IDTODAY NEWS – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengaku heran dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang terus-terusan meminta agar Presiden Joko Widodo tidak alergi dengan kritik. Ia mengatakan bahwa Jokowi sudah dari awal terbuka dengan kritik.
“Kan dari awal sudah begitu sikap presiden, sejak awal, sejak dulu presiden membuka diri untuk menerima kritik, memberikan saran, masukan yang konstruktif, bukan hujatan, bukan cacian, nyinyiran, bukan fitnah,” kata Ngabalin seperti dilansir CNNINdonesia.com, Jumat (27/8/2021).
Ngabalin justru menyarankan agar pengurus MUI yang suka berpolitik agar bergabung dengan partai politik. Dengan demikian, kata dia, pengurus tersebut bisa leluasa mengontrol pemerintah.
“Siapa saja pengurus MUI yang suka berpolitik, lebih bagus masuk parpol, lebih enak. Jadi dia lebih leluasa mengontrol, karena lembaga Majelis Ulama Indonesia bukan lembaga pengontrol pemerintah,” ujar Ngabalin.
“Kan sudah dari awal presiden ngomong, membuka diri, membuka kritik, masukan. Kenapa masih diulang-ulangi, apa maksudnya, kenapa bilang istilahnya alergi terhadap kritik,” tandasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amirsyah Tambunan meminta kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo agar tidak alergi dengan kritikan yang disampaikan oleh rakyat. Hal tersebut, ia sampaikan melalui dokumen kebangsaan MUI Tahun 2021.
“Kepada Pemerintah diharapkan tidak alergi/ apriori terhadap kritik dan pikiran berbeda dari masyarakat,” kata Amirsyah dalam Taujihat MUI, Kamis (26/8/2021).