IDTODAY NEWS – Pegiat media sosial, Teddy Gusnaidi mengomentari politikus Partai Demokrat yang menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kini disebut berhasil keluar dari resesi.
Teddy Gusnaidi membalas sindiran itu dengan mengutip kalimat yang beberapa kali diucapkan oleh Ketua Majelis Tinggi Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yakni “Tuhan Tidak Suka”.
Mantan politisi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) itu menilai bahwa posisi Jokowi di mata pengkritiknya memang selalu salah.
Menurut Teddy, ketika awal pandemi muncul dan pertumbuhan ekonomi Indonesia turun, Jokowi disalahkan.
Padahal, lanjut Teddy, masalah pandemi Covid-19 dan ekonomi saat itu juga terjadi di seluruh dunia.
“Akan tetapi ketika terjadi pertumbuhan ekonomi padahal pandemi sedang melonjak tinggi dibandingkan awal, tetap saja salah Jokowi,” katanya melalui akun Twitter TeddyGusnaidi pada Minggu, 8 Agustus 2021.
“Ingat, Tuhan Tidak suka,” sambungnya.
Sebelumnya, politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik mengomentari soal tumbuhnya ekonomi Indonesia hingga keluar dari resesi.
Rachland menyindir bahwa pencapaian ini tidak patut dirayakan karena biaya untuk mencapainya adalah ratusan ribuan nyawa rakyat.
“Saya tak yakin kita patut rayakan. Ekonomi keluar dari resesi dengan biaya hampir 100 ribu nyawa warga negara-30 ribu pada bulan Juli,” katanya melalui akun Twitter RachlanNashidik pada Kamis, 5 Agustus 2021.
Rachland mengatakan itu sekaligus sebagai respons terhadap rekan separtainya, Andi Arief yang menjabat sebagai Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat.
Melalui akun Twitternya, Andi Arief mengucapkan selamat kepada Badan Pusat Statistik (BPS) yang sudah menbumumkan pertumbuhan ekonomi 3 persen kuartal 2, tahun 2021.
“Sejak pagi buta sudah ada wartawan TV yang stand by di kantor BPS menunggu pengumuman. Selamat buat BPS. Kado ultah kemerdekaan,” katanya.
Sumber: terkini.id