Anies: Tangani COVID Jangan Pakai Kosmetik, Tak Bisa Pakai Atraksi

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Dok. Pemprov DKI)

IDTODAY NEWS – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan penanganan pandemi harus dilakukan dengan pendataan yang akurat. Dia menyebut penanganan Corona tak bisa pakai kosmetik.

Hal itu diutarakan Anies dalam webinar ‘Peran Masjid di Tengah Pandemi’, Minggu (22/8/2021). Awalnya Anies memaparkan Pemprov DKI sudah menyiapkan sistem penanganan Corona sejak awal pandemi.

“Begitu di bulan Maret, tanggal 11 Maret, wabah ini ditetapkan sebagai pandemi, maka pada saat itu kita bilang ini panjang, kalau epidemi kita masih merasakan, flu burung kita pernah, begitu jadi pandemi, pandemi terakhir itu 100 tahun lalu dan durasinya rata-rata 2 tahun lebih, beda-beda masanya,” kata Anies.

Anies mengatakan sejak saat itu Pemprov DKI membuat organisasi puskesmas untuk berkoordinasi dengan wilayah. Anies menuturkan sistem itu semula dibuat untuk pendataan distribusi alat rapid test hingga logistik kebutuhan penanganan Corona.

Dengan sistem itu, lanjut Anies, sebanyak 332 puskesmas di Jakarta terkoordinasi untuk membagikan kebutuhan dan mengetahui situasi di lapangan.

“Saya sampaikan ini ternyata hikmahnya besar, begitu sistem ini dibuat, nggak bisa terlihat, kalau di foto itu, sistem itu nggak bisa difoto, jadi kalau mau dicitrakan nggak bisa dicitrakan, sistem nggak bisa dicitrakan,” terang Anies.

“Karena itu saya sering bilang, menangani COVID itu jangan kosmetik, jangan pakai touch-up, kalau kerjaan menangani pandemi begini itu pakai kerja-kerja otentik yang nanti kelihatan di grafik, tak bisa pakai foto, tak bisa pakai atraksi. Virusnya nggak bisa difoto, sembuhnya juga nggak bisa, jadi pakai grafik, jadi bangun sistem, bangun data yang benar nanti akan terlihat penanganannya benar atau tidak,” sambung dia.

Baca Juga  Kerap Disebut Tak Bisa Kerja, Ternyata Anies Borong 53 Penghargaan Sepanjang 2020

Dari sistem itu, tambah Anies, program vaksin mengikuti sistem pendistribusian yang sudah ada. Total, per saat ini sudah ada 9 jutaan orang divaksin di Jakarta.

Pemprov DKI saat ini terus menggenjot kecepatan vaksinasi Corona dalam sehari. Saat ini ditargetkan ada 200 ribu orang yang divaksinasi di Ibu Kota.

“Tapi ini tak mendadak muncul, tapi ada proses yang panjang, lagi-lagi kalau kita membangun sistem tak bisa dicitrakan, nggak bisa pakai kosmetik, begitu datanya kelihatan, berarti sistemnya selesai, begitu nggak tercapai sistemnya nggak jalan,” ujar Anies.

Baca Juga  Bola Panas HRS Masih Menggelinding, Giliran Dirut RS UMMI Bogor Dipolisikan

Sumber: detik.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan