Kategori
Politik

Giring Sebut Anies Baswedan Pembohong Itu Tidak Obyektif dan Syarat Kebencian, PSI Kena Blunder

IDTODAY NEWS – Pengamat politik Jamiluddin Ritonga mengomentari pernyataan Plt Ketua Umum PSI Giring Ganesha menyebutkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pembohong.

Ia menilai, ucapan mantan vokalis grup band Nidji itu tidak obyektif dan syarat kebencian.

“Penilaiannya Giring tersebut tidak objektif, syarat kebencian kepada Anies,” kata Jamiluddin kepada PojokSatu.id, Kamis (23/9/2021).

Menurut dosen Universitas Esa Unggul itu, pernyataan Giring juga mencerminkan bahwa PSI belum bisa move-on dari Pilgub DKI 2017 lalu.

“Giring tampaknya belum move on dari kekalahan Ahok yang didukung PSI,” ujarnya.

Seharusnya, lanjut Jamiluddin, Giring mengkritik pemerintahan Anies Baswedan berdasarkan data-data.

“Sadar atau tidak sadar, Giring menilai Anies memakai emosi tanpa melihat data-data. Jadi akhirnya blunder, merugikan PSI,” tuturnya.

Sementara itu, Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana membela Giring Ganesha.

Ia mengatakan pernyataan Giring menyebut Anies Baswedan pembohong merupakan bentuk kepeduliannya terhadap DKI Jakarta.

Menurut William, Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta tidak konsisten dalam memberikan pernyataan dan melakukan tindakan.

“Anies mngatakan bahwa peduli dengan pandemi, tetapi ada anggaran yang dialokasi untuk Formula E yang hampir Rp1 triliun,” kata William, Rabu (22/9).

William juga merespons pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria yang mengingatkan Giring untuk bijak dalam berkomentar dan tidak saling menyalahkan.

Ia menilai, pernyataan tersebut sah saja dan merupakan hak seorang wakil gubernur.

“Kami terima itu sebagai masukan dan haknya Pak Wagub juga untuk mengatakan seperti itu. Jadi, kalau kami, sih, tidak masalah,” imbuh William.

Sumber: pojoksatu.id

Kategori
Politik

Ariza Pastikan Anies Tidak Terlibat Korupsi Pengadaan Lahan Munjul

IDTODAY NEWS – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap Gubernur DKI Anies Baswedan dan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi pada Selasa besok (21/9).

Anies dan Presetio Edi diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan lahan di Munjul, Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur pada tahun 2019.

Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria alias Ariza mengatakan sebagai warga negara yang patuh dan taat pada hukum, Anies dan Prasetio pasti akan memberikan keterangan yang dibutuhkan KPK.

“Prinsipnya kami meyakini, kami tidak terlibat dalam kasus-kasus yang sedang ditangani KPK terkait kasus tanah,” kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin malam (20/9).

Sementara itu, Pelaksana tugas Jurubicara KPK, Ali Fikri menjelaskan, pemanggilan seseorang sebagai saksi berdasarkan kebutuhan penyidikan.

Sehingga, dari keterangan para saksi itu, perbuatan para tersangka tersebut menjadi lebih jelas dan terang.

“Saat ini, Tim Penyidik terus melengkapi berkas perkara tersangka YRC dkk dengan masih mengagendakan pemanggilan dan pemeriksaan sejumlah saksi,” tandas Ali.

Dalam kasus ini, KPK menetapkan lima orang tersangka. Selain Yoory, ada juga Wakil Direktur PT Adonara Propertindo Anja Runtuwene dan Direktur PT Adonara Propertindo Tommy Adrian.

Kemudian, Korporasi PT Adonara Propertindo, dan Direktur PT Aldira Berkah Abadi Makmur Rudi Hartono Iskandar.

KPK menduga ada kerugian keuangan negara setidak-tidaknya Rp 152,5 miliar akibat kasus tersebut.

Sumber: rmol.id

Kategori
Daerah

Bangun Tugu Sepatu di Jalan Sudirman, Wagub DKI: Kita Ingin Mempercantik Kota

IDTODAY NEWS – Sebuah bangunan menyerupai tugu berbentuk sepatu berdiri di pinggir Jalan Sudirman, tepatnya dekat Stasiun Sudirman BNI City, Jakarta Pusat. Instalasi ini disebut dibangun demi mempercantik jalanan ibu kota.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria Patria mengatakan pembuatan tugu sepatu ini merupakan hasil kerja BUMD Jaktour yang melakukan kolaborasi dengan sejumlah pihak. Namun, ia mengaku tak tahu rincian dari tujuan pembuatan instalasi itu.

“Kita ingin mempercantik kota Jakarta diantaranya dengan tugu sepatu. Itu hasil kolaborasi, itu tanyakan sama Jaktour ya detailnya,” ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (16/9/2021).

Menurut Riza, pembuatan tugu atau instalasi apapun sudah biasa dilakukan. Tidak hanya di Jakarta, banyak bangunan berbentuk unik dibuat di berbagai lokasi yang strategis.

“Artinya kita menghiasi kota agar menarik, supaya setara kota-kota di dunia. Kan bisa, kalian keliling dunia coba dicek di google di setiap negara,” tuturnya.

Tak hanya itu, biasanya instalasi dibuat dengan tujuan seperti peringatan atau acara. Riza pun menganggap tugu sepeda kali ini juga tidak berbeda dengan yang lainnya.

“Di setiap kota kan ada produk menarik yang menarik perhatian, bisa selfie di situ, dan lain sebagainya. Ada yang menambah pengetahuan dan sebagainya,” pungkasnya.

Sumber: suara.com

Kategori
Politik

Jarang Hadiri Rapat Paripurna, Anies Baswedan Kena Sindir PSI

IDTODAY NEWS – Ketidakhadiran Gubernur Anies Baswedan dalam Rapat Paripurna yang terlampau sering membuat Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI Anthony Winza melontarkan sindiran.

Diketahui, dalam beberapa kesempatan, Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria yang menghadiri rapat-rapat paripurna.

“Sebelumnya saya mau mengucapkan terima kasih kepada Pak Wagub yang selalu hadir di rapat-rapat penting seperti ini menggantikan Pak Gubernur,” ujar Anthony di Rapat Paripurna Pengesahan Raperda P2APBD 2020 di Gedung DPRD, Rabu (8/9).

“Yang saya lihat kalau di rapat seperti anggaran ini tidak terlihat hadir mungkin ada kesibukan lain, tapi saya menghargai Pak Wagub,” imbuhnya.

Merespons hal itu, Riza Patria menerangkan bahwa tak pernah berniat untuk tidak hadir dalam Rapat Paripurna. Hanya saja, pada saat bersamaan, ada agenda lain yang tidak bisa ditinggalkan Anies.

“Ya tugasnya kan bergantian. Antara gubernur dan wagub membagi. Kalau Pak Anies berkesempatan tentu beliau juga akan hadir bersama dengan wagub, tapi hari ini, Pak Gub ada acara lain yang tak bisa diwakilkan, dan saya wakili,” jelas Riza seusai rapat.

Sumber: jitunews.com

Kategori
Politik

Beredar Spanduk Bertuliskan Anies Baswedan For Presiden 2024, Begini Tanggapan Wagub DKI Jakarta

IDTODAY NEWS – Baru-baru ini publik dihebohkan dengan spanduk bertuliskan ‘Anies Baswedan For Presiden 2024’.

Dikabarkan spanduk itu terpantau berada di Jembatan Penyebaran Orang (JPO) , Kawasan Slipi, Jakarta Barat pada Senin 30 Agustus 2021.

Menanggapi hal itu, Ahmad Riza Patria selaku wakil gubernur DKI Jakarta mengatakan bahwa pihaknya saat ini lebih fokus untuk menyelesaikan program-program yang telah dirancangnya.

“Kami akan lebih fokus pada visi misi, RPJDM, serta program yang ada di Jakarta. Dengan tujuan memajukan warganya sehingga terwujudnya kebahagiaan” ucapnya seperti dikutip dari situs CNN Indonesia.

Sambungnya, ia juga menganggap bahwa hal itu wajar karena ini negara demokrasi semua masyarakat punya kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya.

Seperti diketahui, dalam foto itu sosok Anies Baswedan menggunakan pakaian batik dengan berlatar warna putih.

Tak hanya Anis, sejumlah tokoh politik nasional sudah ramai memasang baliho diantaranya Agus Harimurti Yudhoyono, Puan Maharani, Airlangga Hartarto dan beberapa tokoh lainnya.

Sumber: terkini.id

Kategori
Daerah

Anies: Menangani Covid-19 Jangan Pakai Kosmetik, Harus Kerja Otentik

IDTODAY NEWS – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, penanganan pandemi Covid-19 tidak dapat dilakukan dengan pencitraan, melainkan harus melalui kerja-kerja otentik.

Pernyataan tersebut disampaikan Anies dalam diskusi virtual yang diunggah akun Youtube Gelora TV, Minggu (22/8/2021).

“Menangani Covid-19 jangan pakai kosmetik, jangan pakai touch-up. Kalau kerja menangani pandemi begini, itu pakai kerja-kerja otentik,” kata Anies.

“Enggak bisa pakai foto, enggak bisa pakai atraksi, tapi pakai grafik, virusnya enggak bisa difoto, sembuhnya juga. Jadi bangun sistem, bangun data yang benar, jadi dapat dilihat penanganannya benar atau tidak,” sambungnya.

Anies menjelaskan, sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan pada Maret 2020, Pemprov DKI telah memprediksi bahwa pandemi akan berlangsung lama.

Oleh karena itu, Pemprov DKI membangun sistem corona.jakarta.go.id untuk mengkoordinir penanganan Covid-19.

“Sistem ini awalnya dibangun untuk distribusi rapid test, alat pelindung diri, distribusi kebutuhan-kebutuhan logistik penanganan Covid-19 sehingga 332 puskesmas di Jakarta semuanya terkoordinasi untuk kita bisa membagikan kebutuhan dan mengetahui kondisi di lapangan seperti apa,” ungkap Anies.

Menurut Anies, hasil penanganan Covid-19 di Ibu Kota bisa dilihat dari grafik yang ditampilkan dari sistem tersebut.

“Begitu sistem ini terbuat, semua bisa dilihat (hasil penanganan Covid-19). Kalau difoto, sistem ini enggak bisa difoto, kalau mau dicitrakan enggak bisa dicitrakan,” katanya.

Saat ini, Jakarta pun sudah masuk kategori zona hijau Covid-19.

Pencapaian vaksinasi Covid-19 di Ibu Kota telah mencapai 103 persen. Sedangkan, pencapaian vaksinasi di kota-kota penyangga masih di bawah 50 persen.

Hal itu menjadi pertimbangan pemerintah pusat dalam memutuskan perpanjangan PPKM Level 4 di Jakarta meski Ibu Kota sudah masuk zona hijau Covid-19.

“Yang dipertimbangkan pemerintah pusat itu adalah karena tetangga kanan-kiri (Bodetabek) masih belum 100 persen terkendali, maka bila ada perubahan di Jakarta, dikhawatirkan terjadi lonjakan kembali,” ujar Anies.

Dikonfirmasi terpisah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria juga mengklaim Jakarta sudah masuk zona hijau Covid-19 dan memenuhi herd imunity.

Klaim tersebut merujuk kepada adanya penurunan kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota akhir-akhir ini, dan seiring dengan meningkatnya pelaksanaan vaksinasi.

“Alhamdulillah Jakarta sudah masuk zona hijau dan sudah memenuhi herd immunity (kekebalan kelompok). Namun, demikian kami minta semua warga disiplin patuh dan taat protokol kesehatan,” ujar Riza dilansir dari Antara.

Meski telah memasuki zona hijau, Riza menghimbau agar masyarakat tetap konsisten dalam melaksanakan protokol kesehatan secara ketat agar mencegah adanya potensi melonjaknya kasus Covid-19.

Selain menerapkan protokol kesehatan yang ketat, ia mengajak warga DKI Jakarta yang belum melaksanakan vaksinasi agar segera mendatangi sentra vaksinasi terdekat agar target vaksinasi segera tercapai.

Pasalnya, saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meningkatkan target vaksin yang ditetapkan menjadi 11 juta jiwa dari yang awalnya 8,8 juta jiwa.

Sumber: kompas.com

Kategori
Kesehatan

Target Jokowi Tercapai, Pemprov DKI Kini Targetkan 11 Juta Warga Divaksin pada September

IDTODAY NEWS – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah berhasil melampaui target Presiden Joko Widodo untuk memvaksin 8,8 juta warga di bulan Agustus ini. Selanjutnya, pemprov akan membuat target baru dengan menyasar 11 juta orang.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, percepatan distribusi vaksin Covid-19 di ibu kota begitu penting. Tujuannya agar segera membentuk kekebalan komunal atau herd immunity.

“Dari target 8,8 juta, kami menambah target menjadi 11 juta agar bisa memastikan seluruh warga Jakarta mendapatkan vaksin,” ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (10/8/2021).

Target 11 juta orang yang divaksin ini, diyakininya bakal terwujud di bulan September. Sebab, saat ini pihaknya sudah mampu menyuntikan 100 ribu dosis setiap harinya melalui berbagai fasilitas vaksinasi.

“Satu hari saja kita bisa mencapai 100 ribu rata-ratanya, berarti kan satu bulan sudah mencapai 3 juta vaksin. Artinya bulan September sudah tercapai,” jelasnya.

Sampai saat ini, sudah ada 8.507.635 warga yang mendapat vaksin Covid-19 dosis pertama. Namun, sekitar 41 persen di antaranya bukanlah warga ber-KTP DKI Jakarta.

“Jakarta sudah 8,5 untuk dosis pertama, sekalipun 41 persen itu warga Non-Jakarta,” jelasnya.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), warga Jakarta berjumlah sekitar 10 juta orang. Artinya masih banyak pemilik KTP ibu kota yang belum disuntik sampai sekarang.

Warga bisa melakukan vaksinasi melalui berbagai sentra vaksin yang telah didirikan. Pendaftarannya juga sudah dibuat mudah dengan menggunakan aplikasi Jakarta Kini (Jaki).

Baca Juga: Sudah Vaksinasi Tapi Belum Dapat Sertifikat Vaksin? Begini Cara Lapornya

“Bagi seluruh warga Jakarta yang belum, segera datangi sentra-sentra pelaksanaan vaksin,” katanya.

Sumber: suara.com