IDTODAY NEWS – Isu penambahan masa jabatan presiden mencuat di tengah masyarakat. Hal ini memicu emosi masyarakat, terlebih di tengah situasi pandemi virs corona baru (Covid-19) yang belum selesai dan tertangani dengan baik.

Wakil Ketua MUI Anwar Abbas menyampaikan adanya ide penambahan masa jabatan presiden datang dari kelompok kapitalis yang menginginkan hajatnya mulus.

Pasalnya, di pemerintahan Presiden Joko Widodo kelompok kapitalis seakan diberi ruang untuk meraup keuntungan.

“Menurut saya, dibalik ide perpanjangan periode ini adalah pemilik kapital, karena mereka ingin bisnis mereka tetap jalan dan mungkin barangkali Jokowi lebih bagus daripada yang lain untuk kepentingan mereka. Oleh karena itu mereka ingin Jokowi tambah periode,” ucap Anwar kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (2/9).

Dia menambahkan, Presiden Joko Widodo sempat menyatakan diri tidak mau melanjutkan kepemimpinannya.

Dengan demikian, sudah seharusnya wacana itu tidak dimunculkan kembali. Selain itu, Anwar Abbas juga berpandangan pemerintah perlu meredam polemik amandemen UUD 45 yang kadung membuat kehebohan di tengah masyarakat.

“Kalau bagi saya ini bukan kepentingan Jokowi, saya melihat Pak Jokowi tidak mau tiga periode dia mau sesuai dengan konstitusi ya tetapi pemilik kapital maunya tiga periode,” katanya.

Baca Juga  Dukung Fraksi PKS, FKP2B Setuju RUU HIP Dicabut Dari Prolegnas Prioritas 2021

Anwar mengatakan, seharusnya para elite partai politik tidak memunculkan isu perpanjangan masa jabatan presiden yang akan membuat rakyat akan bereaksi keras terhadap pemerintah.

“Banyak kader potensial yang bisa tampil. Saya rasa mereka orang hebat, pimpinan partai walaupun mereka banyak diam saya rasa banyak yang bagus. Jadi menurut saya jangan regenerasi dan suksesi ini dihambat dengan adanya penambahan periode jabatan presiden,” tandasnya.

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan