IDTODAY NEWS – Pakar komunikasi, Ade Armando turut mengomentari soal kasus kelebihan bayar di lingkup Pemeritahan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang totalnya mencapai ratusan miliar.

Ade menyindir dengan menggunakan frase yang sempat dipergunakan netizen untuk mengoloknya yaitu, “Uang semua itu, gak pakai pasir”.

Pernyataan Ade ini diperoleh Terkini.id dari video berjudul “Mungkinkah Kelebihan Bayar Anies Bukan Korupsi?” yang tayang di Cokro TV pada Selasa, 10 Agustus 2021.

Awalnya, Ade secara blakblakan mengatakan bahwa ia menduga Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta itu korup.

“Ini bukan karena saya benci Anies Baswedan ya. Walaupun sejujurnya saya memang mencurigainya,” ungkap Ade.

Menurutnya, sejak awal masa Pemerintahan Anies, bau amis korupsi sudah tercium dari kantornya.

Dan kini, lanjut Ade, bau amis itu semakin menyengat dalam satu tahun menjelang akhir masa jabatan Anies.

“Salah satu yang terpenting adalah ditemukannya banyak kasus kelebihan bayar yang terungkap Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),” ungkapnya.

Baca Juga  Soal Seruan Aksi Kritik Jokowi, Ade Armando: Mahasiswa Dungu Dimanfaatkan Politisi Busuk

Sebelum membahas lebih lanjut, Ade menjelaskan bahwa kelebihan bayar terjadi apabila nilai proyek lebih tinggi ketimbang harga riil.

Ia memberi contoh, apabila harga sebuah laptop di pasaran hanya Rp15 juta, namun uang yang diminta ke bagian keuangan perusahaan adalah Rp17 juta.

Maka, lanjut Ade, selisih Rp2 juta itu adalah apa yang disebut dengan kelebihan bayar.

“Dan kelebihan bayar semacam itulah yang sekarang banyak ditemukan ketika BPK memperlajari laporan pengeluaran Pemerintah DKI,” ujarnya.

Baca Juga  Anies Kembali Perpanjang PSBB Transisi hingga 27 Agustus

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI) itu menyinggung bahwa jumlah kelebihan bayar di DKI Jakarta angkanya fantastis.

Dalam pembahasannya, Ade menyebutkan banyak kasus-kasus kelebihan bayar di DKI Jakarta beserta angkanya.

Namun, salah satu yang ia sebutkan adalah kelebihan bayar subsidi senilai Rp415,9 miliar kepada PT Transjakarta pada tahun anggaran 2018 dan 2019.

“Bayangkan, kelebihan bayar kok bisa Rp415 miliar? Uang semua itu, gak pakai pasir,” katanya.

Sumber: terkini.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan