IDTODAY NEWS – Yaman Zai histeris, dia menangis sesenggukan sembari sesekali menatap layar smartphone yang tertera foto anaknya.

Yaman Zai adalah keluarga korban pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (1/9) sore.

Pria asal Pulai Nias ini bekerja di Pontianak. Rencananya, Istri dan tiga anaknya akan berlibur di Pontianak tempat dia bekerja. Naas, Sriwijaya Air yang ditumpangi Istri dan anak-anaknya, dikabarkan hilang kontak setelah 4 menit lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta.

“Istri saya, lalu tiga anak saya jadi penumpang. Saya itu bekerja setahun lebih di sini, mereka mau kesini mau liburan,” ungkapnya kepada wartawan di Bandara Supadio, sembari menangis.

Bahkan, dia mengatakan, ada anaknya baru lahir beberapa bulan yang ikut dalam penerbangan itu. Dia mengatakan, terakhir kali menghubungi istrinya sekitar pukul 13.00 WIB.

“Saat itu Istri saya bilang mereka sudah berada di dalam pesawat,” ujar dia.

Sriwijaya Air hilang kontak dalam penerbangan Jakarta menuju Pontianak pada Sabtu (1/9). Pesawat boeing 737-500 PK-CLC itu membawa sebanyak 59 penumpang. Dari jumlah penumpang tersebut, sebanyak 53 penumpang dewasa, lima anak, dan satu bayi.

Baca Juga  Kopaska Temukan Potongan Tubuh Dan Serpihan Pesawat Di Kedalaman 30 Meter

Sriwijaya Air terbang dengan ketinggiam 10.900 kaki. Ketinggian terakhir yang tercatat di 250 kaki lalu menghilang dari peredaran.

“Inilah yang kami ketahui tentang penerbangan Sriwijaya Air # SJ182 berdasarkan data ADS-B. Rute: Jakarta ke Pontianak. Tanda Panggilan: SJY182. Pesawat: Boeing 737-500, PK-CLC.Lepas landas: 07:36 UTC. Ketinggian tertinggi: 10.900 kaki. Ketinggian terakhir: 250 kaki. Sinyal hilang: 07:40 UTC,” demikian catatan Flight Radar.

Baca Juga: ‘Tunggu Apih Ya’, Pamit Terakhir Pramugara Sriwijaya Air yang Jatuh, Istri Pilu Mohon Mukjizat: Kuat

Sumber: fin.co.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan