Panglima TNI Sebut Tim Telah Menandai Titik Sinyal Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ-182

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan, sebanyak 55 orang anak buahnya sudah tertular virus Korona atau Covid-19. (Foto: JawaPos.com)

IDTODAY NEWS – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, sinyal kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, telah terbaca alat tim dari Basarnas dan TNI.

Bahkan, tim telah menandai titik-titik yang menjadi lokasi kotak hitam tersebut. Hadi mengungkapkan itu setelah melakukan peninjauan langsung ke lokasi yang diduga tempat Sriwijaya Air jatuh setelah lepas landas dari bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (9/1) kemarin.

“Dua sinyal yang dikeluarkan oleh blackbox tersebut terus bisa dipantau dan sekarang sudah bisa dimarking,” ujar Hadi ditemui di dermaga JICT 2, Minggu (10/1).

Hadi optimistis, kotak hitam akan segera ditemukan oleh tim pencari. Kemudian kotak tersebut bisa diangkat dan diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk kepentingan penyelidikan.

“Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama bisa diangkat, sehingga menjadi bahan KNKT untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut,” kata Hadi.

TNI turut terlibat membantu Basarnas dalam proses evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, pesawat Sriwijaya Air dengan rute Jakarta-Pontianak itu hilang kontak pukul 14.40 WIB.

Baca Juga  Kecelakaan SJ 182, Sriwijaya Air Wajib Bayar Ganti Rugi Rp 1,25 M per Penumpang

“Telah terjadi lost contact pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta-Pontianak dengan call sign SJ182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB,” kata Adita kepada awak media, Sabtu.Mengacu catatan terbang di flightradar24, pesawat Sriwijaya Air tak terpantau setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta. Tepatnya ketika berada di atas perairan Kepulauan Seribu.

Masih mengacu catatan terbang di flightradar24, pesawat sempat mencapai ketinggian 10.900 kaki di perairan Kepulauan Seribu. Ketika itu, kecepatan pesawat tercatat 287 knots.Namun, kecepatan pesawat menurun setelah mencapai ketinggian 10.900 kaki. Tercatat, kecepatan pesawat menurun ke 224 knots saat ketinggian 8.950 kaki.

Tidak lama kemudian, kecepatan pesawat SJ-182 terus menurun ke 115 knots dengan ketinggian 5.400 kaki. Berselang setelah itu, ketinggian pesawat langsung turun hingga 250 kaki.

Baca Juga: Selidiki Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air, Ini Pihak Asing yang Siap Membantu

Sumber: fajar.co.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan