RI-China Dagang Pakai Rupiah dan Yuan, Denny Siregar: Bakal Ada Teriakan Dasar Aseng

Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping di sela KTT G20 yang digelar di Osaka, Jepang, Jumat (28/6/2019). (Istimewa/Biro Pers/suara)

IDTODAY NEWS – Gubernur People’s Bank of Cina Yi Gang dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyepakati pembentukan kerangka kerja sama untuk mendorong penggunaan mata uang lokal dalam penyelesaian transaksi perdagangan bilateral dan investasi langsung (Local Currency Settlement).

Perkembangan tersebut menarik perhatian sejumlah kalangan. Pegiat media sosial Denny Siregar menilai hal itu bakal mengubah peta perdagangan global yang selama ini didominasi mata uang dolar.

“Dominasi dollar AS bentar lagi ketemu lawannya, Yuan Cina. Cina sedang melebarkan sayapnya ke banyak negara lewat transaksi perdagangan pakai Yuan,” kata Denny di media sosial yang dikutip Suara.com.

Langkah Cina menjalin kerjasama perdagangan dengan Indonesia dengan memperkuat penggunaan mata uang lokal, menurut prediksi Denny, bakal mendapatkan reaksi dari kalangan yang selama ini sering teriak anti aseng.

“Dan, bentar lagi kita akan dengar teriakan-teriakan lemah, “dasar aseng! Kita dijajah Cina! Yah, lagu lama,” kata Denny.

Kesepakatan pembentukan kerangka kerja sama Indonesia – Cina dituangkan melalui penandatangan Nota Kesepahaman pada Rabu (30/9/2020).

Hal tersebut akan memperluas kerangka kerja sama LCS yang telah ada antara BI dengan Bank of Thailand, Bank Negara Malaysia, dan Kementerian Keuangan Jepang.

Baca Juga  Syarat Lengkap, Perdagangan RI-China Bakal Pakai Rupiah-Yuan

Dijelaskan, PBC dan BI sepakat untuk mendorong penggunaan mata uang lokal dalam penyelesaian transaksi perdagangan dan investasi langsung.

Hal tersebut meliputi, antara lain, penggunaan kuotasi nilai tukar secara langsung dan perdagangan antarbank untuk mata uang yuan dan rupiah.

“Kerja sama ini akan diperkuat melalui sharing informasi dan diskusi secara berkala antara otoritas Cina dan Indonesia,” katanya.

Baca Juga  Adhie Massardi: Andai di Kapal Perang Cina Komunis Itu Terpampang Baliho, Pasti Akan Diserbu

Menurut Departemen Komunikasi BI itu kolaborasi antara PBC dan BI penting dalam memperkuat kerja sama keuangan bilateral antara Cina dan Indonesia.

Otoritas kedua negara memandang hal tersebut akan berkontribusi positif dalam mendorong penggunaan mata uang lokal untuk penyelesaian perdagangan dan investasi langsung antara kedua negara.

Sumber: suara

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan