IDTODAY NEWS – Secara elektoral bergabungnya Sandiaga Salahudin Uno ke dalam kabinet Presiden Joko Widodo merugikan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia (ASI), Ali Rif’an mengatakan saat ini para pendukung fanatik Sandi telah kecewa atas pilihan politik bergabung ke dalam barisan pemerintah.

Selain pandangan bahwa yang abadi hanyalah kepentingan politik, Ali Rif’an menyesalkan mengapa presiden Jokowi berinisiatif menggaet Sandi ke pemerintah.

Imbas dari bergabungnya Sandi, kata Ali dapat menganggu lokomotif misi pemerintahan. Sebabnya, Sandi yang saat itu mendampingi Prabowo membawa agenda politik pembangunan yang berbeda dengan Jokowi Maruf.

“Sandi tidak berkeringat dapat tempat, apalagi gagasannya beda, yang menolak gagasan di debat pilpres lalu kan juga bukan hanya satu dua program. Seperti lokomotif yang isinya gak sepaham satu arah,” demikian kata Ali Rif’an.

Dalam situasi kabinet seperti saat ini, mantan Manajer Riset Poltracking Indonesia itu mengaku khawatir Sandiaga nantinya malah memanfaatan jabatan Menparekraf hanya untuk kepentingan elektoral dan citra politik semata.

Baca Juga  Covid-19 Bertambah Pilkada Jalan Terus, Gde Siriana: Ampun Ini Rezim

Kata Ali Rif’an, secara hitung-hitungan politik Sandiaga diprediksi menjalankan kerja politik sebagai kepanjangan tangan Jokowi hanya dua tahun saja.

Ia memprediksi di tahun ke tiga hingga akhir masa jabatan, potensi Sandi melakukan kerja politik untuk kepentingan Pilpres 2024 akan makin besar.

“Saya khawatir memanfaatkan jabatan publik, memanfaatkan jabatan itu untuk panggung politik. Karena kalau masuk pemerintahan harus total bantu Jokowi, jangan sampai punya agenda terselubung, kerjanya cuma 2 tahun sisanya kerja politik elektoral,” demikian kata Ali Rif’an.

Baca Juga: Ke Pemilihnya, Anggota DPR Jelaskan Kebijakan Jokowi Atasi COVID-19

Sumber: rmoli.d

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan