IDTODAY NEWS – Yaman Zai histeris. Ia menangis sesenggukan sembari sesekali menatap layar smartphone yang tertera foto anaknya.

Yaman Zai adalah keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJY 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (1/9) sore.

Pria asal Pulai Nias ini bekerja di Pontianak. Rencananya, Istri dan tiga anaknya akan berlibur di Pontianak, tempat Yaman Zai bekerja.

Nahas, Sriwijaya Air SJY 182 yang ditumpangi istri dan anak-anaknya hilang kontak setelah 4 menit lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta.

“Istri saya, lalu tiga anak saya jadi penumpang. Saya itu bekerja setahun lebih di sini, mereka mau kesini mau liburan,” ungkapnya kepada wartawan di Bandara Supadio, sembari menangis.

Baca Juga  Mayor Laut Teknik Iwan Kurniawan Cerita Tantangan Penemuan Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ-182

Bahkan, dia mengatakan, ada anaknya baru lahir beberapa bulan yang ikut dalam penerbangan itu. Dia mengatakan, terakhir kali menghubungi istrinya sekitar pukul 13.00 WIB.

“Saat itu istri saya bilang mereka sudah berada di dalam pesawat,” ujar dia.

Sriwijaya Air hilang kontak dalam penerbangan Jakarta menuju Pontianak pada Sabtu (1/9).

Pesawat boeing 737-500 PK-CLC itu membawa sebanyak 59 penumpang. Dari jumlah penumpang tersebut, sebanyak 53 penumpang dewasa, lima anak, dan satu bayi.

Sriwijaya Air terbang dengan ketinggiam 10.900 kaki. Ketinggian terakhir yang tercatat di 250 kaki lalu menghilang dari peredaran.

“Inilah yang kami ketahui tentang penerbangan Sriwijaya Air #SJ182 berdasarkan data ADS-B. Rute: Jakarta ke Pontianak. Tanda Panggilan: SJY182. Pesawat: Boeing 737-500, PK-CLC.Lepas landas: 07:36 UTC. Ketinggian tertinggi: 10.900 kaki. Ketinggian terakhir: 250 kaki. Sinyal hilang: 07:40 UTC,” demikian catatan Flight Radar.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, titik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 sudah ditemukan. Saat ini, tim SAR Gabungan fokus mencari keberadaan kotak hitam pesawat.

Baca Juga  Basarnas Buka Peluang Perpanjang Masa Pencarian Korban Sriwijaya Air

“Penemuan ini merupakan hasil yang signifikan karena dulu bisa berhari-hari,” ungkap Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (10/1/2021).

Budi Karya memastikan akan secara optimal dalam pencarian kotak hitam maupun para korban secepatnya.

“Saya mengampaikan rasa bangga kepada seluruh tim baik itu dari TNI/Polri, Basarnas, KNKT, namun saya juga menyampaikan duka yang mendalam atas berpulangnya saudara-saudara kita,” sambungnya.

Baca Juga: KPK: Belum Ada Informasi Harun Masiku Meninggal Dunia

Sumber: pojoksatu.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan