Selain Gus Nur, Ferdinand Hutahaean Desak Polri Tangkap Refly Harun

Gus Nur di YouTube Refly Harun (Foto: Tangkapan layar)

IDTODAY NEWS – Direktur Eksekutif Energi Watch yang juga Eks Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, mendorong Polri agar tidak saja menangkap Sugi Nur Raharja alias Gus Nur, tetapi juga menangkap pakar hukum tata negara Refly Harun sebagai pihak yang menyebar video Gus Nur di YouTubenya.

“Kita dorong juga @DivHumas_Polri untuk proses hukum @ReflyHZ sebagai pemilik akun penebar fitnah Sugi Nur,” ujar Ferdinand dikutip akun twitternya, Sabtu (24/10).

Baca Juga  Di ILC Fadli Zon Panas Bongkar Fakta PKI di Depan Anak DN Aidit: Ilham Aidit Anda Jangan Bolak Balik

Dia berharap, dengan ditangkapnya Gus Nur, maka tidak ada lagi pihak-pihak yang kerap menebar fitnah dan caci maki.

“Dengan ditangkapnya Sugi Nur oleh Polri, kita berharap para tukang fitnah dan tukang sembur ujaran kebencian bertobat dan tidak membenturkan perilaku kriminalnya dengan kebebasan berpendapat.” Ujar Ferdinand.

“Terimakasih Polri atas kerja cepatnya. Semoga Sugik Nur bisa berkaca bahwa yang dia lakukan dan ucapkan adalah fitnah.” Imbuhnya.

Baca Juga  Andi Arief: Jika Maafkan Gus Nur, Nahdlatul Ulama Akan Catatkan Sejarah

Sementara itu, Politikus Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi menilai, Refly Harun juga bisa terjerat kasus tersebut. Sebab, Refly Harun sebagai pemilik chanel YouTube juga terancam. Dia mencontohkan kasus penyanyi Anji Manji yang mewawancarai dokter Hadi terkait vaksin Covid-19.

“Apakah Refly bisa kena juga dalam kasus ujaran kebencian Sugik Nur? Ya bisa saja, jika polisi temukan apa motifnya Refly. Ingat kasus Duniamanji saat wawancara hadi?” Kata Teddy.

Baca Juga  Mardani Sebut Jokowi Absen Ucapkan Duka dalam Pidato Kenegaraan, Ferdinand: Tuntutanmu Mengada-ada!

Sugi Nur Raharja ditangkap terkait laporan dari kalangan Nahdatul Ulama (NU) terkait video podscast dirinya dengan Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun di chanel YouTube. Yang mana, di video itu, keduanya membahas NU yang dianggap telah menyimpang jauh sejak era Presiden Joko Widodo.

Sumber: fajar.co.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan