IDTODAY NEWS – Polemik kerugian PT Pertamina (Persero) sebesar US$ 767,92 juta atau sekitar Rp 11,13 triliun (kurs Rp 14.500/US$) di semester pertama tahun 2020 membuat Komisaris Utama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi bulan-bulanan publik.
Padahal, kerugian yang dialami Pertamina masih belum seberapa jika dibandingkan dengan perusahaan migas lainnya. Termasuk jika dibandingkan dengan PLN, BUMN yang menangani listrik.
Diketahui, pada triwulan I tahun 2020, PT PLN (Persero) sudah mengalami kerugian sebesar Rp 38,88 triliun yang diakibatkan selisih nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini, menjelaskan nilai tukar rupiah sempat menyentuh Rp 16.367 per US$, dibandingkan dengan 31 Desember 2019 sebesar Rp 14.244 per US$.
Hal ini kemudian membuat Politikus Demokrat, Ferdinand Hutahaean mempertanyakan serangan publik ke Pertamina dan Ahok.
“PT @pln_123 rugi sebesar 38 T, 3 kali lipat kebih kerugian @pertamina, kenapa ngga ada yang ribut nyalahin Komisarisnya?” tulisnya di akun Twitternya, Jumat (28/8/2020).
Dia lantas menyebutkan, jika kritik keras atas kondisi Pertamina saat ini hanya berdasar kepada kebencian mereka atas posisi Ahok sebagai komisaris utama.
“Jd intinya, kritik atas Pertamina itu basis satu2nya adalah kebencian kpd @basuki_btp secara pribadi. Kalian lucu..!,” tutupnya.
Sumber: fajar.co.id