Kategori
Politik

Nadiem Minta Guru Racik Formula Pendidikan Sendiri

IDTODAY NEWS – Banyak peserta didik yang mengeluh terkait banyaknya beban yang diberikan pada saat pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Padahal, pemerintah sendiri melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah memberikan relaksasi terkait metode pembelajaran.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim pun mengatakan bahwa pihaknya sudah memberikan relaksasi agar kegiatan pembelajaran dapat tetap berlangsung. Mulai dari fleksibilitas penggunaan anggaran dana BOS sampai dibuatnya kurikulum darurat.

Maka dari itu, dia meminta agar pihak manajemen sekolah serta guru untuk membuat formula agar anak dapat tetap belajar secara maksimal.

“Dana bos direlaksasi, kurikulum disederhanakan, metode waktu dan kriteria pengajaran guru 24 jam di kesampingkan. Jadi ini guru yang ngatur sehingga anak-anak nggak bosen dan nggak jenuh, nggak usah semua (kurikulum) di-cover, yang esensial saja,” jelas Nadiem dalam Live Instagram bersama Deddy Corbuzier, Rabu (26/8).

Menurut Nadiem, tidak elok jika memutuskan untuk mengurangi jam pelajaran. Pasalnya, hal itu bertentangan dengan konsep Merdeka Belajar.

“Kalau itu diputuskan berarti itu dipaksakan dan itu bukan Merdeka Belajar, malah saya ingin mengubah paradigmanya, ayo dong temukan formula sendiri, saya tidak akan menghukum dan belenggu,” ujarnya.

Nadiem pun mengetahui bahwa perubahan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Meski begitu, para guru harus bisa melakukannya demi majunya pendidikan Indonesia.

“Ini sulit dan nggak mudah, memberikan kemerdekaan itu kadang-kadang diterima, kadang-kadang nggak diterima. Banyak guru minta kasih saja deh apa yang harus dilakukan,” ucap Menteri Nadiem.

“Itu semua (pengurangan jam pelajaran) sudah bisa dilakukan, seluruh fleksibilitas mengenai pengaturan penjadwalan diberikan pembebasan. Itu tergantung sekolah bagaimana mengatur jadwal guru-guru mereka belajar, tapi fleksibilitas itu sudah diberikan kepada sekolah asal total jam bekerja sebagai guru terpenuhi dan itu tugas dinas masing-masing,” sambung Nadiem.

Mengenai ketakutan para siswa tidak naik kelas, dia memastikan itu tidak terjadi. “Aturan pertama yang kita keluarkan adalah memastikan kriteria kelulusan itu UN kan kita cancel, kriteria kelulusan kita buat fleksibel.

Tahun ini harapannya sebagian besar anak itu harusnya lulus, itu sudah menjadi salah satu arahan kepada semua kepala dinas, jangan sampai anak-anak drop-out atau tidak lulus,” tutupnya.

Sumber: fajar.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *