Gibran Disebut Bakal Hijrah ke Jakarta, Djarot PDIP: Sangat Pragmatis dan Dangkal

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat (Foto: Dery Ridwansah/ JawaPos.com)

IDTODAY NEWS – Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat membalas kecurigaan Wakil Sekjen Partai Demokat Irwan Fecho.

Itu terkait sikap sejumlah parpol pendukung pemerintah yang tiba-tiba balik kanan menolak revisi UU Pemilu.

Anak buah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu curiga, ini adalah langkah Presiden Jokowi mempersiapkan Gibran Rakabuming Raka untuk Pilkada 2024 di DKI Jakarta.

Djarot pun mengaku heran dengan pemikiran Irwan Fecho yang dinilainya cukup dangkal.

“Kok pola pikirnya sangat pragmatis dan dangkal ya,” kata Djarot kepada wartawan, Kamis (11/2/2021).

Djarot mengatakan, penundaan revisi UU Pemilu itu tidak lain mengedepankan kepentingan nasional dalam hal ini pandemi Covid-19 dan dampaknya.

Baca Juga  Oposisi Sambut Baik Jokowi Bentuk "Menteri Kabinet 2024", Tapi Masih Jauh Siapa Yang Capres

Baca Juga: Jokowi Dapat Juara Ketidaksesuaian Omongan dengan Kenyataan, Kritikan dari Aliansi Mahasiswa UGM

“Bukankah kepentingan nasional yang harus lebih didahulukan kesehatan,” ujarnya dilansir dari RMOL (jaringan PojokSatu.id).

“Pemulihan ekonomi rakyat dan konsistensi dalam menjalankan UU Pilkada yang sudah disepakati di tahun 2024,” sambungnya.

Ia menegaskan, sikap sejumlah parpol yang menginginkan pilkada tetap digelar 2024 tentu ada mekanisme dan pertimbangannya masing- masing.

“Tentang Pilkada di tahun 2024 tentunya partai ada mekanismenya tersendiri,” tuturnya.

“Dan kita terus melalukan konsolidasi partai dan menyiapkan kader-kader pemimpin yang baik dan tetap teguh menjalankan ideologi Pancasila,” pungkasnya.

Baca Juga  Partai Berkarya Ogah Dukung Gibran, Mending Dukung Kotak Kosong

Sebelumnya, Irwan Fecho menghubungkan manuver parpol pendukung pemerintah di parlemen yang terjadi usai pertemuan Jokowi dengan eks timsesnya di Pilpres 2019 lalu.

“Mengapa sejak Presiden Jokowi beri statement menolak kemudian dibarengi partai koalisi pemerintah semuanya balik badan?” heran dia.

Baca Juga: Posting Gaji Rp 700 Ribu di Medsos, Guru Honorer 16 Tahun di Bone Dipecat

Atas alasan itu, legislator asal Kalimantan Timur ini curiga ada maksud tertentu dalam penundaan Pilkada 2024.

Termasuk salah satunya di DKI Jakarta yang kini dijabat Gubernur Anies Baswedan.

Baca Juga  PKS : Impor Beras Percepat Hilangnya Petani Indonesia, Petani Asing Semakin Sejahtera.

Ia lantas mengaitkan kemungkinan Gibran Rakabuming Raka yang sengaja dipersiapkan untuk menjadi pengganti Anies melalui Pilkada 2024.

“Mungkinkah keputusan ini dilatari oleh kemungkinan Presiden Jokowi mempersiapkan keberangkatan Gibran dari Solo ke Jakarta?” tanya dia.

Apalagi ia menilai, ada jarak terlalu pendek ketika putra sulung Jokowi itu melangkah ke DKI Jakarta usai terpilih menjadi Wali Kota Solo.

“Karena dirasa terlalu cepat jika Gibran berangkat ke Jakarta tahun 2022,” pungkas Irwan.

Baca Juga: Apa Maksud Novel Baswedan Sebut ‘Aparat Jangan Keterlaluanlah, Apalagi dengan Ustadz’?

Sumber: fajar.co.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan