Sebut Pernyataan Berbeda dengan Fakta, Demokrat: Respons Moeldoko Terlihat Gugup

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan keterangan kepada wartawan terkait peluncuran situs resmi Kartu Prakerja di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat 20 Maret 2020. Pemerintah resmi meluncurkan situs Kartu Prakerja yang diharapkan dapat membantu tenaga kerja yang terdampak COVID-19 untuk meningkatkan keterampilan melalu berbagai jenis pelatihan secara daring yang dapat dipilih sesuai minat masing-masing pekerja. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

IDTODAY NEWS – Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menanggapi pernyataan Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko yang membantah tudingan berencana mengambil alih Partai Demokrat. Menurut Herzaky, Moeldoko merespons dengan gugup.

“Respons beliau sudah terprediksi, nervous, gugup, dilihat dari gerakan tangan dan beberapa kali KSP Moeldoko menyebut gua-gue,” kata Herzaky lewat keterangan video, Selasa malam, 2 Februari 2021.

Herzaky juga menanggapi sejumlah pernyataan Moeldoko. Dia berujar, Moeldoko menganggap dirinya dikaitkan dengan gerakan mengambil alih Demokrat berdasarkan foto-foto yang beredar. Padahal, kata Herzaky, faktanya tidak demikian.

Pertama, Herzaky menanggapi pengakuan Moeldoko tentang lokasi pertemuannya dengan beberapa kader Demokrat. Moeldoko sebelumnya mengatakan pertemuan itu berlangsung di rumahnya. Menurut Herzaky, pertemuan itu berlangsung di tempat lain.

Kedua, Herzaky menyebut kedatangan kader Demokrat dari daerah ke Jakarta dilakukan secara terstruktur dan sistematis oleh para pelaku gerakan. “Ada yang mengundang, membiayai tiket pesawat, menjemput di bandara, membiayai penginapan, termasuk konsumsi,” kata dia.

Ketiga, Herzaky menanggapi ucapan Moeldoko bahwa konteks pembicaraan para kader Demokrat sulit dimengerti. Versi Demokrat, pembahasan utama yang disampaikan pelaku gerakan dalam pertemuan itu adalah rencana mengusung Moeldoko sebagai capres 2024.

Baca Juga  Dukung Pemerintah dan Tinggalkan Demokrat, Ferdinand Hutahaean Klaim Bukan Penjilat

Rencana itu hendak dicapai dengan mengambil alih kepemimpinan lewat kongres luar biasa dan mengangkat Moeldoko menjadi ketua umum.

Moeldoko membantah tudingan terlibat dalam rencana mengambil alih Demokrat. Mantan Panglima TNI ini mengakui bertemu dengan sejumlah kader Demokrat di rumahnya. Menurut Moeldoko, mereka curhat tentang kondisi Demokrat. Namun dia mengaku tak mengerti konteks pembicaraan dari para tetamunya itu. “Berikutnya curhat terkait situasi yang dia hadapi, ya gue dengerin aja, gitu. Berikutnya ya dengerin aja. Saya sih sebenernya prihatin melihat situasi itu, karena saya juga bagian yang mencintai Demokrat, gitu,” kata Moeldoko.

Baca Juga  56 Pegawai KPK Akan Diberhentikan, Komnas HAM: Tanggal 30 Ada Peristiwa dan Identik dengan PKI

Baca Juga: Tindak Lanjuti Jokowi, Luhut Akan Kumpulkan Epidemiolog soal Kebijakan PPKM

Sumber: tempo.co

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan