Kategori
Dunia

Jreng! Diam-Diam Rusia Punya Jet Siluman Baru, Saingan F35 AS

IDTODAY NEWS – Rusia akan meluncurkan jet tempur siluman terbarunya, yang digadang-gadang akan menyaingi pesawat tempur siluman generasi kelima asal Amerika Serikat (AS), yakni F-35.

Perusahaan negara pembuat pesawat Rusia, Rostec State Corporation menyatakan pihaknya akan menghadirkan calon jet tempur baru di pameran udara Moskow yakni MAKS-2021 yang dibuka pada Selasa (20/7) mendatang.

“Produk baru yang dikembangkan oleh spesialis United Aircraft Corporation (UAC) harus membangkitkan minat yang besar bukan hanya untuk negara (Rusia) namun juga untuk negara-negara di seluruh dunia, termasuk kompetitor kita di luar negeri”, sebut UAC dalam rilisnya, dilansir dari Eurasian Times, Minggu (18/7/21).

Rostec mengatakan pesawat militer itu merupakan produksi baru. Dalam upaya nyata untuk meningkatkan minat publik sebelum presentasi, Rostec menerbitkan gambar pesawat baru yang dilapisi terpal.

Executive Director Agen Cabang Aviaport, Oleg Panteleev mengatakan bahwa video baru yang dirilis Rostec mengenai pesawat tempur tersebut menunjukkan bahwa produk jet domestik Rusia ini akan memasuki persaingan di pasar global dengan jet tempur F-35 AS.

“Saya yakin demonstrasi pesawat di MAKS-2021 akan berdampak positif. Bukan tanpa alasan mengapa pihak penyelenggaraan pameran (Rosoboronexport) mengundang lebih dari 120 delegasi dari 65 negara ke pameran tersebut,” ujar Panteleev.

Laporan media Rusia mengatakan bahwa pesawat baru dibangun oleh pembuat Sukhoi dalam program pengembangan pesawat tempur taktis ringan. Tidak seperti pesawat tempur siluman dua mesin Su-57 terbaru Rusia yang sudah ada, pesawat jet siluman baru ini lebih kecil dan memiliki satu mesin.

Menurut para ahli, pesawat tempur baru ini memiliki visibilitas rendah di berbagai rentang dengan rasio dorong terhadap beban berat yang cukup tinggi. Pesawat ini diyakini memiliki beban tempur yang sangat tinggi dan memiliki seperangkat senjata penerbangan yang canggih.

“Tidak ada keraguan bahwa dalam satu dekade ini Rusia akan dapat memulihkan stigma mengenai sektor penerbangan yang lebih menjanjikan. Pesawat Su-57 dan dengan pesawat ringan baru tersebut dirancang untuk memecahkan masalah taktis,” tambah Panteleev.

Sumber: cnbcindonesia.com

Kategori
Dunia

Presiden Rusia Vladimir Putin: Tak Mau Legalisasi Pernikahan Sesama Jenis Tapi ‘Cuma Ada Ibu dan Ayah’

IDTODAY NEWS – Presiden Rusia berharap istilah ‘orang tua nomor 1’ dan ‘orang tua nomor 2’ tak akan pernah menggantikan konsep tradisional ‘ibu’ dan ‘ayah’ dalam keluarga.

Presiden Rusia Vladimir Putin dengan tegas mengatakan tak akan melegalkan pernikahan sesama jenis selama dirinya duduk di Kremlin. Demikian hal tersebut ia sampaikan selama rapat dengan anggota komisi amandemen konstitusi, Kamis (13/2).

Putin menekankan, konsep pernikahan dalam Konstitusi Rusia sebagai penyatuan laki-laki dan perempuan sudah tepat. Di hadapan hadirin, sang presiden mengatakan bahwa ia tak akan membiarkan konsep ‘ibu’ dan ‘ayah’ ditumbangkan dengan apa yang ia sebut sebagai ‘orang tua nomor 1’ dan ‘orang tua nomor 2’.

“Di Rusia, tidak ada istilah ‘orang tua nomor 1’ dan ‘orang tua nomor 2’. Saya sudah sampaikan ini sebelumnya dan akan saya ulangi sekali lagi. Selama saya presiden, hal itu tak akan terjadi — yang ada hanya ‘ibu’ dan ‘ayah’,” katanya menegaskan.

Orang nomor satu di Rusia itu sebelumnya pernah mengungkapkan hal serupa selama rapat dengan dewan hubungan antaretnis pada November lalu. Saat itu, sebagaimana yang dilaporkan RT, Putin berharap bahwa Rusia akan tetap menjaga konsep pernikahan tradisional antara laki-laki dan perempuan.

Setali tiga uang, Ketua Dewan Federasi Rusia Valentina Matvienko juga berbagai pandangan terkait isu ini. Matvienko berpendapat, memberi keluarga sesama jenis hak untuk mengadopsi anak akan mengikis moral umat manusia.

Bagaimana warga Moskow bereaksi saat melihat dua lelaki berjalan keliling kota sambil bergandengan tangan seperti sepasang kekasih?

Baca Juga: Soal Pasar Muamalah Depok, MUI: Niat Baik Masyarakat Tegakkan Syariat Perlu Dihargai

Sumber: rbth.com

Kategori
Dunia

Vladimir Putin Sampaikan Belasungkawa atas Jatuhnya Sriwijaya Air

IDTODAY NEWS – Insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ -182 di perairan Kepulauan Seribu turut menyita perhatian dunia. Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa atas kecelakaan ini.

Belasungkawa disampaikan Putin melalui keterangan resmi Kremlin, Sabtu (9/1) waktu setempat, kepada Presiden Jokowi dan rakyat Indonesia.

“Presiden Rusia menyampaikan belasungkawa yang sebesar-besarnya atas meninggalnya penumpang dan awak pesawat yang jatuh di lepas Pantai Jawa,” ujar Kremlin.

Putin juga menyampaikan duka yang mendalam kepada keluarga korban.

“Pemimpin Rusia itu meminta untuk menyampaikan kata-kata simpati dan dukungan kepada keluarga dan teman para korban,” terang Kremlin.

Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB. Kemudian dinyatakan jatuh di perairan Kepulauan Seribu, antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak di posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat take off dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi pada 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi. Sementara itu, 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Baca Juga: Polri Tanggapi Investigasi Komnas HAM: Penembakan Dilakukan Tanpa Perintah Atasan

Sumber: kumparan.com

Kategori
Dunia

Putin Ketawa Dengar Menterinya Ekspor Babi ke Indonesia

IDTODAY NEWS – Sebuah video berdurasi 36 detik di akun Tiktok @b.lestari, viral. Saat menampilkan Presiden Rusia Vladimir Putin dan jajaran menterinya, mendengarkan presentasi mengenai ekspor babi.

Bermula saat salah seorang mempresentasikan mengenai babi dari Jerman. Pejabat itu menyebut, sebanyak 3 ton babi dari negera tersebut diekspor ke berbagai negara di Asia Timur.

“Seperti Indonesia, Cina, Jepang, Korea dan lain-lain,” ujar pejabat tersebut dengan penuh keyakinan.

Maka lanjutnya, melihat kondisi itu Rusia pun semestinya memanfaatkan peluang ekspor babi ke negara-negara tersebut termasuk ke Indonesia. Untuk itu ia berharap ekspor babi ditingkatkan.

“Itu sebabnya kita jangan mau kalah,” katanya.

Di tengah-tengah pemaparannya tersebut, Putin nampak terdengar memotong pembicaraan.

“Orang Indonesia nggak makan babi,” kata Putin. Mungkin yang dimaksud, karena mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim yang memang tidak mengkonsumsi babi.

“Baiklah, Korea Selatan kalau begitu” lanjut pejabat itu tersenyum, usai mendengar klarifikasi Putin tersebut.

Putin terlihat tidak mampu menahan tawanya. Termasuk beberapa pejabat lainnya, hingga suasana yang hening di awal, tiba-tiba agak riuh karena tawa. Bahkan Putin sampai menutup matanya menggunakan tangan lantaran tertawa.

Baca Juga: Satgas: Tujuan PPKM Agar Masyarakat Kembali Produktif dan Aman Covid-19

Sumber: viva.co.id

Kategori
Dunia

Rusia Sebut Israel Sumber Masalah di Timur Tengah

IDTODAY NEWS – Dalam sebuah wawancara dengan sebuah surat kabar Israel , diplomat Rusia menyebut negara Zionis itu bertanggung jawab atas kerusuhan di Timur Tengah dan membela Iran serta sekutunya.

“Masalah di kawasan itu (Timur Tengah) bukanlah aktivitas Iran,” kata duta besar Rusia untuk Israel Anatoly Viktorov kepada Jerusalem Post yang kemudian dibagikan oleh kedutaan Moskow di Tel Aviv.

“Ini adalah kurangnya pemahaman antara negara dan ketidakpatuhan terhadap resolusi PBB dalam konflik Israel-Arab dan Israel-Palestina,” imbuhnya seperti dikutip dari Newsweek, Rabu (9/12/2020).

Israel terus mencaplok dan menetap di seluruh wilayah yang dianggap wilayah Palestina oleh PBB. Kekerasan antara kedua belah pihak telah menghalangi upaya perdamaian selama beberapa dekade, meskipun perselisihan antara Israel dan Iran, bersama dengan mitra pro-Palestina seperti gerakan Hizbullah Lebanon, telah diutamakan.

Tetapi Viktorov menepis kekhawatiran Israel terhadap rencana Hizbullah seperti infiltrasi dan serangan roket. Sebaliknya ia menunjuk ke operasi reguler Israel terhadap kelompok itu dan aset Iran lainnya yang dicurigai di negara-negara seperti tetangga Suriah.

“Israel menyerang Hizbullah, Hizbullah tidak menyerang Israel,” kata Viktorov, dengan alasan tidak ada bukti Hizbullah menciptakan terowongan yang ditemukan Israel di sepanjang perbatasan utara yang diperebutkan dengan Lebanon.

Newsweek baru-baru ini berbicara dengan pejabat Israel dan Hizbullah yang mengatakan mereka siap untuk kemungkinan konflik lain di antara mereka karena ketegangan memuncak. Menanggapi serangan Israel di Suriah, misi Damaskus untuk PBB menyatakan kepada Newsweek bulan lalu bahwa negara-negara, terutama anggota tetap Dewan Keamanan PBB, harus melawan agresi semacam itu.

Viktorov mengindahkanseruan itu.

Dia mengatakan Israel tidak boleh menyerang wilayah kedaulatan anggota PBB. Dia mengakui bahwa Israel memberi Rusia pemberitahuan sebelumnya sebelum serangan semacam itu karena koordinasi adalah tentang keselamatan militer Rusia di Suriah, tetapi ia menekankan: “Tidak mungkin kami menyetujui serangan Israel di Suriah, tidak pernah di masa lalu dan tidak pernah di masa depan.”

Dinamika antara Rusia, Iran, dan Israel terbukti kompleks di Suriah. Moskow dan Teheran berkoordinasi erat dalam upaya bersama mereka untuk mendukung Damaskus dalam perang selama hampir satu dekade melawan pemberontak dan kelompok militan seperti Negara Islam (ISIS), tetapi kepentingan mereka tidak selalu sejalan.

Namun, Rusia sebagian besar menyalahkan kekuatan asing yang bertindak di Suriah tanpa dukungan pemerintah yang mengganggu pekerjaan untuk mencapai perdamaian di negara yang dilanda perang itu. Pada hari Jumat, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov memuji upaya Moskow untuk “mematahkan punggung” terorisme di Suriah sejak intervensi militer 2015 di sana, dan mengkritik kehadiran Amerika Serikat (AS) di negara itu.

“Tugas untuk menyediakan kondisi kehidupan yang layak bagi jutaan warga Suriah, yang telah selamat dari perang yang menghancurkan itu, semakin mengemuka. Ini membutuhkan partisipasi dari seluruh komunitas dunia,” kata Lavrov dalam Dialog Mediterania 2020 di Roma.

“Kami dengan menyesal harus menyatakan bahwa dalam menanggapi perubahan konstruktif dalam penyelesaian politik, Damaskus menerima kehadiran ilegal pasukan AS di wilayahnya, yang secara terang-terangan digunakan untuk mendorong separatisme dan untuk menghalangi pemulihan persatuan negara,” cetusnya.

Diplomat top Rusia itu berbicara secara khusus menentang sanksi intensif AS yang dijatuhkan terhadap pemerintah Suriah selama pandemi Covid-19, yang telah mendatangkan malapetaka lebih lanjut pada runtuhnya ekonomi Suriah.

“Barat menunjukkan standar ganda yang menolak bantuan untuk Suriah, bahkan ketika masalah kemanusiaan diangkat,” ucap Lavrov.

“Di tengah pandemi, Barat berpegang teguh pada kebijakan ekonomi yang mencekik Suriah,” imbuhnya.

Meskipun Washington tidak menentang kehadiran Moskow di Suriah, mereka berupaya menarik pasukan yang terkait dengan Teheran, seperti yang telah dikomunikasikan Departemen Luar Negeri AS kepada Newsweek.

Sikap oposisi pemerintahan Presiden Donald Trump terhadap jejak Iran di Timur Tengah adalah salah satu alasan yang dikutip untuk kepergian sepihak Gedung Putih dua setengah tahun yang lalu dari kesepakatan nuklir 2015 yang ditandatangani oleh kedua negara, bersama dengan China, Prancis, Jerman, Rusia. dan Inggris.

Kesepakatan itu memberikan keringanan sanksi internasional kepada Iran sebagai imbalan untuk menyetujui secara substansial mengekang program nuklir yang selalu dibantah oleh para pejabat Teheran yang dimaksudkan untuk menghasilkan bom. Tetapi skeptisisme, terutama dari AS, Israel, dan monarki Muslim seperti Arab Saudi, terus menyelimuti niat Iran.

Dengan hanya beberapa minggu tersisa untuk pemerintahan Trump, ketakutan akan potensi konflik yang meletus tetap nyata di seluruh wilayah. Kekhawatiran semacam itu terutama terlihat sejak pembunuhan ilmuwan nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh, akhir bulan lalu.

Tidak ada negara atau kelompok yang mengklaim pembunuhan itu, tetapi otoritas Iran menyalahkan Israel, bersama dengan seorang pembangkang.

Baca Juga: Kerjasama Dengan KPU, Airin Sediakan TPS Khusus Bagi Pasien Positif Covid-19

Sumber: sindonews.com

Kategori
Dunia

Vladimir Putin Gelar Kampanye Vaksinasi Covid-19 Skala Besar Di Rusia

IDTODAY NEWS – Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan dilakukannya kampanye vaksinasi Covid-19 berskala besar mulai akhir pekan depan.

Berbicara kepada para pejabat pemerintah pada Rabu (2/12), Putin mengatakan lebih dari dua juta dosis vaksin Sputnik V telah diproduksi.

“Ini memberi kesempatan bagi bagi kita untuk memulai, jika bukan secara massal, maka vaksinasi skala besar,” kata Putin, seperti dikutip Associated Press.

Putin mengatakan, mereka yang akan mendapatkan vaksinasi pertama adalah dua kelompok berisiko, yaitu dokter dan guru.

Kategori
Dunia Islami

Untuk Kesekian Kalinya, Presiden Rusia Putin Kembali Kutip Ayat Alquran Saat Pidato

IDTODAY NEWS – Presiden Rusia Vladimir Putin untuk kesekian kalinya mengutip ayat Alquran dalam pidatonya. Kali ini, Putin yang beragama Kristen itu megutip ayat Alquran dalam upacara memperingati Hari Persatuan Nasional Rusia pada 4 November lalu.

Pidato Putin tersebut disampaikan kepada perwakilan dari berbagai agama di Rusia melalui video-conference. Dia membaca surat Asy-Syura ayat 23 dengan terjemahan Alquran berbahasa Rusia.

Ayat ini sendiri menjelaskan tentang perbuatan baik seseorang nantinya akan diganjar dengan balasan baik. Dalam QS asy-Syura ayat 23 Allah SWT berfirman:

ذَٰلِكَ الَّذِي يُبَشِّرُ اللَّهُ عِبَادَهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ۗ قُلْ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِلَّا الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبَىٰ ۗ وَمَنْ يَقْتَرِفْ حَسَنَةً نَزِدْ لَهُ فِيهَا حُسْنًا ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ شَكُورٌ

“Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. Katakanlah: “Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahp pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan”. Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” Putin juga mengutip Surah al-Nahl ayat 128;

إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ “Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.”

Dilansir dari AhlulBayt News Agency (ABNA), Putin mengutip ayat-ayat itu untuk berbicara tentang persahabatan, perbuatan baik dan pahala ilahi bagi mereka yang berbuat baik.

Selain mengutip ayat-ayat Alquran, dia juga mengutip ayat-ayat dari kitab suci agama lain, termasuk Kristen dan Yudaisme. Dalam pidatonya, Presiden Rusia ini juga mengkritik orang-orang yang melukai perasaan umat beragama atas nama kebebasan berbicara. Alkhaledi Kurnialam