IDTODAY NEWS – Ada hal yang seharusnya lebih diseriusi oleh alumni Intitute Teknologi Bandung yang tergabung dalam Gerakan Anti Radikalisme Alumni Institut Teknologi Bandung (GAR ITB) dibanding melaporkan cendekiawan Din Syamsuddin dengan tuduhan radikal.

Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gde Siriana Yusuf menyarankan, GAR ITB patutnya turut menyoroti peristiwa yang menyangkut perhatian khalayak soal ketidakadilan, seperti halnya tragedi penembakan enam laskar Front Pembela Islam (FPI) yang hingga kini masih abu-abu.

Baca Juga  Usai Disanksi Etik oleh Dewas, Penyidik KPK: Risiko Membongkar Kasus Bansos Rp 6,4 Triliun

Tak hanya itu, dibanding memperkarakan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, GAR ITB juga harusnya bersuara mengenai kasus dugaan korupsi bantuan sosial (Bansos) untuk Covid-19. Hal itu penting agar kasus hukum yang masih berjalan itu benar-benar menyasar pelaku hingga tuntas.

“Daripada nyerang Pak Din, mestinya GAR-ITB ikut suarakan tuntutan penuntasan pembunuhan laskar FPI di KM50, juga tuntutan mengungkap korupsi ‘Madam Bansos’ & ‘Anak Pak Lurah’,” kata Gde Siriana Yusuf di akun Twitternya, Minggu (14/2).

Sebagai kelompok alumni, dua persoalan tersebut dinilainya lebih layak disuarakan oleh akademisi.

“Itu jauh lebih intelektual dan bermanfaat untuk rakyat,” tandas Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (Infus) ini.

Baca Juga: Menohok! Teddy Sarankan JK Periksa Ingatan ke Dokter, Panggil Guru Les Bedakan Kritik Dan Fitnah

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan