Singgung Maruf Amin, Gus Nur Bongkar Ada Kiai NU Tepuk Tangan di Dangdutan

Foto: https://www.nahimunkar.org/astaghfirullah-maruf-amin-tepuk-tangan-iringi-joget-dangdut/

IDTODAY NEWS – Gus Nur atau Ustadz Sugi Nur Raharja tengah menyoroti internal NU atau Nahdlatul Ulama. Dia menilai NU mengalami kemunduran di rezim Jokowi.

Suara.com mengutip dari tayangan YouTube Refly Harun, Senin (19/20/2020).

Gus Nur menyebut bahwa NU telah mengalami perubahan 180 derajat pada era rezim Jokowi.

Gus Nur juga menyentil Wakil Presiden Maruf Amien yang semula ia hormati dan ciumi tangannya sebagai seorang kiai.

“Di mata saya Kiai Haji Maruf Amien itu ulama, dulu ya. Saya cium tangannya Bang, NU itu orangnya salah benar ikut Pak Kiai, ya,” katanya.

Baca Juga  Soal SBY, Andi Arief: Rakyat Akan Turun ke Jalan Kalau Beliau Serukan

“Sekarang ini, seorang kiai sudah sepuh tiba-tiba diajak tepuk tangan di panggung dangdut, tiba tiba BPJS halal jadi haram, generasi muda dikenalkan ke K-pop, dan banyak hal yang membuat saya marah,” lanjutnya.

Ia lantas memperingatkan para Nahdliyin yang seharusnya bereaksi kala mengetahui seorang kiai diperlakukan demikian.

“Sebagai NU tulen dan sejati, Anda harusnya marah kiai mu diperlakukan seperti itu. Ini kiai kok dibikin seperti ini, kayak dicuci otaknya, seperti kosong,” kata Gus Nur.

Baca Juga  4 Fakta dan Video Gus Nur Ditangkap Habis Bongkar 'Borok' NU Era Jokowi

Ia juga mengaku marah kepada rezim saat ini yang telah melecehkan para kiai NU di panggung politik.

“Saya marah ada kesucian kiai NU ini dilecehkan oleh rezim ini,” tegas dia.

Lantaran begitu gencar mengkritik NU, Gus Nur mengaku kerap terperosok. Ia bahkan sempat dijatuhi vonis 1,5 tahun karena dituduh melecehkan NU.

“Makanya tiba-tiba saya seperti ini, dituduh memusuhi NU, menyerang NU, dilaporkan NU, disidang, ketok palu 1,5 tahun gara-gara NU. Banding ditolak, kasasi setahu saya masih proses, enggak tahu ditolak atau bagaimana,” tukas Gus Nur.

Baca Juga  GP Ansor Tawarkan Eks FPI Gabung Ke NU Dan Muhammadiyah

Kendati demikian, ia mengaku bahwa di hatinya masih merupakan warga NU.

“Kalau dibelah dada saya enggak mungkin syiah, Muhammadiyah enggak mungkin, HTI enggak mungkin. Paling NU. Tapi NU sekarang ini saya benar-benar tidak hormat tidak respect sama sekali,” ia memungkasi.

Sumber: suara.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan