Buat Tandingan KAMI, Mantan Direktur Relawan Jokowi-Ma’ruf Dirikan KITA Ini Tujuan Mereka

Eks Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Maman Imanulhaq/VIVA/Eduward Ambarita

IDTODAY NEWS – Setelah muncul gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), kini muncul deklarasi tandingan bernama Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA). KITA ini dideklarasikan oleh mantan Direktur Relawan TKN Jokowi-Ma’ruf Amin, yaitu Maman Imanulhaq.

“Tidak ada Kami, tidak ada Kamu. Yang ada KITA. KITA Indonesia,” kata Maman selalu Koordinator KITA seperti keterangan tertulis yang diterima pada Jumat, 21 Agustus 2020.

Menurut dia, KITA adalah koalisi independen yang menyemai, mengembangkan dan melestarikan Tanah Air Indonesia sebagai bagian dari diri, identitas dan masa depan bersama.

“KITA Bergerak dalam politik kesadaran yang berusaha membangun masyarakat-yang-terbayang (imagined community) Indonesia yang kreatif dan berkelanjutan,” ujar Anggota DPR Fraksi PKB ini.

Sementara itu, Budayawan Taufik Rahzen mengatakan bahwa peradaban nusantara yang kaya dan beragam, merupakan alas pembentukan Indonesia, sebagai negara bangsa yang ditenun atas asas kemanusiaan yang adil dan beradab.

Diketahui, deklarasi KITA dilakukan oleh beberapa organ relawan di Gedung Joeang Jalan Menteng 31 Jakarta Pusat pada Rabu, 19 Agustus 2020. Acara ini diisi tausyiah dan doa lintas Iman oleh KH. Abun Bunyamin dan Pendeta Jhoan Souhokua.

Baca Juga  Soal Lahan Pesantren Habib Rizieq, Netizen Pertanyakan Ini ke Mahfud MD

Rencananya, KITA sebagai gerakan moral akan terus melakukan silaturrahmi kepada tokoh bangsa, lembaga negara, partai politik dan ke daerah-daerah.

Sebelumnya, Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau KAMI deklarasi di Tugu Proklamasi Jakarta pada Selasa, 18 Agustus 2020. Tokoh yang hadir dalam deklarasi KAMI di antaranya mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, Ketua Komite Eksekutif KAMI Ahmad Yani.

Baca Juga  Pernyataan Sikap KAMI, Ada 9 Kata Perampokan, Singgung Pilpres 2019

Selain itu, mantan Juru Bicara Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yakni Adhie Massardi, mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu, mantan Komisioner KPU Chusnul Mariyah dan lainnya.

Sumber: viva

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan