IDTODAY NEWS – Teks yang disampaikan Ketua DPP Politik PDIP, Puan Maharani yang membuat kontroversi sebenarnya tidak cocok dan tidak pas disampaikan sekaran ini.
Begitu kata Ketua Umum Ikatan Keluarga Minangkabau, Fadli Zon saat menjadi narasumber di acara diskusi ILC TvOne.
Menurut Fadli, teks yang disampaikan Puan, yakni “Semoga Sumbar menjadi Provinsi yang memang mendukung negara Pancasila” itu melahirkan intepretasi yang cukup beragam menimbulkan pro dan kontra.
“Nah kebetulan saya termasuk yang menerima dan saya sendiri merasa teks itu tidak cocok dan tidak pas,” ujar Fadli Zon, Selasa (8/9).
Apalagi kata Fadli, belakangan ini Pancasila dijadikan sebagai alat untuk melakukan legitimasi politik.
“Seolah-olah dia lah yang paling Pancasialis, seolah-olah satu kelompok itu lah yang paling Pancasialis, sementara yang lain itu tidak Pancasialis,” kata Fadli.
“Jadi Pancasila bukan menjadi alat pemersatu, tapi justru alat mensegregasi, alat untuk melakukan pemecah belahan, ini yang menurut saya sangat berbahaya,” sambung Fadli.
Seharusnya tambah Fadli, Pancasila menjadi alat pemersatu. Apalagi sebenarnya, persoalan Pancasila sudah selesai.
“Tidak perlu diulang-ulang lagi, seolah-olah masih ada yang belum Pancasialis. Saya yakin hampir semua agama di Indonesia tidak ada yang menolak Pancasila. Dari agama Islam, Kristen, Hindu, Budha juga dari agama-agama yang lain. Saya yakin mempunyai pandangan yang sama, karena nilai-nilai Pancasila itu adalah nilai-nilai universal, dan nilai-nilai itu digali,” pungkasnya.
Sumber: rmol.id