Gus Najih Tuding Vaksin Covid-19 Upaya Pembantaian, Ketum PBNU Tanggapi Begini

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj. (Istimewa)

IDTODAY NEWS – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj, turut angkat bicara perihal tudingan vaksin sebagai upaya pembantaian massal. Tudingan itu disampaikan oleh Kiai Muhammad Najih Maimoen atau Gus Najih.

Said Aqil meminta bantuan Partai Kebangkitan Bangsa untuk menyadarkan sang kiai. Dia heran masih ada orang yang tak percaya Covid-19. Padahal, virus asal Wuhan itu sudah menjatuhkan banyak korban.

Baca Juga  Denny Darko Sebut Jokowi Mendengar Suara Rakyat yang Khawatir: Jadi Akhirnya PPKM Diperpanjang

“Masya Allah saya minta dibantu oleh PKB-lah. Bagaimana menyadarkan kiai, kiai ya. Yang masih gak percaya dengan Covid-19, gak percaya vaksin. Suuzon bahwa vaksin pembantaian massal,” ujar Said dalam acara Doa dan Syukur 24 Tahun PKB, Jumat (23/7).

Narasi vaksin sebagai pembataian massal itu sangat disayangkan Said Aqil. Terlebih jika tuduhan itu dikeluarkan oleh kiai besar.

“Tapi ini kok masih ada beberapa kiai, bukan kiai kecil lagi, bukan [level] Kiai imam musala, masih enggak percaya covid, enggak percaya vaksin,” sesal Said.

Sebelumnya, Gus Najih menuding program vaksin adalah upaya Cina untuk menguasai Indonesia. Dia menjelaskan, Cina punya cara menguasai Indonesia dengan memberikan vaksin, bukan dengan berperang.

“Jelas itu vaksinnya boong-boongan tuh. Yah, Mungkin bukan vaksin itu tapi kitanya yang disuruh korban. Tadi udah ada video Indonesia mendukung pembantaian massal ini berarti Indonesia dijajah China, memang China kepengen menguasai Indonesia menggantikan orang pribumi diganti dengan mereka, mau dibantai kita, tapi tidak lewat perang tapi lewat vaksin,” tutur Gus Najih lewat sebuah video yang diunggah oleh akun Twitter @WagimanDeep212_.

Baca Juga  Luhut: Puncak Kasus COVID-19 RI di 15 Juli, Tak Perlu Jemawa

Sumber: jitunews.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan