Analisa Ray Rangkuti soal Pertemuan PDIP-Gerindra, ‘Lamaran’ untuk Duet Prabowo-Ganjar?

Pengamat politik dari Lingkar Madani Ray Rangkuti. (pojoksatu.id)

IDTODAY NEWS – Pengamat politik Ray Rangkuti menilai pertemuan PDIP-Gerindra guna merayu Gerindra untuk dijadikan koalisi di Pilpres 2024 mendatang.

Tidak menutup kemungkinan, juga membahas tentang kemungkinan pasangan capres-cawapres 2024 Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo.

“Hitungan kemungkinan Prabowo dan Ganjar Pranowo dipasangkan di Pilpres 2024 yang akan datang,” ujarnya, Rabu (25/8/2021).

Sebab, kata pendiri Lingkar Madani (Lima) ini, PDIP yakin Menteri Pertahanan (Menhan) dan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu dapat mendulang suara besar pada 2024.

“Jika dipasangkan, jelas akan menjadi kekuatan yang sangat mampu bersaing dengan pasangan capres-cawapres manapun,” ulasnya.

Baca Juga  Politisi PDIP Herman Hery Diduga Terlibat Korupsi Bansos, Satyo Purwanto: Mirip Mafia

Apalagi, lanjut mantan aktivis 98 itu, jika pasangan Prabowo-Ganjar mendapat dukungan dari sejumlah partai politik.

Seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Nasdem dan Golkar.

Dengan demikian, kekuatan mereka akan menjadi semakin besar.

“Lalu siapa pendukungnya? Kalau lihat suara bisa kuat di pasangan ini, sejumlah partai itu bisa bergabung magnetnya menarik suara besar,” hematnya.

Sebelumnya, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, pertemuan tersebut tidak membahas soal persiapan Pilpres 2024.

Baca Juga  Politisi PDIP Konfirmasi Jalaludin Rakhmat Meninggal Karena Covid-19

Hasto mengatakan kedua belah pihak mengesampingkan isu Pilpres 2024 dan hanya membahas penanganan pandemi Covid-19.

“Untuk pemilu 2024, kalau dari aspek ideologi, kami sama-sama punya komitmen terhadap Pancasila,” tuturnya di Kantor DPP PDIP, Selasa (24/8/2021).

“Nanti setelah pandemi ini bisa dilewati bersama-sama, ada momentumnya, ada waktunya untuk membahas hal-hal tersebut,” sambungnya.

Sementara, Muzani menambahkan, Gerindra dan PDIP memilih untuk membahas hal yang strategis, bukan terkait kepentingan politik.

Menurutnya yang dibahas ialah kesepakatan mengenai Pancasila sebagai ideologi negara yang harus dijaga.

Kedua, PDIP dan Gerindra bicara tentang perlunya dukungan kepada pemerintah dalam menangani pandemi covid-19.

Sebab, situasi saat ini sangat tidak mudah. Sehingga posisi pemerintah perlu dikuatkan minimal di parlemen.

“Perlu ada penguatan pemerintah, minimal yang kami miliki ialah kekuatan politik di DPR.”

“Itu yang akan kami berikan terus-menerus kepada pemerintah dalam penanganan pandemi covid-19 ini,” kata Muzani.

Sumber: pojoksatu.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan