Nyinyir Ferdinand ke Gubernur DKI: Nies, Rem Darurat yang Kau Tarik itu Ternyata Blong!

Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean,(Foto: fajar.co.id)

IDTODAY NEWS – Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean membuat surat manis untuk Gubernur DKI Jakarta perihal kekhawatirannya terhadap pandemi Covid-19. Ia menilai bahwa virus corona telah menjadi musuh dunia sejak mulai muncul akhir tahun lalu.

“Ada apa dengan Jakarta yang mana pengakuan Gubernurnya dulu sudah mengetahui virus corona lebih awal, mengakui paling siap menghadapi corona, dan gubernur satu-satunya didunia yang bersyukur menemukan banyak positif covid, seolah dia dengan meniup saja bisa menyembuhkan korban positif makanya temuan banyaknya positif covid patut disyukuri. Nies, bersyukur kok ugal-ugalan,” kata Ferdinand dalam keterangannya, Minggu (13/9/2020).

Baca Juga  Risma ke Pegawai Kemensos, Mungkin Tak Ada yang Bisa Makan Jika Dia Bekerja

PSBB Transisi yang mengganti istilah New Normal ala pemerintah pusat pun berlaku sejak Juni di Jakarta. Namun tampaknya, kata dia, Anies selalu ingin berbeda dari Pusat.

“Soal istilah (PSBB Transisi yang mengganti istilah new normal) saja tak mau sama meski esensinya sama saja, atau mungkin Anies yang jago meracik kata-kata ini ingin menyalurkan kemampuannya sebagai ahli kata-kata. PSBB Transisi ternyata kebablasan dan berjalan ugal-ugalan di Jakarta,” ujarnya.

“Bukannya melakukan hal-hal yang menekan penyebaran Covid malah Gubernur menciptakan cluster-cluster baru covid dengan kebijakannya yang ugal-ugalan,” lanjut Ferdinand.

Ferdinand berpendapat Gubernur Anies merasa pintar dengan kebijakannya yang tak akan menjadi cluster besar penyebaran Covid-19. Padahal belakangan, Jakarta menjadi tempat kerumunan yang begitu sering terjadi, seperti CFD dan demo.

“Nies.., saya kasih tau lagi ya, kenapa saya pake kata lagi? Karena hal ini sudah saya kasih tau sejak lama tapi kamu yang bandel. Pembukaan Car Free Day, mengijinkan demo kaum pendukungmu 212, memberi ijin kerumunan politik kaum yang mengklaim diri KAMI, membuka UMKM secara berkerumun, memberlakukan ganjil genap dan membiarkan kerumunan sosial adalah contoh nyata kebijakan yang menciptakan cluster besar covid. Jangan dibantah Nies, sekarang sudah terbukti positif covid di Jakarta melesat ribuan perhari,” ujarnya.

Baca Juga  Minta Pemda Cek Ulang Penerima Bansos, Luhut: Jangan Sampai Ada Data Fiktif!

Kata dia, gaya ugal-ugalan Anies yang kemudian mendadak Jakarta Darurat penyebaran Covid-19 ini berdampak ke semua kalangan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan