Kategori
Politik

Ragu Firli Bahuri Berani Usut Azis, Gus Umar: Harun Masiku Saja Hilang bak Ditelan Bumi

IDTODAY NEWS – Ketua KPK Firli Bahuri memastikan pihaknya akan mengusut keterlibatan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin dalam kasus korupsi dana alokasi khusus di Lampung Tengah. Firli berjanji akan menegakkan hukum tanpa pandang bulu.

“Siapa pun pelakunya, kami tidak pandang bulu jika cukup bukti. Kami masih terus bekerja untuk mengumpulkan keterangan dan bukti-bukti,” kata Firli kepada wartawan, Jumat (3/9).

Namun, sikap tegas Firli itu diragukan oleh tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Hasibuan alias Gus Umar. Dia tak yakin Firli berani mengusut Azis.

“Apa kalian percaya dengan ketua @KPK_RI?,” cuitnya di akun Twitter @UmarAlChelsea, dikutip Minggu (5/9).

Gus Umar lantas menyinggung kinerja KPK yang belum berhasil menangkap buron kasus suap pergantian antar waktu (PAW) Harun Masiku.

“Saya sih nggak (percaya), wong Harun Masiku saja hilang bak ditelan bumi,” lanjutnya.

Sebelumnya, Deputi Penindakan KPK Karyoto mengklaim tahu lokasi Harun Masiku, tepatnya di luar negeri. Dia mengaku sangat bernafsu untuk menangkap buronan tersebut.

“Hanya saja karena tempatnya tidak di dalam (negeri), mau ke sana juga bingung. Pandemi sudah berapa tahun. Saya sangat nafsu sekali ingin menangkapnya. Kalau dulu pak Ketua sudah perintahkan, saya berangkat,” kata Karyoto dalam konferensi pers daring, Selasa (24/8).

Sumber: jitunews.com

Kategori
Politik

Luhut Minta Maaf Terkait PPKM, Gus Umar: Mestinya Anda Mundur, Kesombonganmu Lukai Masyarakat!

IDTODAY NEWS – Tokoh Nahdatul Ulama Umar Sadat Hasibuan atau Gus Umar, merespon permintaan maaf dari Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terkait pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Gus Umar menilai, Luhut tidak cukup untuk meminta maaf. Seharusnya Luhut mundur dari jabatannya karena telah gagal mengendalikan pandemi.

“Anda sudah gagal mustinya mundur Gak cukup dengan minta maaf. Karena kesombongan mu abaikan data banyak warga yang menderita,” kata Gus Umar, di akun Twitter-nya, Ahad (18/7).

Gus Umar menilai, ucapan Luhut kerap kali melukai hati masyarakat. Sehingga minta maaf saja tidak cukup.

“Anda sudah terlalu banyak lukai jutaan hati rakyat dengan kalimat pongah dan angkuhmu. Kata minta maaf tak cukup bagi kami yang telah kau lukai” katanya.

“Secara pribadi saya tidak memaafkan mu sementara ini. Semoga Allah balas semua ucapan buruk mu ke rakyat Indonesia,” sambung Gus Umar.

Sebelumya, Luhut Binsar Pandjaitan meminta maaf kepada masyarakat terkait pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang dinilai belum optimal.

“Sebagai koordinator PPKM Jawa-Bali dari lubuk hati yang paling dalam saya meminta maaf ke seluruh rakyat Indonesia, jika dalam penanganan Jawa-Bali ini masih belum optimal,” jelas Luhut dalam konferensi Pers-nya.

Luhut menegaskan pihaknya dan semua menteri akan bekerja keras untuk menekan penularan corona varian Delta. Ia juga memastikan bansos kepada masyarakat akan segera disalurkan.

“Saya bersama jajaran kepala menteri terkait akan terus bekerja keras untuk pastikan penyebaran varian Delta ini bisa diturunkan,” ungkapnya.

Sumber: fin.co.id

Kategori
Politik

Tanggapi Pelaporan Novel Baswedan, Gus Umar: Mahal Sekali Berpendapat di Negara Ini

IDTODY NEWS – Tokoh Nahdatul Ulama (NU) Umar Hasibuan ikut berkomentar soal pelaporan penyidik senior KPK, Novel Baswedan ke polisi atas komentarnya terkait kematian Ustaz Maaher.

Menurutnya, apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo soal permintaan kritik justru berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada.

“Baru sehari yg lalu minta dikritik sekarang sdh laporkan Novel baswedan kepolisi pakai UU ITE. Mahal sekali sekarang berpendapat di negara ini,” katanya dikutip fajar.co.id, Kamis (11/2/2021).

Sebelumnya, Ormas Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa Mitra Kamtibmas (PPMK) mendatangi Bareskrim Polri, Kamis (11/2), untuk melaporkan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Wakil Ketua Umum DPP PPMK Joko Priyoski mengatakan, mereka melaporkan Novel terkait dengan twit soal meninggalnya Ustaz Maaher At Thuwailibi.

PPMK menuding Novel Baswedan melakukan penyebaran berita bohong (hoaks) dan provokasi melalui media sosial, khususnya terkait kematian Ustaz Maaher di Rutan Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (8/2) lalu.

Baca Juga: PKS: Mas Anies Akan Dimasukkan ‘Kotak’ Tanpa Pilkada 2022

“Dia telah melakukan twit di Twitter dan kami duga dia melakukan hoaks dan provokasi,” kata Joko di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (11/2).

Novel sendiri enggan menanggapi terlalu panjang atas pelaporannya. Alumnus Akpol 1998 itu menganggap hal tersebut tidak penting untuk direspons.

“Saya enggak terbiasa menanggapi hal yang aneh dan enggak penting,” kata Novel saat dikonfirmasi, Kamis (11/2).

Novel menjelaskan alasan memberikan komentar soal kematian Ustaz Maheer. Novel Baswedan mengaku tergugah hatinya melihat Ustaz Maheer meninggal di dalam sel tahanan.

“Terlebih ini kasusnya penghinaan. Rasa kemanusiaan mana yang tidak terganggu? Miris,” imbuhnya.

Baca Juga: Wasekjen Demokrat Curiga, Jokowi Sengaja Pengen ‘Tendang’ Anies Pakai Gibran, Caranya…

Sumber: fajar.co.id

Kategori
Politik

Gus Umar: Gimana Orang Berani Kritik Kalau Akhirnya Buzzer Lapor Ke Polisi

IDTODAY NEWS – Permintaan Presiden Joko Widodo agar masyarakat Indonesia lebih aktif dalam menyampaikan kritik dan masukan terhadap kinerja-kinerja pemerintah, dinilai bertolak belakang dengan apa yang terjadi selama ini.

Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Syadar Hasibuan menilai ajakan yang disampaikan dalam acara Ombudsman RI itu tidak akan efektif selama Jokowi belum membubarkan para buzzer atau pendengung pembela Istana.

Pasalnya, kehadiran buzzer merusak iklim demokrasi dalam menyatakan pendapat. Sebab selain kritik dikaburkan, para buzzer juga kerap melaporkan mereka yang kritis ke polisi.

“Tertibkan dulu buzzernya Pak Jokowi baru bicara pemerintah butuh kritik. Gimana orang mau berani kritik anda jk pd akhirnya buzzer lapor ke polisi,” ujar pria yang akrab disapa Gus Umar ini lewat akun Twitter pribadinya, Selasa (9/2).

Jika belum ditertibkan, maka mereka yang melancarkan kritik akan dicari-cari kesalahannya dan kemudian dilaporkan ke polisi oleh para buzzer. Sementara posisi Jokowi hanya diam dengan alasan tidak mau intervensi hukum.

“Kalau begini siapa yang berani kritik anda pak?” tutupnya.

Baca Juga: Prabowo: Saya Harus Banyak Tahan Diri demi Kepentingan yang Lebih Besar

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

Sentil Jokowi, Gus Umar: Minta Suruh Dikritik, Pas Dikritik Dilaporan ke Polisi

IDTODAY NEWS – Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau Gus Umar kembali memberikan kritik ke rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Gus Umar sapaan akrabnya awalnya menyinggu soal rencana revisi Undang-undang Pemilu Nomor 7/2017 dan UU Pilkada Nomor 10/2016.

“Giliran anak dan menantu Pilkada tetap on time meski covid-19 lagi ganas-ganasnya. Pas pilkada dijadwal 2022 dia mau 2024,” kata Gus Umar di akun Twitter @UmarHasibuan_75, Senin (8/2/2021).

Tak hanya soal revisi UU Pemilu yang kemungkinan batal, Gus Umar juga menyindir pernyataan Presiden Jokowi saat sambutan di peluncuran Laporan Tahunan Ombudsman Republik Indonesia Tahun 2020, pada Senin (8/2/2021).

“Dia minta suruh dikritik pas dikritik dilaporin kepolisi. Piye toh bray?” ungkapnya.

Sebelumnya, Joko Widodo meminta masyarakat lebih aktif dalam menyampaikan kritik dan masukan terhadap kerja-kerja pemerintah.

“Semua pihak harus menjadi bagian dari proses untuk mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik. Masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik, masukan, ataupun potensi mal administrasi. Dan, para penyelenggara pelayanan publik juga harus terus meningkatkan upaya-upaya perbaikan,” kata Presiden Jokowi.

“Kritik anda berakhir dipenjara. Dah itu saja kritik saya ke anda pak@jokowi,” cuit Gus Umar lagi.

Baca Juga: UU Pemilu Tak Direvisi, Refly Harun: Anies Jadi Gelandangan Politik

Sumber: fajar.co.id

Kategori
Politik

Risma Sebut Banjir Akibat Air Antri Masuk Selokan, Gus Umar: Sumpah Ngakak!

IDTODAY NEWS – Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Gus Umar Hasibuan membagikan sebuah video yang menampilkan sosok Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini ketika masih menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.

Di video tersebut, Risma tengah menjelaskan alasan mengapa banjir terjadi di wilayah Surabaya saat itu.

Rekaman itu lalu dibagikan Gus Umar Hasibuan melalui akun Twitter miliknya @Umar75Hasibuan.

“Sumpah ngakak nonton ini,” tulisnya pada pada Jumat (22/1/2021) pagi.

Dalam video yang diunggah oleh Agus Susanto dan dibagikan kembali oleh Gus Umar Hasibuan, tampak Mensos Risma memberikan analisanya terhadap banjir yang terjadi di Surabaya kala itu.

Di video tersebut, Risma terlihat sedang melakukan wawancaranya pada media ketika meninjau fungsi gorong-gorong di Surabaya.

“Banjir itu terjadi karena airnya antri untuk masuk saluran gorong-gorong,” ujar Risma dalam wawancara.

Hal itu lantas membuat Gus Umar Hasibuan menilai pernyataan mantan Wali Kota Surabaya itu begitu lucu.

Menanggapi video yang dibagikan Gus Umar Hasibuan, terlihat sejumlah warganet memberikan beragam komentarnya.

“Sudah bagus jadi wali kota, urus Surabaya dulu aja bu. Aku sering kok ke Surabaya bahkan tiap bulan, cantik tamannya, bersih kotanya, tapi masih banyak kok rakyat Surabaya yang hidup dalam kemiskinan,” tulis akun @armu***.

“Hai air kamu itu antri kok tidak sabar, main serobot saja. Besok sabar ya, nunggu giliran. SARANKAN GITU SAJA,” imbuh akun @Kart***.

“Banjir diakibatkan karena adanya antrian air yang masuk ke gorong-gorong,” tutur akun @SantriJ***.

Baca Juga: Seniman Mulai Gelisah Korupsi Menggurita Jadi Otoritarianisme, Sedang Aktivis Diam Mengabdi

Sumber: rmol.id

Kategori
Politik

Megawati Bilang Rakyat Indonesia Jorok, Gus Umar: Kadermu Jorok Luar Biadab

IDTODAY NEWS – Tokoh Nadhlatul Ulama (NU), Gus Umar Hasibuan mengecam pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang menyebut masyarakat Indonesia jorok.

Gus Umar Hasibuan mengatakan, rakyat pasti akan sakit hati apabila mendengar ucapan keras Megawati tersebut.

Terlebih lagi, kader PDIP yakni Juliari P Batubara tersandung kasus korupsi dana Bansos Covid-19 kala ia menjabat sebagai Mensos.

Kritikan menohok untuk Megawati itu disuarakan oleh Gus Umar Hasibuan lewat jejaring Twitter miliknya pada Selasa (19/1/2021).

“Helo Ibu Ketua Umum PDIP. Anda ngerti gak betapa sakitnya hati rakyat lihat kader anda korupsi dana Bansos?” tulis Gus Umar seperti dikutip Suara.com, Rabu (20/1/2021).

Lebih lanjut, Gus Umar seperti terheran-heran kenapa Megawati sangat tega menyebut rakyat Indonesia jorok.

Padahal menurut dia, tingkah laku kader partai pimpinan Megawati justru lebih buruk dari itu.

“Teganya anda ngatai rakyat jorok padahal kelakuan kader anda joroknya luar biadab,” tegas Gus Umar.

Dalam kicauannya, Gus Umar juga meminta Megawati untuk senantiasa berkaca. Sebab, PDIP yang digadang-gadang membela rakyat kecil justru belakangan dianggap paling merugikan.

“Coba ambil cermin PDIP yang ngaku partai wong cilik tapi kelakuan kader anda rugikan wong cilik,” tandas Gus Umar.

Perlu diketahui, Megawati menyebut rakyat Indonesia jorok saat acara peringatan HUT PDIP beberapa saat lalu.

Megawati mengungkapkan bahwa kerusakan dan bencana alam yang terjadi di Indonesia tidak terlepas dari ulah rakyat Indonesia yang tak pandai menjaga kebersihan.

Tidak hanya itu, Megawati juga membandingkan dan meminta rakyat Indonesia meniru gaya bersih orang Jepang.

Pasalnya, menurut Megawati orang jepang teramat peduli dengan kebersihan lingkungannya.

Baca Juga: Sabotase di Rumah Pompa Dukuh Atas Dilakukan Malam Hari

Sumber: suara.com