

Anton menegaskan, kunci utama memperbaiki citra Indonesia di mata internasional yaitu ada pada perbaikan kebijakan pengelolaan pandemi Covid-19 secara domestik.

Baca Juga  Iwan Fals Tantang Sandiaga Jadi Presiden Lewat Cuitannya

Namun demikian, politikus Demokrat ini juga mengingatkan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk tidak hanya berpangku tangan melihat Indonesia menjadi bulan-bulanan daftar merah dunia internasional.

“Yang bisa dilakukan Kemenlu adalah memperkuat otot diplomasi,” imbuhnya.

Anton menambahkan, seluruh sumber daya diplomatik yang dimiliki Indonesia yang sudah ditugaskan di berbagai penjuru dunia harus memiliki visi perbaikan citra Indonesia di tengah permasalahan pandemi.

Selain itu, perwakilan Indonesia di berbagai forum internasional juga harus memperbaiki strategi komunikasinya agar kepentingan Indonesia bisa disuarakan di platform global tersebut.

Baca Juga  Pesan Anies Baswedan: Jangan Abai Karena Kasus Sudah Landai

“Dengan begitu, diharapkan kepentingan Indonesia bisa diraih melalui jalur eksternal sehingga upaya penanganan pandemi di dalam negeri bisa dibantu,” demikian Anton.

Hingga Kamis kemarin (29/7) angka kasus positif di Indonesia sudah menyentuh angka 3.331.206 orang, setelah terjadi penambahan sebanyak 43.479 orang.

Sementara, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh kemarin bertambah 45.479 orang, sehingga totalnya sudah sebanyak 2.686.170 orang atau sekitar 80,2 persen dari total kasus positif.

Untuk kasus meninggal, masih terjad kenaikan hingga kemarin sebanyak 1.893. Jika dilihat dari totalnya, orang yang terinfeksi Covid-19 dan meninggal dunia sudah tembus ke angak 90.552.

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan