Istana Diam Soal Moeldoko Kudeta Demokrat, Pengamat: Jadi Indikasi Kuat Adanya Restu

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin. (Foto: wikipedia.org)

IDTODAY NEWS – Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komaruddin menyoroti diamnya pihak istana terkait keterlibatan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko dalam kisruh kepengurusan Partai Demokrat. Ia menilai diamnya pihak istana menjadi indikasi kuat bahwa Moeldoko di restui dalam pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat.

“Istana diam aja kan selama ini menjadi indikasi kuat adanya ‘restu’ itu. Moeldoko sendiri kan orang istana. Jadi bagian dari Istana itu. Sekarang objektif saja, kalau pemerintah dalam hal ini Pak Moeldoko melakukan itu, pasti dibiarkan, pasti dibiarkan,” kata Ujang seperti dilansir CNNIndonesia.com, Minggu (7/3/2021).

Baca Juga  Isu Kudeta AHY, Jamiluddin Ritonga Sebut Gerak-gerik Moeldoko Mencurigakan

Ujang menilai bahwa pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat tidak akan terjadi apabila pihak Istana maupun Jokowi melarangnya. Pasalnya, tindakan pengambilalihan kepemimpinan partai yang tedaftar sah dalam Kemenkumham adalah tindakan inkonstitusional.

Lebih lanjut, Ujang menilai bahwa keterlibatan Moeldoko dalam kudeta AHY telah mencoreng citra Istana dan citra Presiden Jokowi.

“Kalau kudeta enggak terjadi kan berarti dilarang. Itu kan isyarat sederhana yang bisa dinilai publik. Saya menduga, pak Moeldoko enggak lanjut aja karena enggak ada tanda-tanda pelarangan itu,” tandasnya.

Baca Juga  Teddy Gusnaidi Ajari AHY, Politisi Demokrat Ini Merasa Geli

Baca Juga: AHY: Kalau Kami Diam, Artinya Partai Demokrat Juga Membunuh Demokrasi di Negeri Kita

Sumber: jitunews.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan