IDTODAY NEWS – Ade Armando dan Denny Siregar kompak menguliti liputan investigasi Majalan Tempo edisi 21 Desember 2020 berjudul “Korupsi Bansos Kubu Banteng”.

“Tempo terkesan sedang cari sensasi saja,” ucap Ade Armando, dikutip Pojoksatu.id dari chanel YouTube CoktorTV, Kamis (24/12).

Ade menilai, kualitas laporan Tempo jauh di bawah standar.

“Tempo tidak punya sedikit pun data yang menunjukkan bahwa PDIP terlibat dalam korupsi ini,” kata Ade.

“Lebih buruk lagi Tempo juga membangun kesan seolah putra Pak Jokowi, Gibran terlibat dalam jaringan korupsi ini,” tambah Ade.

Padahal, kata Ade, Tempo tidak punya data terkait dugaan keterlibatan Gibran dalam kasus korupsi bansos.

Baca Juga  Din Syamsuddin: Prof Malik Fadjar Menyantuni Para Aktivis Muda

“Laporan utamanya kali ini benar-benar terkesan mengada-ada. Syukur-syukur kalau sampai tidak disebut hoax,” kata Ade.

Di chanel yang sama, pegiat media sosial Denny Siregar juga ikut menguliti liputan investigasi Majalah Tempo.

Denny menyebut Tempo menggoreng berita korupsi bansos untuk menjatuhkan nama seseorang.

“Kalau ada buktinya sih oke, kita pasti akan tepuk tangan. Tetapi Tempo, majalah yang dulu katanya enak dibaca dan perlu, membuat berita berdasarkan gosip-gosip dan ditulis seakan-akan itu benar adanya,” ucap Denny.

Sebagai contoh, lanjut Denny, kasus anak Jokowi, Gibran Rakabuming yang ditulis Tempo berdasarkan obrolan dengan seseorang.

“Kode Gibran menurut Tempo adalah ‘anak Pak Lurah”. Yang dimaksu Pak Lurah itu tentu saja Jokowi, seorang presiden yang juga ayahnya Gibran,” kata Denny.

Baca Juga  Anggota DPR Warning Polri soal 6 Laskar Ditembak Mati

Tanggapan Pemred Majalah Tempo

Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Wahyu Dhyatmika, mengatakan laporan Majalah Tempo edisi 21 Desember 2020 tentang Korupsi Bantuan Sosial atau bansos, sudah menerapkan disiplin verifikasi yang ketat.

Ia menyayangkan adanya sentimen yang menyebut bahwa laporan tersebut tendensius menyerang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo.

“Tempo telah melalui upaya verifikasi berlapis dan konfirmasi dalam rangka mempersiapkan laporan ini,” kata Wahyu, dilansir Tempo, Selasa (22/12).

Ia mengatakan laporan ini berawal dari sejumlah pengusaha yang menjadi korban pemerasan dari staf Kementerian Sosial.

Baca Juga  Ridwan Kamil Dikabarkan Merapat Ke Golkar, PKB Jabar Mengaku Belum Tahu

Dari situ tim redaksi Tempo kemudian menelusuri siapa staf yang dimaksud dan apa kaitannya dengan Menteri Sosial Juliari Batubara, yang menjadi tersangka penerima suap Bansos oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dari sana, Wahyu mengatakan, muncul berbagai informasi termasuk nama Gibran maupun politikus PDIP, Puan Maharani. Redaksi Tempo pun kemudian memeriksa kebenaran informasi tersebut.

“Jadi keliru kalau ada pihak yang mencoba membangun narasi kalau laporan itu didasari oleh kebencian terhadap keluarga presiden, terhadap Gibran, atau terhadap PDI Perjuangan. Sama sekali tidak,” kata Wahyu.

Baca Juga: Abdul Muti Tolak Jabatan Wamen, Warganet: Proud Of To Be Muhammadiyah

Sumber: pojoksatu.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan