Menlu Retno: Hentikan Politisasi dan Nasionalisme Vaksin Covid-19

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersiap mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/1/2021). Dalam rapat tersebut membahas mengenai perkembangan diplomasi vaksin COVID-19 guna program vaksinasi nasional, kebijakan pelindungan WNI di luar negeri dalam menghadapi gelombang kedua COVID-19 dan kebijakan politik luar negeri Indonesia terhadap perkembangan di dunia dan Kawasan Perkembangan di AS, Palestina, Afghanistan dan stabilitas di kawasan Indo Pasifik. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja.(FOTO: ANTARA/MUHAMMAD ADIMAJA)

IDTODAY NEWS – Menteri Luar Negeri ( Menlu) Retno Marsudi meminta kepada seluruh negara-negara di dunia untuk menghentikan politisasi vaksin Covid-19.

Menurut Retno, vaksin merupakan isu kemanusiaan, bukan politis.

“Hentikan politisasi vaksin, dan hentikan nasionalisme vaksin. Vaksin adalah isu kemanusiaan dan bukan isu politis,” ujarnya dikutip dari siaran pers Kemenlu, Sabtu (30/1/2021).

“Saya berharap bahwa multilateralisme vaksin dapat berhasil, sehingga kita dapat berkata bahwa multilateralisme bekerja untuk rakyat dan membuahkan hasil” lanjutnya.

Retno juga menekankan pentingnya akses yang setara untuk vaksin.

Kesetaraan dalam akses vaksin bukan saja bermanfaat bagi negara berkembang dan negara maju, tetapi juga akan bermanfaat bagi dunia untuk segera keluar dari pandemi.

“Kita akan pulih lebih kuat jika kita pulih bersama”, tegas Retno.

Lebih lanjut, dia menekankan tiga tantangan bagi implementasi kesetaraan akses vaksin untuk semua.

Pertama, kepastian ketersediaan vaksin. Ketersediaan vaksin yang mencukupi untuk Covax Facility akan sangat ditentukan kolaborasi dengan para pengembang vaksin.

Covax Facility adalah program bersama untuk mendukung akses penanggulangan Covid-19 melalui kolaborasi mempercepat penelitian, produksi, dan akses yang setara atas vaksin COVID-19.

Kedua, ketercukupan ketersediaan dana, di mana dukungan pendanaan negara donor, lembaga keuangan internasional dan para filantropis penting artinya.

Ketiga, kesiapan negara berkembang untuk menerima vaksin baik dari aspek infrastruktur maupun regulasinya.

Sebagai co-chair pada COVAX AMC EG, pada pertemuan tanggal 27 Januari 2021, Retno menggarisbawahi formula TCS yaitu Transparency (transparansi proses); Certainty (kepastian perolehan vaksin) dan Solidarity (solidaritas dan kerja sama internasional) sebagai prioritas kepemimpinan di AMC-EG.

Baca Juga  Luhut Polisikan Haris Azhar dan Fatia, Usman Hamid: Tak Etis Pejabat Gugat Warganya

Menlu Retno memastikan akan berkontribusi dalam mengawal pembahasan strategi, kebijakan, dan kinerja Covax Facility untuk memastikan tercapainya penyediaan pasokan dan distribusi vaksin Covid-19 dengan cepat dan serentak bagi negara AMC secara gratis, aman dan efektif.

Baca Juga: Safari Kapolri, Jalin Silaturahmi ke PBNU dan Muhammadiyah

Sumber: kompas.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan